part 24

3K 157 10
                                    

Windi pov

Alex datang saat kak Adel dan mary mesra2an dan menarik tangan mary untuk bergabung orang2 yang lagi manggang. Gue juga ikutan bantuin sedangkan kak adel diam sejenak menatap bintang2, gue jadi ikutan menadah ke langit. Pas kembali ke arah kak Adel duduk, dia hilang.

Kehilangannya reflek bikin gue nyari dak kepo dengan keberadaannya. Segera gue cari kak Adel, bahaya kalo dia diculik alien, lebih bahaya lagi kalo dia kesurupan terus tiarap terus keinjek2 gimana? Kan bahaya kan?

"Kemana sih dia? Ngilangin kek anak kecil aja" gerutu gue dari tadi.

Gak sengaja langkah kaki gue mengantarkan gue ke dalam vila. Hampir semua sudut di luar udah gue tapaki tapi belom juga muncul Batang hidungnya. Gak sengaja pandangan gue liat ke seorang nenek2 yang digendong oleh cewek naik ke atas tangga.

 Gak sengaja pandangan gue liat ke seorang nenek2 yang digendong oleh cewek naik ke atas tangga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Aduhhh takut banget jatoh itu nenek2 bukan karung."

Bagaimanapun juga dibalik sikapnya yang aneh, dia tulus orangnya. Memberi bantuan tanpa pamrih dan gak mengenal siapa, bantuannya tulus tanpa modus. Ya kali dia modus sama nenek2?

Hingga sampai pada anak tangga terakhir dan menemukan kak Adel, segera gue kembali ke taman buat bantuin mereka yang sibuk ngurusin panggangan. Malu lah gak ikut kerja pas ikannya Mateng eh tiba2 muncul di sekitaran mereka. Gue kan bukan kang parkir yang datang dan pergi sesuka hati.

"Waduh waduh mau ikut bantuin eh udah pada selesai. Yaudah makan dah wkwk" kak Adel malu.

"Gak papa ayo tebelin aja mukanya. Santai aja hehe silahkan" kata salah satu dari mereka.

***

Semenjak pulang dari puncak, hari demi hari gue sama windi makin Deket meskipun belom senempel perangko tahun 70an. Gak papa, yang penting gue chatting hanya sekedar nanyain kabar. Pokoknya gue harus tau kabarnya baik apa enggak, bukan cuma windi, emaknya, bapaknya, neneknya, kakeknya, temennya, tetangganya, mantannya pun gue harus tau kabarnya. Btw Rizky udah bahagia sama pacar barunya, sedangkan windi udah bahagia sama gue hehe. Iya maksudnya akan bahagia. 😳

Windi... Dia mampu membuat hidup gue kembali berwarna dengan kuas dan cat yang ia bawa. Semangat bekerja supaya bisa nganterin windi pulang ke kostnya. Gue pengen masa2 di puncak terulang lagi tanpa ada mary.

"Oh ya, ada yang mau ultah bentar lagi nih hehehe" kata Alex dengan ekspresi muka sok imut setelah rapat bulanan selesai.

"Oh iya ya? Sekitar Minggu depan ya? Gue lupa anjay 😂" kata gue reflek membalas alex. "Upsss" kali ini gue menutup mulut dengan ujung jari karena abis ngomong 'anjay' di depan orang2 kantor internal.

Tak lama orang2 di dalam ruangan tersebut mengucapkan 'selamat ulang tahun' juga beberapa menjabat tangan. Perayaan kecil ini membuat gue teringat windi dan ide bagus tiba2 muncul di kepala.

"Well, saya kan jarang merayakan ultah ya, so kali ini deh. Kita jalan2 dan kalian boleh bawa temen, keluarga, pasangan atau selingkuhan kalian. Hehe" kata terakhir gue bikin orang2 kaget diiringi tawa kecil setelahnya.

Kamu Kamu (GXG)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang