Chapter 23

4.3K 192 318
                                    

Jangan lupa tinggalkan jejak kalian (◕‿◕✿)

Happy Reading...

Happy new year semuaaaaa! 🎉🎊

Update chap ini tepat jam 00.00 wkwk, biar agak beda gitu wkwk

Btw, ada yg kangen aku?? 🙋🙋

——

Devan mengerjap rasa pening di kepalanya kembali menyerang, keadannya benar-benar kacau, mata sembab, luka memar berada di mana-mana, hatinya terasa sesak, rambutnya berantakan. menandakan lelaki itu kacau saat ini. Se-pengaruh itu kah Amel dalam hidupnya?

Kata 'break' berputar di otaknya semudah itu Amel mengatakan kata itu. Devan saja tidak pernah terbayang jika ia mengatakan kata itu. Apakah Amel benar-benar menginginkan hubungan nya selesai?

Setelah satu tahun mereka bersama dan sekarang hubungan mereka di ambang kehancuran, kehancuran yang ia buat sendiri, ia sadar selama ini manyakiti perasaan kekasihnya tapi sungguh ia begitu mencintai Amel lebih dari apapun ia rela menyerahkan nyawa nya untuk Amel. Hanya wanita itu.

Semua kebahagiaan digantikan oleh kesedihan dan rasa sakit. Apa yang dia lakukan tidak cukup untuk menggantikan rasa sakit itu. Katakan lah Devan pencundang, ia tidak berani mengatakan maaf kepada kekasihnya.

Devan lemah jika menyangkut Amel, orang yang sangat ia sayangi. Kenapa cinta harus sesakit ini? Devan hanya takut wanita yang ia cintai di rebut oleh orang lain. Amel tidak mengerti itu. Devan tidak mau kejadian waktu itu kembali terulang dan melah menambah luka yang lebih dalam.

Setiap orang mempunyai cara yang berbeda-beda untuk menjaga apa yang sudah jadi miliknya, begitupun dengan Devan.

Mungkin sikap kasar membuat dirinya di pandang sebelah mata tetapi dibalik itu semua Devan benar-benar takut rasanya kehilangan untuk yang kedua kalinya.

Kenapa semua orang tidak mengerti posisi Devan saat ini?

"Aku kangen kamu"

Lirih Devan menatap foto Amel yang berada di ponselnya. Saat itu Amel sedang tersenyum bahagia sambil memperlihatkan liontin pemberian Devan sebagai hadiah Annivesary mereka yang ke 1 tahun. Di foto itu memperlihatkan bahwa Amel satu-satu nya wanita yang paling bahagia di bumi ini.

"Dev, udah deh aku tau ini kamu" Amel terkekeh sambil mengengam tangan Devan yang menutupi matanya.

"Ck, gak seru!" Devan menjauhkan tangannya lalu meletakan tangan itu di pinggang ramping kekasihnya.

Senyum Amel mengambang, deburan ombak dan semilir angin yang menerpa seolah menjadi saksi kebahgaiaan nya saat ini.

Devan menaruh kepala di cekuk leher gadisnya, menikmati aroma cherry blossom kesukaannya. "Aku mau kita tetap kaya gini"

Amel terkekeh lalu menyentuh pipi Devan berada di pundaknya. "Kamu kenapa sih, Dev? Kok jadi melow gini"

"Aku serius" jawab Devan berpura-pura ngambek.

Amel tertawa melihat reaksi Devan."Iya sayang" 

"Jawab aku, jangan cuma iya-iya doang" ucap Devan kesal.

"Lah, bukanya aku udah jawab tadi,"

Devan mencapit hidung Amel gemas. "Kamu bolot banget sih, sayang"

"Kamu ngatain aku bolot" ketus Amel.

"Tau ah, ngerusak suasana" Devan berbalik dengan cepat Amel memeluknya dari belakang, menyembunyikan pipi merona di punggung cowok itu.

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Where stories live. Discover now