-Left Behind-

4.7K 984 346
                                    

Jika dicengkeram lebih kencang lagi, mungkin setir mobil ditangan Ryan Badi benaran akan patah terbelah dua.

Ia benar-benar kecewa dengan pilihan yang dia buat sendiri.

Aku ini sebenarnya ngapain sih?!

Ia begitu saja setuju dengan putra Billioner Malstrom untuk coba datang mengecek ke PLTU keadaan si perempuan muka dua yang padahal ia sudah bersumpah takkan pernah mau lagi dekat atau bertemu lagi dengannya.

Semua terasa semakin absurd.

Kiamat Zombie, lalu sekarang tiba-tiba dia bicara langsung dengan keluarga Ultra Rich asal Eropa Utara yang padahal sekarang jelas termasuk jadi bahan utama pembicaraan semua manusia yang tersisa dibumi.

Orang yang selama ini hanya ia (terpaksa) tonton saja selama dikapal, sekarang berhadapan langsung (via ponsel yang dipinjami tentara utusan mereka tentunya) membicarakan misi.

Ia bersyukur hanya ada Malstrom muda dan pamannya. Karna sejujurnya ia masih tak sanggup jika harus berbicara dengan bertatapan langsung dengan sang sepupu Malstrom muda, Vincent.

Lihat lewat siaran tv saja selama di Kapal Atmaja rasanya muak sekali. Sudah ditampilkan di tv, dibicarakan di radio, dan diperbincangkan oleh semua orang disekitarnya. Benar-benar terasa seperti neraka.

Ditambah, keempat kawan Lucy yang ikut menyadari bahwa Lucian yang dibicarakan di tv ternyata adalah benar sahabat mereka sendiri, sahabat yang mereka sempat pikir mati karena helinya jatuh, jadi tak henti mendengungkan keluarga Malstrom secara non-stop.

"Oh Ya Tuhan Lucy?!"

"B-bagaimana bisa? Dia bergabung dengan Aegis!'

"Tuh kan kubilang apa! Aku tak percaya berita kemarin!"

"Hebat sekali! Kapt, kita bahkan tak tahu kalau Lucy punya kenalan keluarga Billioner! Dia tak pernah cerita! Humble sekali ya Lucy aduuh-"

"Oh ya Tuhan! Lucy sekarang jadian sama sepupu Malstrom!"

Pada saat masuk pada pembicaraan itu, Ryan hanya bisa diam saja. Pertahankan diri duduk di kursi, tetap mendengarkan.

Namun parahnya, Gerald Gery bereaksi lebih sekali terhadap berita itu. Mereka terlihat bahagia dan cenderung bangga mempunyai sahabat yang ternyata kenal dekat dengan keluarga Billioner.

"Cocok! Mereka cocok sekali, Vincent Lucy!"

"Yap benar, seratus persen cocok!"

"Keren banget mereka berdua aduh-"

Berbanding terbalik dengan duo G, kawan Lucy lain, Alma dan Sam mempunyai reaksi heran dan mulai tak mempercayai apa yang disebut di tv.

Bahkan perbedaan pendapat diantara mereka sempat membuat perpecahan di internal pertemanan mereka.

"Oh hayolah Gerald! Masa kau tak bisa lihat di Live interview ekspresi wajahnya itu?!"

"Apa maksudmu sih Alma?!"

"Wajahnya itu! Kelihatan terpaksa sekali! Masa kalian tak sadar-"

"Terpaksa apaan sih?! Dia hanya gugup itu!"

"Itu kan ekspresi senyum khas Lucy jika dia sudah tak betah dalam perbincangan-"

"Tidak- bukan. Dia hanya gugup-"

"Gerald, Gery, tolong dengar dulu! Tidakkah kalian memikirkan kemungkinan yang aneh- lagi pula kita dulu tak pernah lihat selembar pun foto bareng mereka dengan Lucy- satu foto saja-"

RED CITY : ANNIHILATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang