"Aku juga, aku mau kita terus sama-sama kaya gini. Aku bahagia banget punya cowok hebat kaya kamu, kamu itu ibarat superhero yang selalu menjaga aku. Aku sayang kamu"

Devan berbalik, merangkup wajah Amel dan mengencup kelopak mata gadisnya.

Cup!

Cup!

"Jika suatu saat nanti, air mata ini keluar karena aku berarti aku gagal bahagia-in kamu"

Amel menggeleng cepat. "Enggak, kamu gak pernah gagal"

Devan kembali memeluk Amel dan mengusap kepala gadisnya dengan lembut, ia bahagia jika Amel bahagia. Karena Amel adalah kebahagiaan nya, tanpa Amel dirinya tidak bisa hidup.

"Happy 1st anniversary honey" Devan mengencup bibir Amel sekilas.

Amel menarik sudut bibirnya ke atas kembali memeluk lelaki yang dia cintai. "Makasih udah hadir dalam hidup aku, Dev"

"No, babe! Aku yabg seharusnya berterima kasih kamu adalah kebahagiaan buat aku"  Devan mengeluarkan sebuah kotak liontin dari saku seragam nya. Melihat itu Amel menintikan air mata nya, air mata bahagia....

Devan memutar badan Amel dan mengaitkan liontin itu. Devan tidak pernah salah, Amel selalu cantik memakai apa pun.

"Makasih sayang." Amel mengencup pipi Devan.

Amel menatap liontin itu dengan perasaan bahagia, sungguh ia belum pernah sebahagia ini sebelumnya meski Devan selalu bersikap manis kepada nya. Entahlah, tapi satu hal yang ia tahu bahwa bahagia itu se-sederhana ini.

Diam-diam Devan mengeluarkan ponselnya untuk mengabadikan momen bahagia ini, ia sama seperti Amel ia lebih bahagia di bandingkan kekasih nya.

"Kok kamu foto aku sih!? Pasti hasilnya jelek, ihh, Devan nyebelin banget sih"  Amel mencoba menggapai ponsel Devan lebih dulu Devan mengangkat ponsel itu tinggi-tinggi. Karena postur tubuh kecil, menyulitkan dirinya.

"Kamu mau ini, " ucap Devan seraya mengangkat ponselnya.

Amel menatap Devan sebal.

"Ayo Ambil, " Devan berlari meninggalkan Amel masih belum sadar.

"Ihhh, kok aku di tinggal" teriak Amel dan mengejar Devan sudah lari lebih dulu.

Dan terjadilah kejar-kejaran di bibir pantai, sesekali mereka tertawa bahagia. Hari ini adalah hari yang tidak akan ia lupakan seumur hidupnya. Kadang Cinta itu memang membahagiakan namun jika kita terlalu dalam mencintai justru membuat kita sakit yang jauh lebih dalam.

"Hap....ketangkap, kamu gak bisa lari lagi," Devan memeluk tubuh Amel dengan nafas masih terengah-engah.

"Kamu nyebelin banget sih, aku capek tau ngejar kamu" Amel mengerucutkan bibirnya.

"Iya sayang, maaf"

Amel menjawab dengan gumaman, ia menikmati aroma tubuh Devan yang menjadi candu nya sejak awal mereka pacaran.

"I love you, babe!"

"I love you more, my prince"

Detik berikutnya bibir mereka saling menempel, menyalurkan rasa bahagianya....

Air matanya kembali menetes, hatinya sangat sakit jika mengingat hal itu. Seorang Devan Aditama menangis hanya karena seorang cewek?

Ya, Devan akui ia lemah jika menyangkut soal Amel, gadisnya.

Backstreet Of Badboy (COMPLETED)✅Where stories live. Discover now