Chapter 4

11.7K 798 854
                                    


Jangan lupa tinggalin jejak kalian #^_^#


Happy Reading...

"Umm... Devan udah punya cewek belum ya" gumam Farah.

"Hah?"

"Eh? Enggak kok"

'Dia harus jadi milik gue selamanya, gak peduli dia udah punya cewek yang terpenting gue harus dapetin dia harus!'

"Oh! Gue kira ada apa, kalau lo butuh sesuatu minta sama gue aja gak usah sungkan" ucap Citra membuyarkan lamunan Farah.

"Iya santai aja, kita sekarang teman kan?"

"Iya lah, lagipula gue sen-"

"Gue duluan" potong Amel lalu melenggang pergi menuju halte menunggu Devan.

Dan mulai dari sini persahabatan mereka dimulai....

~~BOB~~


Amel mengerjapkan matanya, menyesuaikan cahaya yang masuk ke retinanya. Perlahan kedua matanya terbuka lebar tanganya terulur untuk mengambil ponsel yang ada di nakas. Jam sudah menunjukkan pukul delapan pagi. Ia beranjak melakukan ritual mandinya.
Setelah beberapa menit ia keluar memakai baju santai, karna Devan menjemputnya pukul 1. Dia mengambil pakaian saat jalan nantinya.

Perutnya terasa lapar, seingat dia belum makan sejak kemarin sore saat Devan mengajaknya ke cafe. Betapa mendelik kesal melihat keadaan ruang tamu sudah seperti kapal pecah bukus cemilan berserakan dimana-mana berberapa kaleng minuman dibiarkan seperti itu stick ps tidak disimpan rapi ditempat semula. Rena dan Nathan ke Surabaya untuk melakukan bisnis yang dikelola Nathan saat ini. Sedangkan bibi Asih sedang pulang kampung menjenguk ibunya yang sedang sakit. Punya kakak pun tak ada gunanya bukanya membantu semakin membuat berantakan.

"BANG VARO!!!!!!"

Suara teriakan Amel menggelegar di seluruh ruangan, coba saja kedua orangtuanya ada sudah dipastikan Varo akan di marahin habis-habisan. Terutama Rena, siapa-siapa saja Varo mendengarkan suara Rena seperti pidato tidak ada habis-habisnya.

Tak lama Varo datang dengan langkah gontai, rambut acak-acakansempurna belum terbuka sempurna.

"Pagi-pagi udah ngomel ganggu orang tidur aja" geruntu Varo menyenderkan tubuhnya disofa

"Heh!? Lo gak liat ruang tamu kaya kapal pecah gini, lo abis ngapain sih semalem?" omel Amel

Sehabis pulang dari cafe diantar oleh Devan, ia langsung masuk kamar membersihkan diri setelah itu ia tidur karna kemarin ia merasa sangat lelah.

"Oh! Semalem temen gue ke sini biasalah main ps" sahut Varo tanpa berdosa.

Amel mengeram "Gue gak mau tahu lo bersihin ini semua"

"Loh!? Kok gue doang" ucap Varo tak terima.

"Terus? Siapa hah? Gue gitu ogah"

"Punya adik gak ada pengertiannya sama gue" gumam Varo.

"Ngapain masih duduk sih! Buruan beresin gue mau kedapur dulu" ucap Amel berlalu

"Sial banget gue"

Amel membuka kulkas didalamnya hanya ada ayam, sosis, bakso dan sawi. Hari ini ia ingin memasak nasi goreng sosis dan ayam goreng menu yang cukup simple tapi mengenyangkan. Amel memang suka memasak sejak kecil ia suka melihat Rena memasak didapur. Pada waktu weekend Nathan menyempatkan waktunya bersama keluarga meski harus dibagi antara keluarga dan pekerjaan. Itulah yang membuat Amel kagum pada sosok ayah seperti Nathan. Dan Rena sering membuat kue saat weekend yang dibantu oleh Amel tentunya. Ia ingin menjadi seperti Rena suatu saat dia sudah dewasa dan menikah.

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Where stories live. Discover now