Dua Puluh Tujuh

89.9K 8K 835
                                    

Mungkin ada sebagian atau bahkan hampir semua pembaca ada yang tidak menyetujui apa yang saya sampaikan di chapter ini. Diam lebih baik, daripada tidak mengetahui kebenarannya tetapi mencela.

⚠ BAPER

⚠ BAPER

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sebuah riwayat dikisahkan suatu hari setelah menikah Fatimah berkata kepada Ali, "Maafkan aku karena sebelum menikah denganmu aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda dan ingin menikah dengannya"

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Dari sebuah riwayat dikisahkan suatu hari setelah menikah Fatimah berkata kepada Ali, "Maafkan aku karena sebelum menikah denganmu aku pernah satu kali jatuh cinta pada seorang pemuda dan ingin menikah dengannya". Ali pun bertanya mengapa ia tidak menikah dengan lelaki tersebut dan apakah kini ia menyesal menikah dengan nya, Fatimah menjawab dengan tersenyum, "Pemuda itu ialah dirimu".

***

  وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ  

"Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu dan orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin Allah akan memampukan mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberian-Nya) lagi Maha Mengetahui". (QS. An-Nur : 32)

Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam menguatkan janji Allah itu dengan sabdanya:

"Ada tiga golongan manusia yang berhak Allah tolong mereka, yaitu seorang mujahid fi sabilillah, seorang hamba yang menebus dirinya supaya merdeka, dan seorang yang menikah karena ingin memelihara kehormatannya". (HR. Ahmad 2: 251, Nasa'i, Tirmidzi, Ibnu Majah hadits No. 2518, dan Hakim 2 : 160 dari shahabat Abu Hurairah radliyallahu 'anhu)

Ibnu Mas'ud radliyallahu 'anhu pernah berkata: "Jika umurku tinggal sepuluh hari lagi, sungguh aku lebih suka menikah daripada aku harus menemui Allah sebagai seorang bujangan". (Ihya Ulumuddin dan Tuhfatul 'Arus hal. 20)

Arvin membasahi bibirnya yang terasa kering, kemudian membalas genggaman Dhamin lebih erat dengan tangan dinginnya. "Saya terima nikahnya dan kawinnya Haifa Saqeenarava binti Dhamin Arifin dengan maskawin tersebut, Tunai."

SEQUEL HAIFA ON PROCESSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang