Target

8.3K 1.8K 827
                                    

Aku bisa merasakan diri mulai berkeringat parah diruangan ber-AC ini.

I-ini benarkah?

Aku menarik napas, menatap karpet dibawah kaki sebentar untuk menetralkan penglihatan sebelum balik mengeceki layar.

Mungkin apa terlalu memikirkan dia sampai berhalusinasi-

Jantungku berdegup.

Tapi itu benar dia,

Kapten Ryan.

Kuasai dirimu Lucy-kuasai diri-

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Kuasai dirimu Lucy-kuasai diri-

Kapten terlihat tak berkedip sama sekali menyaksikan layar masih memperlihatkan bagaimana Vincent memeluk-membisik-bisikkan sesuatu ketelingaku dengan tersenyum.

Kalau disituasi biasa, normal- jelas aku akan segera memanggil- atau setidaknya memberi kode padanya.

Tapi sekarang aku malah kontan berubah menjadi batu.

God-o-God-

Say that you'll never, never, never, need it-

Butuh effort besar sekali rasanya hanya untuk berdiri diam, tersenyum saat ini.

One headline, why believe it?

Please Tuhan please!

Aku sungguh berdoa keras dalam hati supaya layar tampilan perayaan segera digantikan dengan gambar yang lain.

Banyak hal yang dilakukan kemarin dan kenapa harus ini yang disorot oleh Pierre-

Everybody wants to rule the world-

"YAH KOK?!"

Suara pekik protes seorang pemudi asal New Zealand itu mem-pause rapelan doaku.

Dan aku menyadari video sudah tak menampilkan diriku dan Vincent lagi, namun menyoroti orang-orang disekitar yang menikmati perayaan.

OhthankGod!

Aku mengeluarkan napas panjang tersembunyi.

"Kita melewatkan bagian spesialnya-"

"Apa maksudmu-"

"Tak lihat tadi bagaimana wajah Mr Vincent Malström sudah berada sedikit lagi dengan wajah Hero kita-"

Aku mengerjap kali ini penuh terkejutan.

A-apa maksud-

"Mereka hampir berciu-"

"Diam Stella! Itu privasi mereka-"

Pecah tawa terbahak seisi ruangan diikuti Pierre Malström juga.

Aku membuka mulut berusaha ingin cepat mengklarifikasi tapi keburu diduluani oleh si anak billioner.
"Iya! setelah melewati hari panjang yang berat, sepupuku mengambil waktu untuk merilekskan diri-"
Tumpahnya seru.
"Usai acara semalam mereka keluar bersama beranjak ke bagian teratas kapal-- melakukan entah apa berdua ketika semua sedang beristirahat tidur hingga pagi menjelang-"

RED CITY : ANNIHILATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang