Tiba

522 38 0
                                    

Sebuah pesawat mendarat mulus di sebuah landasan wilayah negara Sergion.
Setelah benar-benar berhenti bergerak, pintu pesawat pun otomatis terbuka dan menjulur menyerupai anakan tangga.

Michael dan Mark menuruni anak tangga itu perlahan.
Seorang pemuda pun menghampiri mereka.

"Selamat datang tuan Mark dan tuan Michael." sapa pemuda berambut coklat cepak itu.

"Iya.
Jadi kamu yang menjemput kami? Dimana Kenzi?" tanya Mark.

"Tuan Kenzi ada di kediamannya saat ini tuan.
Hanya saja ada urusan mendadak dengan Chrieristnya sehingga tidak bisa menjemput anda." ujar pemuda berkulit putih tersebut.

"Oke Julio.
Sekarang antarkan kami ke kediaman Kenzi." ujar Mark sambil melangkah melaluinya.

"Baik tuan Mark." jawab Julio.

Mereka bertiga pun menaiki mobil Julio menuju kediaman Kenzi.
Mark dan Michael tak berhentinya berdecak kagum pada pemandangan alam yang disuguhkan di negara itu.
Lautan biru tua serta pantai berpasir putih yang mendampinginya.

Pepohonan hijau yang masih asri dan burung-burung berwarna-warni yang terbang di sekitarnya.

"Tempat ini masih sangat alami ya Julio." ujar Mark.

"Benar tuan.
Seperti inilah keadaan indah yang sudah kami rasakan saat saya dan tuan Kenzi pindah ke negara ini beberapa bulan yang lalu." jawab Julio.

"Tak menyangka juga ternyata kalian tinggal di negara yang sama dengan malaikat tua itu.
Jadi aku dan Mr.Robert tak perlu susah payah mencarinya." jawab Mark.

"Benar tuan.
Tuan Kenzi yang terlalu hebat bisa menemukannya.
Padahal sang Dellion sudah tinggal begitu jauh dari keramaian dan hidup menyendiri di ujung hutan Theros." jawab Julio.

Sesaat kemudian mereka pun sampai di kediaman Kenzi.
Terlihat seorang lelaki yang begitu gagah dengan tubuh kuning langsatnya yang sedikit kekar dan menunjukkan otot-otot tubuhnya yang sedikit menonjol dari balutan kaos hitam ketatnya.

Rambut hitam pendek yang basah karena cipratan air dari seorang anak kecil yang tertawa di hadapannya.
Ia tertawa bersama anak itu dengan begitu bahagianya.
Anak perempuan yang masih berumur enam tahun dan dengan tangan mungilnya ia terus mencipratkan air ke wajah lelaki itu dengan lincahnya sambil tertawa riang.

Lelaki itu menoleh ke arah pintu masuk saat ia menyadari beberapa orang memasuki rumahnya tanpa permisi.
Ia memberi isyarat pada Julio untuk menggantikannya menemani anak kecil itu.

"Mark kawanku! Bagaimana kabarmu sobat?" sapa Kenzi yang melangkah menghampirinya dan
dengan tangan terbuka hendak memeluknya.

Mark segera menghentikan niatnya itu dengan mengibaskan tangannya ke arah Kenzi.

"Jangan harap kamu bisa memelukku dengan tubuh basahmu itu." ujar Mark sinis.

"Hahaha...oke oke.
Baiklah.
Jadi sekarang anda juga ditugaskan di dunia ini Michael sang captain?" ujar Kenzi sambil memandang hangat Michael.

"Ya begitulah." jawab Michael.

"Ken, jadi kapan kamu akan membawa kami pada Dellion?" tanya Mark dengan tampang serius.

"Sabar kawanku.
Malam ini aku akan mengantarkanmu tepat di hadapannya." jawab Kenzi dengan tatapan sangat tajam.

Michael (The End)Where stories live. Discover now