Daily 50 Grasshopper

13 1 0
                                    

"Itu adalah salah satu masa-masa yang indah meskipun aku harus menjadi diriku yang lain. Terimakasih atas kisahnya. Aku akan pastikan jika Grasshopper adalah Band terakhirku. Terimakasih sudah membuatku sadar jika ternyata ada hal yang indah selain sepakbola."

Ketiadaan sepakbola tidak membuat kehidupanku benar-benar kosong. Musik membuat hidupku menjadi lebih ceria. Kebetulan pada saat itu band-band indi banyak bermunculan dan juga konser musik rutin diadakan di kota Purwokerto.

Hingga sampai timbul lah pemikiran untuk mencoba terjun ke dunia itu disela kesibukanku di sekolah. Pasti akan sangat seru untuk bisa menghibur orang lain. Membuat sebuah tawa dan kebahagiaan dalam untaian nada yang tersusun rapi. Dari kealgabutan itulah akhirnya terbentuk Grasshooper.

Grasshopper adalah sebuah grup band yang berasal dari kota Purwokerto atau yang tak lain adalah grup bandku sendiri yang beraliran musik ska reaggee.

Band ini memiliki beberapa personil dengan 4 personil inti yaitu aku sendiri di Gitar/vocal. Titok Pradipta di drum, Yulian Ammas di gitar melody dan Rosi Nofa Pratama di bass. Kami berempat adalah siswa kelas X TITL 3 SMK Negeri 2 Purwokerto 2011/2012.

Pada awalnya kami sering membawakan lagu-lagu dari band pop hits tanah air seperti Armada, Five Minutes hingga lagu yg beraliran rock seperti lagu-lagu dari grup band Superman Is Dead.

Namun selang berjalannya waktu kini Grasshopper tampil dengan membawakan lagu reggae dan ska yang kini menjadi tembang-tembang khasnya. Pada awal mulanya grasshopper adalah bernama "Dead Line" atau batas waktu. Aku tak tau pasti arti dan maksud dari nama Dead Line karena awalnya aku hanya ikut-ikutan.

Grasshopper sendiri adalah sebuah nama pemberian oleh sang pemilik studio dimana kami biasa berlatih. Grasshopper berarti belalang, dengan harapan seperti dalam sebuah ungkapan "Hiduplah seperti belalang meskipun kecil, namun dapat melompat jauh dan juga dapat terbang". Itulah yg menjadikan kami akhirnya menggunakan nama Grasshopper sebagai nama grup band kami, meskipun kami berawal dari hal yang kecil namun akan berusaha untuk tetap berkarya agar dapat melompat jauh dan terbang layaknya belalang.

Hampir semua studio music di daerah Purwokerto pernah kami singgahi dari Legos, Batas, Gilang Studio Music, Studio 8, One Studio, Sonic, dan tentunya Harmony Studio yang kini telah berganti nama menjadi Kelvin Studio Music sebagai markas tempat biasa kami berlatih.

Awal penampilan dari Grasshopper sendiri yaitu pada saat pentas seni sekaligus penutupan Classmetting untuk tahun ajaran 2012/2013 di SMK N 2 Purwokerto, tepatnya saat kami masih duduk di bangku kelas 11 dan pada saat itu kami masih menggunakan nama "deadLine" sebagai nama grup band kami.

Pada kesempatan itu juga kami membawakan dua lagu yakni 'KUAT KITA BERSINAR" yang di populerkan oleh grup band Superman Is Dead dan "HIJRAH KE LONDON" (The Changcuters).

Meskipun penampilan perdana dan dengan segala persiapan yang belum maksimal, pada saat itu kami mendapat applouse yang cukup meriah sekaligus dinobatkan sebagai juara ketiga di acara tersebut.

Beberapa waktu kemudian akhirnya kami kembali tampil dan lagu kuat kita bersinar kembali dibawakan dalam acara pentas seni sekolah di Bakorwil bersama tiga band dari SMKN 2 lainnya lalu ada juga dari SMA N 4 Purwokerto dan dari kampus Unsoed.

Pada saat itu kami selain membawakan lagu kuat kita bersinar, kami juga membawakan dua lagu lainnya yakni Fallin Love dan Don't Worry.

Dan pada awal 2014 itu adalah puncak dari semuanya. Kami menjadi bintang tamu dalam sebuah acara musik bernama "ROAD TO PURWOKERTO BERSATU 2014" dalam edisi ngamen regular pada Selasa, 4 Februari 2014 di Laqosta Cave Purwokerto yang diadakan oleh para musisi ataupun pemusik-pemusik ternama di kota Purwokerto khususnya bersama bintang tamu lain yakni MASTER STAIN yang merupakan sebuah grup band dari kampus STAIN Purwokerto (Sekarang UIN Purwokerto).

