🌸 Brother 🌸

Mulai dari awal
                                    

Hana menggelengkan kepalanya. "Aku masih bisa berjuang sendiri"

"Berhentilah bersikap keras kepala" Yoongi mengacak-ngacak rambutnya. "Mungkin seperti inilah rasanya saat ayahku membujuk ibumu untuk menurut padanya"

Ibunya Hana adalah adik dari ayahnya Yoongi. Dengan kata lain ibunya berasal dari keluarga kaya raya tapi demi cinta sejatinya ia rela meninggalkan semua kemewahan itu. Keluarga Min marah dan mengucilkannya. Itulah sebabnya ibu Hana tidak mendapatkan bantuan berupa materi dari keluarganya. Saat ia keluar dari istana itu ia tak membawa apapun selain pakaian yang melekat di tubuhnya. Bahkan ayahnya sendiri pun telah menghapus nama ibunya Hana dari daftar ahli waris.

Semua keluarga Min juga menolak keberadaan Hana, kecuali Yoongi. Mungkin itu jadi alasan kenapa Hana terus menolak ajakan Yoongi untuk tinggal bersamanya. Ia takut akan menimbulkan masalah yang lain.

Sejak kecil Yoongi sudah mempunyai jalan pikiran seperti orang dewasa. Ia menghadapi semua permasalahan dengan begitu tenang, tapi dia akan berubah menjadi mengerikan ketika amarahnya sudah tidak bisa ia tahan. Beberapa tahun yang lalu Yoongi menjebloskan pamannya sendiri kedalam penjara karena menghina ayahnya di belakang. Bagaimana pun Yoongi memang sangat patuh pada ayahnya. Dia menuruti semua keinginan ayahnya kecuali untuk menjaga jarak dengan Hana.

Baginya Hana sama sekali tidak bersalah atas apapun jadi ia tak punya alasan untuk menjauhinya apalagi sampai membencinya.

Kalau kalian bertanya apakah ayah Yoongi masih ada atau tidak, jawabannya adalah ada. Hanya saja ia tinggal di Daegu, menikmati masa tuanya disana. Di sebuah pedesaan. Sama seperti Yoongi, dia adalah seorang pemimpin dengan sikap yang dingin.

Yoongi sudah pulang. Sekarang Taehyung bisa keluar dari kamar Hana. Taehyung terus menatap lurus kearah Hana.

"Kenapa?" Hana bingung.

"Tidak" Taehyung tersenyum dan mengelus kepala Hana dengan lembut. "Aku bisa kehilangan banyak hal jika sampai membuat Hana terluka. Si kucing hitam itu pasti akan menguburku sampai ke kerak bumi"

Bukan hanya Taehyung yang takut pada sosok Yoongi, tapi juga Jimin.

Tak lama kemudian Taehyung mendapat telpon dari sekretarisnya. Taehyung terlihat begitu terkejut terlebih saat dia mendengar suara ayahnya yang sedang bicara dengan seseorang yang benar-benar tidak asing lagi baginya.

~♥~

Taehyung berjalan dengan sangat cepat menuju ruangan ayahnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Taehyung berjalan dengan sangat cepat menuju ruangan ayahnya. Taehyung mencemaskan banyak hal.

"Appa..." Taehyung menghampiri ayahnya yang sedang duduk dengan seorang tamu di hadapannya. Ayah Taehyung meliriknya dan menepuk sofa disebelahnya. Ia meminta Taehyung untuk duduk disana.

"Ini sudah terlalu lama..." ucap ayah Taehyung. "Dia terlalu lama tertidur atau dia memang pura-pura tertidur atau mungkin akan terus tertidur?" Tuan Kim mengangkat satu alisnya, persis seperti yang selalu Taehyung lakukan.

Taehyung tahu apa yang sedang ayahnya bicarakan.

"Kami akan mencari dokter yang lebih hebat untuk membuatnya sembuh lebih cepat" pria paruh baya yang duduk dihadapan keluarga Kim itu pun menundukkan kepalanya. Ia adalah utusan dari keluarga Han. Perusahaan mereka punya relasi dengan perusahaan keluarga Kim.

"Dia tertidur tepat sebelum pengumuman pertunangannya dengan putraku. Apa itu tandanya Tuhan tidak merestui mereka?" Tuan Kim memandang dingin pria itu. "Kalian yang mengajukan pertunangan dan aku menyetujuinya"

"...tapi aku tidak" batin Taehyung.

"Aku menyukai Hwalin karena dia wanita yang cerdas. Mirip seperti ibunya Taehyung" Tuan Kim menghela napasnya. "Kalau dalam 30 hari dia masih belum bangun. Mari batalkan pertunangan itu"

Mendengar kalimat terakhir dari ayahnya itu mata Taehyung membulat sempurna. Ia terkejut dan merasa tak percaya akhirnya kalimat itu keluar dari mulut ayahnya. Jauh di lubuk hatinya, Taehyung memang berharap jika perempuan itu tak akan membuka matanya lagi untuk selamanya.

Terdengar jahat. Tapi itulah kenyataannya.

~♥~

Hana tidak bisa tidur. Tiap kali menutup matanya ia jadi terus terbayang wajah Taehyung. Wajah tampan yang menatapnya penuh sayang. Hana belum pernah merasa seperti ini sebelumnya pada Taehyung. Ada sebuah getaran yang tidak bisa ia jelaskan di dalam hatinya.

"Aku ini kenapa..." Hana berguling-guling di kasurnya sambil memeluk bantal.

Hana terus teringat dengan perlakuan-perlakuan manis Taehyung. Mulai dari saat masih di bangku SMP dan sampai sekarang. Dia kembali teringat bagaimana Taehyung menyatakan cintanya terus menerus dan semua itu terdengar tulus tanpa kebohongan.

Yang ada dipikirannya saat ini adalah Taehyung, Taehyung, Taehyung. Orang pertama yang ia cari saat di rumah sakit adalah Taehyung tapi yang muncul adalah Jimin dan Jungkook.

Hana menyentuh luka di punggungnya. Ia teringat bagaimana paniknya Taehyung saat itu dan bagaimana Taehyung membentak para pelakunya. Itu menjadi kenangan tak terlupakan baginya. Taehyung yang selalu menjauhinya menjadi orang yang selalu berada di dekatnya.

Tring...

Hana mendapatkan sebuah pesan dari orang yang sedang membuat perasaannya tidak karuan.

"Sedang sibuk? Aku videocall ya"

Blum sempat membalas tiba-tiba Taehyung sudah melakukannya.

Blum sempat membalas tiba-tiba Taehyung sudah melakukannya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ada hal penting yang ingin aku sampaikan padamu"

"Tentang apa?" Hana menatap pria yang tengah bersiap untuk tidur itu.

"Kecilkan volume ponselmu dan dekatkan speakernya ke telingamu"

Hana melakukan apa yang Taehyung minta.

"Aku mencintaimu"

~♥~

Aw

Wkwkwkwkwk

Aigoo...

Sampai ketemu di chapter selanjutnya (´ε` )♡

ApologizeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang