Daily 4 Hakikat Persahabatan

317 4 0
                                    

"Mungkin kita sering menertawakan jika kita mengingat apa yang pernah kita alami di masa kecil kita, namun sebenarnya saat itulah kita banyak belajar tentang arti kejujuran dalam kehidupan. Hidup menjadi diri kita seutuhnya tanpa pernah ada rekayasa."

Tahun pertama aku mulai kehidupan baru. Aku masih hanya berilustrasi tentang dunia kecil dalam hidupku yang lalu. Tentang indahnya menjalani hari menghayati tiap inci ciptaannya. Namun Sang Khalik dengan kuasaNya kini membawaku dalam kehidupan yang baru.

Hari demi hari berganti, hingga kini bulan pertamaku di Sekolah Dasar mungkin menjadikan hari yang sangat bersejarah bagiku saat seorang guru memperkenalkan seorang murid laki-laki pindahan dari Jakarta.

Saat pertama berjumpa mungkin tak banyak hal menarik diantara kami namun selang berjalannya waktu tak pernah ku pungkiri sejatinya dialah sahabatku yang mungkin aku menjumpainya sekali dalam seumur hidup.

Vian biasa dia di panggil adalah orang pertama yang menghiasi kisah pertamaku ini dengan hal-hal menarik yang biasa kami lakukan. Sama-sama datang sebagai pendatang dan letak rumah yang cukup berdekatan menjadikan kami berteman baik.

Ketika pertama kali dia datang sebenarnya kami tak begitu akrab. Aku hanya sering melihatnya sedang duduk didepan rumahnya ketika aku berangkat ke Madrasah yang kebetulan melewati depan rumahnya. Kami hanya saling melihat satu sama lain. Hanya sebatas itu.

Dengan berjalannya waktu aku mulai menyadari kalau dia adalah teman sekelasku. Seseorang teman sekelas dengan jarak rumah paling dekat dengan tempat tinggalku. Hingga akhirnya kami saling mengenal dan semakin mengenal.

Waktu terus berjalan. Tidak ada dimensi waktu dan jarak yang memisahkan hubungan pertemanan  ini.

Kami selalu bersama bertualang mencari kisah-kisah di langkah pertama kehidupan yakni masa kecil.

Dari main ke sungai, sawah, kebun, berlatih sepakbola hingga bermain PlayStation. Dan sepertinya dapat aku simpulkan bahwasanya tahun pertamaku di Sekolah Dasar di mulai dengan awal yang cukup menyenangkan.

Aku mulai belajar dari dunia luar dan menjalani kehidupan baruku tanpa bayang-bayang masa lalu.

Hampir setiap hari kami melewati banyak waktu. Dan menghabiskan nya dengan bermain game PC seperti Regnarock ataupun game Play Station semacam Herc Adventures yang cukup tenar pada saat itu.

Juga layang-layang yang kadang kami mainkan dengan susah kami kendalikan mengikuti arah angin ataupun melawannya seperti hari-hari kita yang terkadang penuh dengan tantangan dan lika liku.

Mungkin kita sering menertawakan jika kita mengingat apa yang pernah kita alami di masa kecil. Namun sebenarnya saat itulah kita banyak belajar tentang arti kejujuran dalam kehidupan. Hidup menjadi diri kita seutuhnya tanpa ada sedikitpun rekayasa.

Dan juga bagiku sejati-jatinya sahabat adalah dia yang selalu tertawa tersenyum ataupun bertengkar bersama kala kita kecil.

Karena persahabatan mengajarkan kita bukan hanya untuk selalu tertawa. Namun juga kadang muncul perdebatan atau pertengkaran yang mengajarkan kita untuk lebih bersikap dewasa.

Banyak orang mengatakan seindah-indahnya hidup itu yang penuh dengan persahabatan. Dan semenjak itulah aku mulai dikelilingi banyak teman dan terus bertambah semakin banyak. Mereka menghibur dan terus mewarnai hidupku menjadi berwarna bukan hanya tentang hitam dan putih.

Tetapi apakah pertemanan itu akan kekal dan berlanjut?

Lanjut bagian 5

Make A Better Place (Autobiografi Triocahyo Utomo)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang