Tertawa

520 48 2
                                    

Pagi-pagi buta aku terbangun mendengar suara handphoneku berbunyi nyaring di samping telingaku.

"Ehhh...sapa sih pagi-pagi gini juga?" ujarku pelan sambil meregangkan tubuhku.

Aku pun langsung mengambil handphoneku dan mengangkatnya dengan malas.

"Halo." jawabku pelan.

"Halo Lyn, kamu masih tidur?" tanya Michael.

"Heeh." jawabku pelan.

"Aku udah di depan rumah kamu lho." ujar Michael.

Sejenak aku tak menanggapi dan mencoba menyadarkan diri dengan keadaan.
Setelah sadar aku baru membelalakkan mataku lebar-lebar.

"Haaaahhhhh....!" teriakku tak percaya.

"Aduh Lyn.
Ngapain teriak-teriak sih?" tanya Michael heran.

"Beneran di depan rumah?" tanyaku lagi tak percaya.

"Iya Chiellyn.
Jadi kamu gak mau bukain pintu nih?" tanya Michael.

"Oh iya.
Bentar-bentar." jawabku sambil bangun cepat-cepat dari tempat tidurku.

Aku segera membuka pintu pagar rumahku.
Aku melihat sebuah mobil Ford Ranger putih sudah nongkrong diam di depan pagar.
Michael sudah berdiri di depan pagar dengan mengenakan sweater abu-abu dan short pant putih.

Seperti biasa ia langsung menatapku dengan mata cokelatnya yang hangat
dan tersenyum padaku dengan sangat manisnya.
Entah mengapa melihatnya saat ini seperti aku masih tertidur dan larut dalam mimpi yang sangat indah.
Aku pun membalas senyumnya.

"Kak." sapaku.

"Jam gini masih tidur sih?" tanya Michael.

"Masih jam 5 juga." ujarku.

Tiba-tiba pintu mobil terbuka dan keluarlah Mark yang langsung berjalan menghampiri kami.

"Oh kak Mark ikut juga?" tanyaku.

"Iya." jawab Mark sambil tersenyum.

"Ngomong-ngomong tumben kalian pagi-pagi datang ke rumahku? Ada apa?" tanyaku.

"Om Eros ada?" tanya Michael.

"Tumben juga cari om Eros? Ada apa?" tanyaku.

"Tuh.
Mau minta ajarin pake benda itu." jawab Mark sambil menuding sepeda motor putih yang ada di bak belakang mobil.

"Hahahahaha....."

Aku tertawa terbahak-bahak karena melihat mereka yang belum bisa mengendarai sepeda motor itu.

"Ngapain kamu tertawa? Emang kamu bisa?" tanya Mark sinis.

"Hahahaha....ha..ha..hhhh..."

Aku pun menghentikan tawaku dalam perlahan.

"Enggak sih." jawabku canggung.

"Bwahahahahaha...."

Sekarang ganti Mark yang menertawakanku.
Michael ikut tertawa kecil mendengar pengakuanku.

Michael (The End)Where stories live. Discover now