Aku tak menyangka keisengan ku sampai pada titik ini. Padahal skill Musikku sebenarnya masih dibawah rata-rata tanpa bisa mengimbangi teman-temanku yang lain. Tetapi dengan satu tekad yakni nekad akhirnya aku mencobanya untuk masuk ke dunia Musik.

Kami cukup mengibur pengunjung dengan meriahnya. Pada kesempatan itu kami mebawakan cukup banyak lagu dari On My Way (don lego), Selamat Jalan, Salam Rindu (tipe X) Cozy Party, Dont Worry, Kuat Kita Bersinar, RIP, fallin Love hingga lagu-lagu pop yang di request seperti Mimpi Yang Sempurna dan beberapa lagu lainnya yang cukup sukses menghibur para pengunjung.

Pada akhir acara kami mendapat cukup banyak applause dari para pengunjung ataupun para penyelenggara atas keikutsertaannya berpartisipasi sebagai bintang tamu di malam itu sekaligus ikut mengsukseskan event Road to Purwokerto bersatu 2014, karena sebelumnya jarang jarang anak-anak sekolah ataupun yang masih dari kalangan pelajar yang ikut berpartisipasi dalam event tersebut.

Pada pertengahan 2015 disaat band ini semakin berkembang. Perpecahan terjadi ketika aku harus berpisah dengan Band ini karena harus melanjutkan kuliah di Banten. Semenjak itu yang aku tahu Grasshopper sudah mulai jarang mengikuti kegiatan meskipun ketiga temanku itu masih sesekali berlatih dan berkumpul dengan menambahkan beberapa personil tambahan. Sangat disayangkan sebenarnya tapi bagaimanapun aku juga harus mengejar masa depan dan impianku.

Hingga di Tahun 2017 aku dengar band ini mulai vakum ketika Rosi bassisku saat itu juga mengikuti jejakku untuk meninggalkan Purwokerto dan berpisah dengan Grasshopper.

Dan pada masa ini juga sebelum aku pindah. Aku sempat bertemu Nida dengan Tea. Dan lagi-lagi Titok yang mengenalku pada mereka berdua. Dua teman yang akhirnya menjadi teman dekatku sampai sekarang ketika kisah ini ditulis.

Nida adalah anak dari salah seorang guru di sekolahku. Tapi beliau tak pernah tau jika aku berteman baik dengan anaknya. Karena dikelas aku lebih pendiam dan tidak terlalu menonjol. Hal ini pasti akan membuat sebagian besar guru tak mudah mengingat bahkan mudah melupakanku. Hanya Bu Silin dan Pak Daru mungkin yang sedikit cukup mengenalku karena beberapa kali kami sempat bertanya kabar dan sharing tentang suatu hal di sosial media bahkan ketika telah lama lulus.

Sementara Tea masih satu kampung dengan Titok. Aku sebenarnya sudah tau semenjak awal SMK dari buku album kenangannya ketika SMP karena kebetulan ada beberapa temanku satu sekolah dengannya ketika SMP dan bahkan aku sempat menyimpan nomornya. Namun aku dan dia tak pernah bertemu sampai akhirnya Grasshopperlah yang mempertemukanku dengannya.

Nida dan Tea bergabung dengan Grasshopper karena mereka berdua ada tugas seni musik di sekolahnya. Kebetulan mereka juga satu angkatan dengan kami yang membuat obrolan kami terasa lebih nyambung dan sefrekuensi.

Meskipun semua itu harus berakhir dihari kelulusan sekolah. Karena setelah lulus kami fokus pada jalan hidup masing-masing. Tea dan Nida juga melanjutkan kuliah di luar kota. Dan 2014lah terakhir kalinya pertemuan diantara kami sebelum akhirnya bertemu lagi di tahun 2022 ketika kami semua sama-sama berada di titik jenuh.

Itu adalah salah satu masa-masa yang indah meskipun aku harus menjadi diriku yang lain. Terimakasih atas kisahnya. Aku akan pastikan jika Grasshopper adalah Band terakhirku. Terimakasih sudah membuatku sadar jika ternyata ada hal yang indah selain sepakbola.

Lanjut ke bagian 51

Make A Better Place (Autobiografi Triocahyo Utomo)Where stories live. Discover now