[50] 》LAST《

5.7K 194 6
                                    

Calvin POV

"Lo ngapain disini?"tanya gue pada Via yang tiba-tiba berada di ruangan gue.

"Kenapa emangnya gak boleh?"balas Via lalu duduk disofa.

"Uncle Calvin"panggil Lauren memeluk kaki gue.

"Hello sayang"gue menggendong Lauren yang sekarang sudah bertambah besar.

"Uncle udah lama gak main sama Lauren,Lauren kangen tau sama uncle Calvin"ujar Lauren.

"Tuh Vin,Lauren aja sampe kangen sama lo"timpal Silvia.

"Maafin uncle ya sayang,uncle jadi jarang main bareng sama kamu"ucap gue.

"Vin lo sibuk gak?"tanya Via.

"Enggak sih,cuma tinggal nunggu email masuk.Abis itu juga gue mau pulang"

"Jalan yuk,kan udah lama kita gak jalan bareng.Masa lo gak kangen jalan bareng gue"

"Yaudah yuk"

Memang sih,gue dan Silvia jadi jarang ketemu.Dia sibuk dengan keluarganya dan gue sibuk dengan pekerjaan gue.

Gue,Silvia dan Lauren pun memasuki mobil dan gue menjalankan mobil menuju salah satu mall.

"Lauren mau main apa sayang? Pokoknya hari ini uncle bakal temenin Lauren main seharian"ucap gue pada Lauren sambil mencubit pipinya gemas.

"Yeay! Sayang sama uncle"Lauren memeluk gue.

Gue pun mengajak Lauren bermain ice skating.

"Via lo beneran gak mau ikutan main nih?"tanya gue sambil memakai sepatu khusus.

"Enggak deh,lo berdua aja sama Lauren.Jaga Lauren yaa,gue tunggu sini"balas Silvia.

"Bye mommy! Lau main sama uncle dulu yaa"teriak Lauren.

Gue mengajak Lauren menuju spot ice skating.

"Tapi uncle Lau takut jatuh"ucap Lauren.

"Nanti uncle pegangin kamu kok,Lauren gak usah takut yaa kan ada uncle"ucap gue.

Dengan perlahan gue pun menuntun Lauren untuk menggerakan kakinya.

"Pelan-pelan yaa,kamu gerakin kaki kanan dulu"

"Ehh" Lauren hampir terjatuh dan dengan cepat gue menangkap tubuhnya.

Lauren kembali menggerakan kakinya perlahan.

"Yeay! Lauren bisa"ucapnya senang ketika berhasil menggerakan kakinya.

Setelah hampir satu setengah jam bermain ice skating gue pun memutuskan untuk berhenti dan mengajak Lauren keluar dari arena.

"Uncle,Lauren haus"ucap Lauren.

"Yaudah,kita cari minum yaa"ajak gue.

"Via,sbux yuk"ucap gue pada Silvia.

"Yaudah ayo"balas Silvia.Lalu kami bertiga pun menuju starbucks yang berada di mall tersebut.

"Lau mau cotton candy"ujar Lauren.

"Vin gue mau greentea dong"ucap Silvia,lalu gue pun memesan minuman.

Setelah memesan,gue kembali ke tempat duduk dan menunggu nama dipanggil.

"Vin,gue seneng hari ini"ujar Via.

"Kenapa?"tanya gue menaikan alis.

"Lo udah mulai berubah,bukan Calvin yang dulu.Yang jadi pendiem,gue suka lo yang gak bisa diem,gue suka lo yang kepedean,gue suka lo idiot.Tapi semenjak Rachel pergi,semua sifat lo itu hilang"

Gue membuang pandangan menuju ke arah luar,gak suka dengan pembicaraan macam ini.

"Vin,gue tau lo pasti sangat kehilangan Rachel kan? Tapi lo gak harus kaya gini,semua orang udah berusaha buat Calvin yang dulu kembali.Gue yakin disana Rachel bakal suka kalo liat lo bahagia"ucap Via.

"Tapi Vi gue cuma belum nemu orang yang pas,hati gue masih untuk Rachel.Dan sampai saat ini gak ada yang bisa gantiin posisi itu"balas gue.

"Calvin,gue yakin pasti lo bakal ketemu sama tambatan hati lo.Lo hanya perlu bersabar"

Rachel aku kangen kamu,aku kangen jailin kamu.Disini aku berusaha buat nyari pengganti kamu.

Setelah mengambil pesanan dan membayarnya gue pun menghampiri Lauren dan Via.

"Via gue mau ke toilet dulu yaa,lo ke mobil duluan aja"ujar gue memberi kunci mobil pada Silvia dan berjalan menuju toilet.

Keluar dari toilet,tiba-tiba ada seseorang perempuan yang menabrak gue dan sbux yang dia bawa kena kemeja gue sedikit.

"Ups,sorry sorry.Gue gak sengaja"ujarnya.

Gue memandangnya,rambutnya yang hitam,matanya yang coklat,bibirnya yang sempurna,hidung yang mancung membuat gue terpaku pada wajahnya.

"Maaf yaa,kemeja lo jadi berantakan karena gue"ucapnya menunduk.

"Gapapa,lagipula cuma kena sedikit"balas gue.

"Gue jadi gak enak sama lo"ujarnya.

"Serius deh gapapa,btw nama lo siapa?"tanya gue.

"Nama gue Fendra,lo?"

"Gue Calvin"balas gue.

"Btw gue suka mata lo,dan gue suka semua yang ada diri lo.Ini kartu nama gue,pliss hubungi gue.Because I think,I like you"ucap gue menaruh kartu kama ditangannya lalu pergi meninggalkannya yang kebingungan dan menuju mobil.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Akhirnya selesai juga cerita laknat iniiiii,maapin epilog nya kek begini.Pokoknya jeje mau ngupacin terimakasih untuk kalian yang sudah dukung cerita ini dengan cara vote dan komentar.Makasih bangett you're the best guysss!!

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang