Chapter 32

3.1K 144 2
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...


Matahari bersinar menghilangkan kegelapan yang ditimbulkan oleh cahaya redup milik sang bulan. Cahayanya bersinar begitu terang menerangi seluruh bumi berserta kehidupan di dalamnya. Lengkung seekor ayam memekik Indra pendengaran menandakan pagi telah tiba.

Kening Amel bertautan kala ranjangnya bergerak. Tidak menghiraukan itu Amel menyelimuti seluruh badan dan melanjutkan tidur sempat terhenti.

Decakan keluar dari mulut Amel, dengan kasar cewek itu menyibak selimutnya dan menatap tajam sang pelaku.

"Lo apa-apaan sih?! Ganggu tau gak, " kesal Amel.

"Nggak, " jawab Citra santai.

Amel tak hiraukan itu, ia menidurkan tubuhnya kembali dan melanjutkan tidurnya.

"Ck, Stop ganggu gue! " Amel menyentak tangannya di tarik paksa oleh Citra.

"Yaelah, sensian amat, " cibir Citra.

"Bomat! Ini hari libur, gue masih ngantuk! Jadi gak usah ganggu gue! " sentak Amel.

"Cepetan mandi! "

Amel mengernyit. "Ogah! Gue mau puas-puasin tidur! "

"Amel-ku sayang, cepetan mandi! " Citra menarik lengan Amel. Amel berdecak, melangkah dengan ogah-ogahan menuju kamar mandi.

"CEPETAN MANDI! GUE TUNGGU DI BAWAH, OKEY?" teriak Amel luar kamar mandi.

Lima belas menit, bergelut dalam kamar mandi. Akhirnya Amel sudah rapi dengan baju jogging nya. Ya, semalam Citra mengajaknya joging tetapi karena semalam Amel begadang menonton oppa-oppa kesayangan.

"Tan, hari libur seperti ini Amel selalu bangun siang ya, Tan?" tanya Citra penasaran..

Rena tampak menerawang, sebelumnya mengangguk. "Amel? Gak usah di tanya, mau hari libur ataupun tidak Amel selalu konsisten, bangun siang. Kadang tante suka kewalahan, bangunin Amel yang susah di bangunkan. Apalagi kalau hari sekolah, dari pagi tante sudah direpotkan dengan ini itu harus membangunkan Amel lah ini lah itu lah. Tapi tante seneng ngelakuin itu."

Citra tersenyum mendengarnya. Kadang ia merasa iri dengan kehidupan Amel, terlihat bahagia. Punya keluarga lengkap, ibu yang sangat menyayanginya. Ibu selalu ada kapanpun itu.

"Cit, kita jadi jalan?" tanya Amel.

Citra mengerjap. "Eh? Ada apa?"

"Jadi jalan sekarang?" Amel mengulangi perkataannya.

"Iya, "

"Kalian gak sarapan dulu?" tanya Rena lembut seraya mengelus rambut anaknya.

Amel mantap Citra sebentar, lalu menggelengkan kepalanya. "Biar kami sarapan di luar, Bun. Takut kesiangan,"

"Yaudah, buruan kalian jalan nanti keburu kesiangan masa joging siang-siang. " ucap Rena disertai kakehan.

"Kalau gitu kami pamit ya tante, " ucap Citra seraya mengecup punggung tangan Rena.

Amel dan Citra memilih untuk berjalan kaki karena jarak dari kompleks Amel dengan taman tidak terlalu jauh. Ya, itung-itung sebagai pemanasan membakar lemak.

Dan perlu kalian ketahui, Amel bukan tipe anak yang suka berolahraga. Maka tak heran, kita setiap pelajaran pak Harto - guru olahraga selalu beralasan sakit dan berujung di uks.

Yang mengherankan lagi, meski Amel jarang berolahraga raga tapi tubuhnya tidak bertambah berat badan dan selalu sehat. Itu sebabnya Amel selalu menjaga pola makannya.

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang