Side

5.2K 1.2K 1K
                                    

T-tom Rahardian?

"Apa yang terjadi dengan kaca depan kalian? Kok sudah pecah hilang seperti itu?"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Apa yang terjadi dengan kaca depan kalian? Kok sudah pecah hilang seperti itu?"

"TIDAAK!"

"Ya ayo cepat!" Perempuan didepanku ini ikut uring-uringan berpikir aku menjerit karena zombie-zombie dibelakang kami sudah semakin mendekat.

Si pria yang berlari terdepan berhasil lebih dulu mendekati samping mobil lalu membukai kedua pintu, pintu penumpang depan dan belakang.

Pikiranku berteriak keras untuk jangan masuk ke dalam mobil, namun badanku tetap saja bergerak maju seakan ditarik magnet.

Kenapa ya?! Kenapa orang-orang yang sudah mati seakan selalu datang menghantui?! Tom, Davian.

Tak disadari, aku malah berhasil duluan masuk, mendaratkan diri di jok penumpang belakang. Perempuan yang menarik tanganku sebelumnya jadi tertinggal diluar mobil.

Heh kok?!

Pria yang duduk didepanku termasuk sang pengemudi jadi berteriak-teriak. "NAOMI! NAOMI! CEPAT MASUK!"

Otomatis aku balik menoleh keluar dan menyaksikan zombie semakin berlari menggila menarget wanita yang bernama Naomi itu.

Namun Naomi terlihat tak perduli, tetap membungkuk, kedua tangannya dengan cepat berusaha meraihi tiga kaleng makanan yang mungkin telah terjatuh dari sakunya.

"Ini buat anakku!"
Hentak Naomi sambil balik menegakkan diri, namun satu kaleng ditangannya malah jatuh kembali.

"Ampun!"
Jeritku sambil menjambak rambut. Aku bahkan jadi bergerak keluar kembali.
"Cepat masuk Bu Naomi!"
Tarikku pada lengannya. Aku benar-benar menariknya dengan kasar sebelum mendorongnya masuk kedalam mobil. Aku lanjut membungkuk cepat, meraih satu kaleng makanan itu sebelum berancang melompat naik ke kap belakang mobil.

Hup!

Entah bagaimana, bagai atlit gimnastik aku berhasil naik dengan satu lompatan dan mendarat dengan tegak di atas lantai kap mobil walau pundakku menanggung beban berat dari ransel bawaan.

Aku bahkan sampai jadi terbengong sendiri.

Hei kok bisa sehebat ini melakukan-

Naomi terdengar membanting tutup pintu lalu berteriak,
"Tancap gasnya Yuan!"

Mobil bergerak menghentak membuatku jadi jatuh terpelanting ke belakang.

Dengan posisi telentang seperti kura-kura terbalik dan masih menggenggam kaleng makanan, aku menyaksikan zombie-zombie yang mendekat kena tabrak ketika si pengemudi memundurkan mobil sebelum kembali maju mengebut meninggal halaman parkir, menjauhi kepungan dari para kanibal.

.

.

.

.

RED CITY : ANNIHILATION Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang