Chapter 46

1.9K 107 9
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...
   

Satu bulan sudah Devan menjalani rawat jalan dan buktinya ia sudah bisa berjalan walau perlahan, tak hanya itu ia sudah berkumpul kembali dengan teman-teman nya dan bersekolah kembali meski Dita sempat melarang dengan alasan belum sepenuhnya membaik, takut terjadi sesuatu dengan anak laki-laki nya itu.

Siang ini para laki-laki; Alan, Ardan, Mario, Raka, Farel, Gibran sedang berkumpul di taman belakang rumah Devan sambil bernyanyi ria dan bermain kartu UNO. Sedangkan para perempuan; Farah, Amel, Salsa, Citra, Dina berkumpul di dapur membuat makanan biasalah urusan ibu-ibu tak jauh dari dapur.

"Nyet giliran lo nih!" seru Gibran melepar berapa lebar kartu yang telah di kocok.

Mario mengambil selembar kartu secara acak, di baliknya pelan kemudian berdecak setelah membaca tulisan di kartu itu.

"Woi anying! Buruan baca isinya apaan?!" seru Alan tidak sabaran.

Mario menatap mereka satu persatu dan berkata, "Telepon mantanmu bilang ke dia 'balikan yuk!' telepon di depan pacarmu."

"Wohoo! Mampus lo?!" 

"Putus! Putus!"

"Ada perang dingin nih bentar lagi!"

"Balikan sama mantan nih keknya!!"

Ejekan puas teman-teman nya, tentu saja mereka puas kalian bisa bayangkan punya mantan yang centilnya minta ampun berapa kali dia merengek minta balikan sampai Mario muak mendengarnya.

Belum lagi Salsa dan Angel- mantannya tidak pernah akur seperti kucing dan anjing, dari awal Salsa tidak suka dengan sifat Angel yang menurutnya terlalu kekanak-kanakan tidak pantas untuk Mario, pikirnya.

"Panjang umur pendek nafas!" seru Raka ketika melihat Salsa berjalan ke arah mereka membawa nampan yang berisi kue kering.

"Akhirnya doa baim terkobul!!" pekik Alan seraya mengangkat kedua tangannya.

"Goblok!" Mario menoyor kepala Raka dengan kesal.

"Eh Sal, sini duduk deket Mario." celetuk Ardan.

Salsa tersenyum menanggapi, manaruh kue kering di tengah lingkaran para cowok kemudia duduk di sebelah Mario.

"Yang, ini tantangan jangan di bawa serius, " ucap Mario sambil mengelus pipi Salsa.

"Apa?"

Mario tidak menanggapi itu, ia mengetik nomor mantanya entah sejak kapan masih mengingat nomor itu. Tak sampai satu detik panggilan itu tersambung…

"Mario ini kamu beneran?! Kamu tumben telepon aku...ah aku tahu kamu pasti kangen ya kan?!"

Nah kan! Belum berapa menit di angkat pertanyaan beruntun sudah di ajukan.

"Sama sekali enggak! Gue telepon lo karena ini tantangan ngerti?!" Mario menatap Salsa yang menatapnya bingung.

"Fi, balikan yu!"

"What?! Demi apa?! Aku gak salah denger kan, kamu ngajak aku balikan?! Dengan senang hati aku––"

Belum cewek itu selesai bicara, Mario sudah lebih dulu menutup sambungan telepon malas saja mendengar ocehan mantan centil nya itu.

"Puas lo?!" Mario menatap teman nya tajam.

Di balas mereka dengan cengengesan ga jelas, gini teman tak tahu diri!

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Where stories live. Discover now