Chapter 55 [REVISI]

2.5K 117 9
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...
   

"Hmphhhh..."

"Mphhh..."

"Hpmhh..."

Amel ingin berteriak meminta tolong tapi apa lah daya ada sesuatu merekat di mulutnya.

Amel manangis, tubuhnya bergetar hebat. Ia benar-benar takut sekarang!

Amel tidak bisa melihat siapa pun, sekitarnya terlihat begitu menjijikan dan sepi membuat ketakutannya bertambah.

Saat Amel meronta untuk membebaskan dirinya, derap langkah kaki terdengar mendekat membuat tubuh Amel diam seketika.

"Sudah bangun kamu gadis kecil!" ucap lelaki bertato itu.

'Siapa lelaki ini?' batin Amel takut.

"Ternyata kau lebih cantik aslinya!" lengan lelaki itu bergerak membelai pipi Amel dengan cepat Amel memalingkan wajahnya.

"Gimana jika kita bermain-main sebentar, sebelum boss datang. Bagaimana cantik?" bisiknya di telinga Amel.

"Mphhh..."

"Apa? Kamu tidak sabar untuk memulainya? Baiklah, kita mulai." seringai lelaki itu semakin lebar.

Amel menggelang takut, lelaki itu bergerak mendekat dan tanganya sudah bergerak membuka celananya.

"Hmphhh..."

'Bunda, ayah, bang Varo. Amel takut' batinnya gemetar.

"Tidak usah takut, sayang." lelaki itu membelai pipi lalu turun ke leher, sedikit menarik tengkuk Amel dan menempelkan bibir mereka...

Srek!

Mata Amel membulat setelah melihat lelaki tersebut tergeletak bersimbah darah, pisau lipat masih menancap dadanya.

"Aku mengerjakan kau bukan untuk menyentuh wanitaku. Hanya aku berhak menyentuhnya!" ucapnya dan menarik kembali pisau lipat itu, memasukannya dalam saku celana.

Lelaki tersebut mati!

Ketakutan Amel semakin menjadi, setelah mengetahui cowok di depannya ini. Dia Darel! Ya, Darel!

"Kau terlihat takut sekali sayang. Kau tenang saja, kau aman bersamaku." ucapnya membelai pipi Amel, Amel berontak.

"Mpmhhh..."

"Mhmm..."

"Hmphhhh..."

Suara Amel tidak terdengar jelas, mulutnya masih di lakban.

"Renata, sudah lama sekali tidak bertemu" Cowok itu tersenyum mengerikan. "Semanjak kejadian itu, Devan sialan melaporkan aku kepolisi....dan kamu liat sekarang aku bebas" Derel tertawa keras, menggema. Iblis itu telah kembali.

"Kau tau, aku tidak pernah menyesal menyentuhmu saat itu....hmm...bagaimana kita coba lagi?" tanganya membelai pipi lalu turun bibir, bermain lama leher dan bergerak lebih jauh lagi.

Amel menggeleng keras. Isaknya tidak terdengar, suaranya terendam. "Mphhhh...."

"Kau ingin bicara, sayang?" Darel menarik lakban yang menutupi mulutnya dengan keras.
Srek!

"Arghh..." pekik Amel kesakitan.

Darel menyeringai. "Sakit? Itu tidak sebanding dengan sakit hatiku selama ini." rahang Darel mengeras.

"M-maksud lo?"

"Gadisku sudah banyak perubahan, ke mana gadisku selalu mengikuti perintah ku." tekan nya. Semakin menakan pipi Amel."Kau masih ingat aku bukan, aku Darel, seorang anak tidak pernah mendapatkan kasih sayang. Kau tahu kenapa aku tidak pernah mendapatkannya, kedua orang tua ku selalu mengagung-agungkan adiku di bandingkan aku, aku selalu terbuang."

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Where stories live. Discover now