Kisah Lama (1)

366 24 0
                                    

Evil dahulu sebenarnya adalah salah satu malaikat penghuni Surga.
Ia bertemu dengan Mark dan Michael saat mereka masih menjadi malaikat kecil.
Namanya dulu adalah Ekhziel.
...

Ketiga malaikat kecil sedang bermain bersama di sebuah padang rumput.
Mereka antara lain adalah Ekhziel, Michael dan Markhiel.
Mereka sedang duduk-duduk di bawah sebuah pohon rindang di padang Surga.

"Chel, menurutmu apakah kita akan menjadi cupid?" tanya Markhiel.

"Apaan tuh cupid?" tanya Michael polos.

"Itu julukan di dunia bagi malaikat kecil seperti kita yang bertugas untuk menemukan pasangan hidup manusia." jelas Ekhziel.

"Cih...mana mau aku menjadi cupid.
Aku ingin menjadi seorang panglima seperti tuan Michael." ujar Michael optimis.

"Nama aja yang sama tuh...belum tentu juga kamu bisa jadi seorang panglima." ejek Markhiel.

"Aku juga setidaknya ingin menjadi seorang Captain." ujar Ekhziel.

"Dasar kalian berdua ini." ujar Markhiel sambil menggelengkan kepala.

"Memangnya kamu gak punya impian Mark?" tanya Michael.

"Punyalah!" ujar Mark penuh percaya diri.

"Apa?" tanya Ekhziel.

"Aku ingin menjadi malaikat baik hati, setia kawan dan tidak sombong.
Hahaha..." ujar Mark sambil tertawa bangga.

"Impian apaan tuh!" ujar Michael sambil menatap Markhiel bingung.

"Iya Mark ini.
Bukankah malaikat seperti kita ini memang baik hati juga tidak sombong.
Bilang aja kamu belum punya impian.
Dasar!" ejek Ekhziel.

"Terserah aku lah! Impian juga impianku.
Hahaha..." ujar Markhiel sambil mencubit kedua pipi sahabatnya itu lalu langsung kabur dari tempat itu.

"Awas kau ya Mark! Sini kamu!" ujar Michael sambil berlari mengejar Markhiel.

"Iya sini kamu.
Impian itu yang keren kek.
Udah gak keren, impian juga gak keren." ujar Ekhziel sambil ikut mengejar Markhiel.

"Weeekkk...biarin." ujar Markhiel sambil menjulurkan lidahnya.

Sesaat kemudian Michael dan Ekhziel berhasil menangkap Markhiel.
Mereka pun membalasnya dengan menggelitik perut Markhiel sampai Markhiel tak bisa menahan teriakan kerasnya.
Hal itu membuat Michael dan Ekhziel tertawa terpingkal-pingkal.
Ketiga malaikat kecil itu pun bergumul dalam tawa mereka kala itu.

Waktu yang semakin berlalu membuat ketiga sahabat itu pun menjadi malaikat sepenuhnya dan menjalani pelatihan tempur di salah satu tanah khusus di Surga.

"Akhirnya! Kita akan menjadi seorang pemimpin!" ujar Ekhziel senang.

"Iya.
Bagaimanapun kita harus berusaha keras untuk menjadi seorang Captain setidaknya." ujar Markhiel.

"Ambisiku itu menjadi panglima.
Tapi kalau cuma jadi seorang Captain ya tak apalah.
Penting aku akan menjadi salah satu pemimpin yang kuat.
Hahaha..." ujar Michael bangga.

"Kalau aku hanya ingin menjadi seorang Captain saja.
Itu sudah cukup untukku." ujar Ekhziel.

"Tenang.
Kita semua pasti akan menjadi pemimpin.
Percayalah!" ujar Markhiel yakin.

Mereka bertiga langsung mengangguk setuju dan berjalan sambil menopangkan tangan masing-masing ke pundak para sahabatnya.
Ketiga sahabat ini saling berusaha menjadi yang terbaik namun tetap mendukung satu sama lain.
Hingga akhirnya pengumuman pun di beritahukan tentang siapa saja yang akan diangkat menjadi seorang Captain.

Michael dan Markhiel, nama mereka pun disebut dari sepuluh Captain yang terpilih.
Michael pun tersenyum bangga.
Markhiel hanya mampu melihat sedih Ekhziel yang menunduk geram sambil mengepalkan tangannya kuat-kuat.

Michael (The End)Unde poveștirile trăiesc. Descoperă acum