Kabut

328 23 0
                                    

Michael dan Mark berjalan tergontai menuju ke dalam bangunan yang menyerupai gedung tua yang sudah lama tak terpakai.
Terdengar suara berat yang menggema di seluruh gedung kosong itu.
Tiba-tiba nampak kabut hitam menyelubungi sebagian tempat itu lalu berkumpul menjadi satu menyerupai bentuk seorang manusia.

Kemudian di balik kabut itu muncullah seorang pria yang mengenakan setelan baju serba hitam.
Terdengar suara hentakan langkah yang berdentum keras di lantai.
Sorot matanya yang tajam dan dingin.
Serta sebuah sunggingan senyum sinis menghiasi wajahnya yang menawan.

"Senang berjumpa dengan kalian lagi wahai kawan-kawan lamaku." ujarnya.

Michael melepaskan tangannya dari pundak Mark dan berjalan tegas ke arah Evil.

"Iblis terkutuk!
Jika kau mau balas dendam maka bertarunglah saja denganku.
Kenapa juga kau bawa Chiellyn pada acara balas dendammu ini.
Kau pengecut hah?!" ujar Michael dengan nada tinggi.

"Hahaha...jika aku hanya menantangmu bertarung maka aku tak akan pernah bisa benar-benar menikmati rasa sakitmu itu bukan?" ujar Evil sambil tersenyum sinis.

"Brengsek kau! Kali ini akan benar-benar kulenyapkan dirimu dari dunia manapun itu!" ujar Michael marah.

Michael mengumpulkan cahaya di tangan kanannya hingga membentuk sebuah pedang panjang yang sangat tajam.

Michael mengayunkan pedang cepat ke arah Evil namun Evil dengan cepat berhasil mengelak dengan menghilang cepat seperti kabut hitam dan membentuk manusia lagi di tempat lain.
Dari belakangnya Mark juga membawa sebuah samurai yang terbentuk dari cahaya dan menghunuskannya tepat di punggung Evil menembus ke dadanya.

Evil hanya terkekeh pelan lalu kembali menghilang dalam kabut.
Mark sedikit tercengang karena serangannya tak mempan sama sekali terhadap Evil.
Tanpa disadari Mark, dari arah yang berbeda datanglah Evil melesat cepat ke arahnya sambil melontarkan sebuah kepalan kuat tepat di ulu hati Mark yang membuat ia langsung membungkuk kesakitan.

"Katakan dimana Chiellyn!" teriak Michael sambil berlari cepat dari belakang Evil dan mencoba menebasnya dengan pedang yang ia bawa.

Tetap saja tak berhasil karena Evil kembali menghilang dalam kabut hitam.

"Sial!" pekik Michael.

Michael langsung menghampiri Mark dan membantunya berdiri.

"Kita bahkan sama sekali tak bisa menyentuhnya." ujar Mark.

"Dia bisa tersentuh saat ia mencoba menyerang kita dengan niat membunuh yang sangat besar." ujar Michael.

"Jadi apa lebih baik kita menunggunya menyerang kita?" tanya Mark.

"Percuma.
Kali ini ia hanya ingin bersenang-senang dengan melukai kita dan mencoba menahan niat membunuhnya itu." ujar Michael.

"Dia menunggu kita sampai benar-benar kehilangan kekuatan dan kemudian baru membunuh kita? Itu maksudmu?" tanya Mark.

"Ya benar." jawab Michael tegas.

CRAASSHHHH...!

Tiba-tiba dari arah belakang, sebuah pedang besar dan panjang mengayun cepat dan langsung menebas punggung Michael dan Mark.
Mereka berdua langsung mengerang kesakitan dan terbungkuk bersama.

"SIAL!" pekik Mark sambil mencoba kembali bangkit.

"Kalian terlalu banyak mengoceh!" ujar Evil sinis dan menampakkan diri di hadapan mereka.

"Dasar iblis brengsek!
Aku pasti akan melenyapkanmu secepatnya!
Tak peduli dulu kita pernah berkawan di Surga.
Kali ini kau benar-benar sudah keterlaluan!" ujar Michael murka.

"Hahaha...berkawan ya.
Aku bahkan sudah melupakan apa itu arti kawan semenjak kalian berdua mengkhianati aku dulu." ujar Evil sambil tersenyum sinis.

"Bukan kami yang mengkhianatimu! Tapi itu dirimu sendiri!" sahut Mark kesal.

"Tetap saja itu karena kalian kan." ujar Evil sambil menghujam mereka dengan tatapan yang sangat tajam dan dingin.

Michael (The End)Where stories live. Discover now