Daily 54 Fase Kehidupan Sesungguhnya

25 1 0
                                    

"Daripada menyesalkan atau meratapi hal yang sudah terjadi lebih baik jika aku menjalani ini dengan baik saja kan. Ikuti saja apa yang telah diatur oleh Allah SWT. Begitu kata orang-orang dan aku mencoba untuk menerapkannya."

Sesulit apapun keadaan jika kita menikmatinya semua akan terasa lebih baik. Pada awalnya memang aku tak betah di kelasku. Tak senyaman seperti yang sebelumnya aku lalui ketika masih di SMP bahkan kadang sempat berfikiran jika keputusanku mengambil jurusan Teknik Listrik adalah salah. Jika saja saat itu aku mendaftar jurusan Arsitektur, Audio Video, atau Teknik Mesin atau mungkin jurusan Akuntansi di SMK 1, aku masih bisa diterima. Sampai bahkan muncul pemikiran kenapa saat itu aku tidak lanjut ke SMA saja ya? Pasti suasana lebih nyaman. Pemikiran seperti itu terkadang masih saja mengganggu di benakku. Padahal pemikiran seperti itu harusnya sudah aku buang jauh-jauh semenjak pertama kali memasuki kelas ini.

Memang pada awalnya aku juga sempat ada keinginan untuk melanjutkan ke SMK 1 dengan mengambil jurusan Akuntansi karena berdasarkan beberapa test yang aku kerjakan berkaitan dengan kepribadian dan sebagainya, umumnya aku lebih cocok dengan hal-hal yang spesifik dan rasional, lebih suka menggunakan komputer ataupun memecahkan persoalan matematis sehingga Akuntansi lah jurusan yang cocok untukku berdasarkan test itu. Tetapi ketika aku mengetahui hanya sedikit sekali murid laki-laki yang berada di kelas itu aku jadi tidak terlalu tertarik. Lagian mau setinggi apapun nilaiku ketika ujian SMP sebenarnya aku sudah di arahkan untuk menggambil jurusan teknik listrik di SMK 2. Selain peluang kerja yang sangat banyak di industri saat itu ada beberapa saudara dan tetangga yang bisa di terima bekerja di perusahaan besar yang dulunya berlatar belakang dari jurusan ini dan di sekolah ini.

Daripada menyesalkan atau meratapi hal yang sudah terjadi lebih baik jika aku menjalani ini dengan baik saja kan. Ikuti saja apa yang telah diatur oleh Allah SWT. Begitu kata orang-orang dan aku mencoba untuk menerapkannya. Aku tak ingin mengecewakan orang tuaku dengan pilihan yang telah mereka tentukan. Dan seperti yang telah diperkirakan aku cukup mengalami kesulitan dalam hal praktik.

Jarang sekali aku berada pada situasi sulit seperti ini di sekolah dimana aku tidak berada pada pihak yang diunggulkan, padahal di kelas 99% adalah laki-laki. Hal baru seperti ini membuat tekanan tersendiri pada diriku dan aku harus keluar dari situasi yang seperti ini. Harus aku akui saat itu egoku sangat tinggi dan dibilang sangat pecundang. Pecundang yang aku maksud bukanlah penakut tetapi benci kekalahan. Ya tepat sekali. Hal yang paling aku takutkan di sekolah adalah ketika ada guru yang tidak menganggapku sebagai anak yang baik, rajin dan pintar. Mungkin ego seperti itu harusnya aku hilangkan karena pada dasarnya aku hanyalah murid biasa yang akhirnya jatuh pada situasi sulit dan mengalami kesulitan. Namun setidaknya aku masih tertolong karena nilai teori dari mata pelajaran produktif yakni materi tentang kelistrikanku cukup baik.

Sampai akhirnya tragedi itu datang.
Ujian sesungguhnya yang pertama adalah ketika sekolah mengadakan suatu program wajib bagi SMK umumnya dan SMK Teknik khususnya yakni Prakerin atau Praktik Kerja Industri. Jika sekolah lain mungkin biasanya dikenal dengan istilah PKL atau Praktik Kerja Lapangan tetapi karena sekolahku adalah berbasis Teknologi dan Industri jadi menggunakan istilah prakerin. Kurang lebih seperti itu sepemahamanku mohon koreksinya jika memang ada yang kurang tepat.

Prakerin sendiri bertujuan untuk menyiapkan kompetensi siswa-siswi sesuai dengan kurikulum dan kebutuhan dunia kerja dengan menjalin kerjasama dengan Industri dan Dunia Kerja (IDUKA). Jadi dengan adanya prakerin diharapkan semua materi yang sudah didapatkan di sekolah bisa di terapkan di dunia industri dan dunia kerja. Agar nantinya sudah memiliki bekal dan pengalaman saat hendak memasuki dunia kerja yang sesungguhnya.

Pada awalnya aku berencana melaksanakan prakerin di PT KAI Daop 5 Purwokerto. Selain karena cukup dekat dengan rumah dan dekat juga dengan sekolah, PT KAI juga merupakan BUMN dengan prospek kerja yang bagus. Pastinya kedisiplinan kerja dan pola kerja yang baik akan sangat diterapkan dan bisa aku pelajari di tempat tersebut. Tetapi dihari-hari akhir pendaftaran prakerin aku mendapatkan kabar dari kepala jurusan jika tahun ini masih belum bisa untuk melaksanakan prakerin di tempat tersebut. Sementara hampir seluruh teman satu kelasku sudah mendapatkan tempat baik di pabrik, PLN, Pembangkit Listrik ataupun di Instalasi Biro Teknik Listrik atau BTL. Sebagian tempat prakerin untuk jurusan teknik listrik di Purwokerto sudah hampir menampung semua karena sekolah-sekolah lainpun juga sedang melaksanakan prakerin.

Make A Better Place (Autobiografi Triocahyo Utomo)Where stories live. Discover now