part 39

1.6K 97 6
                                    

Semenjak ikut merayakan ultah tina, gue jadi kepikiran dia terus. Hal sekecil apapun selalu dihubungkan sama tina. Kalo udah gitu bawaannya jadi pengen stalking akun instagramnya, notabene niat yang mau jauhin tina kandas dengan sekejap. Tapi gue gak menyesal dan membenci yosef, mungkin semua ini sudah diatur kaya anak gadis yang main bepean. Gue dan tina adalah karakter bepean tersebut, gue harap takdir selalu terjadi sesuai apa yang diinginkan.

Sekarang, pulang kerja di tengah jalanan macet ya karena jam pulang kerja. Setel lagu galau sedikit inget tina, apalagi sekarang gerimis. Terlintas di benak, dia lagi ngapain ya?

Entah kenapa gue arahkan ban mobil menuju rumah tina. Mentang2 udah tau rumahnya. Gak bisa ditampik lagi bahwa gue kangen sama dia. Pengen ketemu tapi bingung ngajaknya. Ya udah, ikutin aja ban ini menggelinding ke mana, dan itu ke rumah tina.

Di depan rumahnya yang terkesan mewah dan elegan 2 tingkat tak berpagar itu gue diem memperhatikan di dalam mobil. Rasa ingin menghampiri, jantung udah dag dig dug gak karuan. Gue kembali seperti dulu lagi yang cemen sama cewek. Gue mengetuk pintu dan segera melihat wajahnya, atau diam di sini di dalam mobil hingga bosan dan pergi.

Dengan langkah ragu gue hampiri pintu depan kokoh itu. Kali ini rasa bimbang semakin menjadi jadi. Mengetuk pintu atau kembali ke mobil. Dalam lamunan, gue berani kan diri untuk memulai meskipun sebenarnya memulai duluan itu bukan gue banget.

Tok tok tok

Tak lama ketukan terdengar, pintu terbuka ke belakang. Dia, yang membuka adalah sosok yang dinantikan dan di harapkan. Tina :)

"Emm... hey?" Sapa gue dalam kondisi rambut dan pakaian sedikit basah akibat menerobos gerimis yang mulai semakin deras untuk hinggap di teras rumah tina.

"Hey. Loh kok hujan2 ada apa?"

"Iya nih ujan, jadi........aku boleh ikut neduh?" Tanya gue. Tapi tina malah kebingungan dan melihat sesuatu di belakang gue sejenak, "kan kamu naek mobil?" Tanyanya.

Sumpah gue pengen banget nepok jidat sekarang juga! Alesannya ketauan boonh anjay! Tapi sebelum gue jawab, tina udah bersuara duluan, "Ayo masuk".

"Duduk dulu aja. Sebentar ya?" Katanya. Dia pergi. Kenapa? Kan gue ke sini pengen liat elu tina. Pengen ketemu. Kok malah ditinggal?

Gak ada yang bisa gue lakukan selain duduk dan melihat2 ruang tamu tina kaya rumah2 yang ada di film india. Mau maen hp juga hpnya ketinggalan di mobil. Tina ke dalam, berharap dia masuk ke dalam buat ganti baju yang lebih bagus karena ada gue di sini hehe, yang ada tina kembali dengan secangkir teh hangat di tangannya lalu meletakannya di meja tepat di hadapan gue.

Terungkaplah alasannya ninggalin gue. Padahal gak perlu tina. Gue datang pengen ketemu bukan pengen minum teh.

"Di minum..." katanya. Gue cuma senyum.

"Aku ke sini gak ganggu kan?" Tanya gue. Dia cuma tersenyum dan menggelengkan kepala, "enggak lah" senyumnya manis sehingga membuat gue ketularan ikutan senyum.

"btw beni ke mana?" Tanya gue.

"Dia lagi ngerjain pr di kamarnya" jawabnya.

Melihat wajah tina bikin hati deg2an tapi justru inilah yang gue impikan. Wajahnya hanya sedikit polesan make up kalo di rumah trenyata. Meski gak terlalu fresh, dia masih terlihat cantik. Bagi gue dia cantik banget, gak tau bagi orang lain. Tapi gue yakin orang lain juga berpendapat sama meskipun gak selebay gue.

Entah kenapa atas semua yang telah terjadi membuat gue berpikir bahwa gue bisa terus deket sama tina meski gak sebagai pacar. Gue harus ajak tina jalan!

"Tt-tina, aku punya 3 tiket ke kebun binatang. Tadinya mau sama temen tapi mereka batal. Daripada dibuang, mau gak ke kebun binatang? Kita sama beni." Responnya setelah gue ajak kaya lagi mikir, gak selama yang dipikirkan, tina menyetujuinya.

Kamu Kamu (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang