Pelajaran

3.1K 249 0
                                    

" Welcome Captain."

Pemuda berambut cokelat itu terus menyunggingkan senyumnya.
Seseorang yang di hadapannya pun hanya membalas dengan senyuman sinis.

"Akh.. aku lupa," kata pemuda yang bernama Mark itu sambil membalikkan tubuhnya.

Ia membuka pintu mobil di belakangnya dan meraba-raba mencari sesuatu.
Setelah ia menemukannya, ia menutup kembali pintu mobil itu dan kembali menatap pada orang yang sedari tadi bertanya-tanya dengan apa yang dicari oleh pemuda manis tersebut.

"Ini!" kata Mark pada orang itu.

Ia menyodorkan sebuah kemeja putih beserta celana panjang berwarna hitam beserta kelengkapan lainnya tepat di dada orang itu.
Orang yang oleh Mark panggil captain itu menatap barang-barang yang diberikan Mark kepadanya.

Ia kembali menatap Mark sambil bertanya-tanya.

"Ambil ini captain Michael.
Sekarang kau sudah berwujud manusia.
Mulai sekarang biasakan dirimu memakai semua perlengkapan ini.
Karena di dunia manusia, jika kamu bertelanjang tubuh seperti saat ini adalah hal yang tak wajar untuk dilakukan.
Apa kau paham?" tanya Mark.

"Hemm.. tentu saja. Saya sangat paham," kata malaikat yang bernama asli Michael Angelo itu.

Michael menatap barang-barang itu lalu mengamati baju yang Mark kenakan.
Ia mengulang kelakuannya berkali-kali mencoba memahami dan mengamati.
Mark menatapnya aneh.
Ia pun menggelengkan kepalanya pelan.

"Baiklah, captain Michael.
Bilang saja kau tak paham bagaimana cara memakainya.
Tak usah kau berlagak mencoba memahami," seru Mark sinis.

"Berhenti panggil aku captain.
Aku bukan pemimpinmu!" seru Michael.

"Okay Michael," kata Mark sambil mengangguk angguk.

"Perhatikan aku.
Ini namanya adalah kemeja (sambil menunjukkan kemeja putih di hadapan Michael).
Sarungkan tangan kananmu seperti ini (sambil memakaikan kemeja pada Michael), lalu tangan kirimu setelah itu rapikan dan jangan lupa ini adalah kancing dan kau harus mengaitkannya," jelas Mark sambil terus menyelesaikan pekerjaannya.

Mark pun mengajari Michael menutupi tubuhnya dengan celana hitam yang Mark bawakan.
Michael mencoba memahami setiap kata-kata Mark dan mengamati tiap apa yang Mark lakukan padanya.

"Oke.
Pelajaran memakai baju hari ini selesai," tukas Mark.

Michael mengernyitkan dahi menatap Mark.

"Apa ada hal lain yang harus aku pelajari Mark?" tanya Michael.

"Banyak!" ujar Mark tegas.

" Ayo cepat masuk mobil.
Kita akan menuju tempat peristirahatan yang biasa kita sebut rumah," kata Mark sambil membuka pintu mobil dan menaikinya.

Mark menatap Michael heran karena ia terus berdiri dan menatap Mark dari luar.
Mark membuka kaca jendela mobil.

"Apa yang kau lakukan? Cepat masuk," seru Mark.

"Ba.. ba.. bagaimana tadi kau masuk pada benda ini?" tanya Michael heran.

"Hhhh..." Mark menghela nafas panjang lalu tertawa renyah.

Ia kembali membuka pintu mobil dan keluar menghampiri Michael.
Mark menarik tangannya dan membukakan pintu mobil pada Michael di sisi lain.

Mark mempraktekkan bagaimana cara masuk ke dalam mobil.
Setelah itu ia turun lalu menyuruh Michael meniru apa yang ia lakukan tadi.

"Kalau hanya seperti itu saja aku sangat paham.
Minggir kau," celetuk Michael sedikit sombong sambil menghalau Mark.

Michael meniru yang Mark lakukan dan duduk manis pada bangku mobil tersebut.
Kemudian ia menatap Mark yang memandangnya sedikit aneh.

"Apalagi? Kau tak masuk juga pada benda ini?" tanya Michael.

Mark kembali tertawa sinis lalu menutup pintu mobil.
Ia masuk ke mobil pada sisi lain yang bersebelahan dengan Michael.
Perlahan Mark menginjak pedal gas dan mengemudikan mobil itu menjauh.

Sepanjang perjalanan Michael terus menatap Mark, sehingga membuat Mark sedikit risih.

"Kenapa kau terus melihatku?" tanya Mark kesal.

"Mark, kau juga harus mengajariku cara mengendalikan benda ini seperti yang kamu lakukan sekarang," ujar Michael tajam.

Mark balas menatap Michael lalu kembali menghadap jalanan di hadapannya.
Ia tertawa kecil, lalu sedikit membesar.

" Hahaha.. tentu saja captain.
Banyak hal yang harus kau pelajari selagi kau ditugaskan di dunia ini sebagai manusia.
Bersabarlah, aku akan mengajarimu apapun yang telah aku pelajari di dunia manusia.
Jangan khawatir," ujar Mark.

"Terserahlah," sahut Michael dingin sambil memalingkan pandangannya pada kaca mobil di sampingnya.

Ia begitu terpukau pada pemandangan yang dilihatnya dari balik kaca mobil itu.
Ia terkadang terus bergumam kagum tanpa henti.
Kelipnya dunia dan semua tempat yang telah manusia buat membuat Michael terkagum-kagum.

Mark menyadarinya dan tersenyum renyah.

"Ini baru awal Captain.
Kau akan melihat keindahan lebih banyak dari malam ini," ujar Mark.

Michael menatap Mark.

"Sudah kubilang jangan panggil aku captain.
Aku bukan pemimpinmu!" seru Michael dingin.

"Oke oke kak Mike," jawab Mark.

Michael tak menggubrisnya lagi.
Mark fokus pada kemudinya.

Mobil putih itu pun melaju halus merajai jalanan sepi malam itu.

Michael (The End)Where stories live. Discover now