[13]

5.4K 293 8
                                    

"Rachel abis darimana lo?"tanya kak Eda.

"Abis dari rumah Calvin,kenapa?"

"Calvin anaknya temen mama itu?"tanyanya lagi.

"Iya"jawab gue.

"Eh Chel gue mau jalan nih sama Vandra"ujar kak Eda,gue pun langsung menoleh pada kak Eda.

"Terus gue harus gimana? Gue harus nari-nari pake pom-pom gitu?"tanya gue sarkas.

"Chel lo respect dikit sama Vandra,dia ga kaya yang lo bayangin"ujar kak Eda.

"Kak percaya atau enggak kemaren gue jalan sama Calvin,terus pas di mall gue liat dia sama cowok lain"ucap gue.

"Tapi bisa aja mereka cuma temen doang kan! Plis rachel baru 2 hari yang lalu kita baikan karna masalah kaya gini,gue ga mau kita berantem lagi,gue sayang lo Chel"ujar kak Eda.

Gue pun langsung menghampiri dan memeluk kak Eda erat.

Mungkin kak Eda bener Vandra gak kaya yang gue bayangin,mungkin hati gue salah menilai Vandra,gue terlalu mencampuri urusan hati kak Eda,dia bebas memilih pasangan hidupnya,gue ga berhak ngatur.

"Kak maafin gue,gue salah kak,gue sayang sama lo,maafin gue"ucap gue tersedu.

"Sst,lo jangan nangis"kak Eda mengelus rambut gue sambil memeluk gue.

Author POV

Rachel memutuskan untuk tidak mencampuri lagi urusan Eda dan Vandra,ia akan belajar menerima Vandra walaupun hatinya tetap bersikeras kalau Vandra itu cewek tidak baik.Sebenarnya ia sendiri masih penasaran dengan Vandra,ia belum tahu seperti apa sosok Vandra sebenarnya.Rachel yang tadinya sangat tidak mendukung hubungan antara Eda dengan Vandra,ia mungkin akan mendukung hubungan kakaknya tersebut walau hatinya masih ragu.

"Rachel kamu beliin mama semua ini yaa,sama Eda tuh"ujar Dewi sambil menyerahkan daftar belanjaan.

Rachel pun langsung melirik Eda,ia tahu bahwa Eda akan jalan dengan Vandra.

"Aku sendiri aja mah"jawab Rachel menerima daftar belanjaan.

"Yakin kamu bisa? Ini lumayan banyak loh"ucap mamanya.

"Lagian Eda ada urusan apa sih?"sambung ibunya sambil melihat Eda.

"Kak Eda ada urusan penting mah,gapapa kok aku bisa,da-aah"Rachel langsung melenggang pergi.

Tiba-tiba Rachel datang lagi dengan cengirannya.

"Hehe,lupa bawa kunci mobil"ujar Rachel sambil mengambil kunci mobilnya dan melesat pergi.

Berapa menit kemudian Rachel datang lagi.

"Mama uangnya mana?"tanya Rachel polos.

"Makanya jangan langsung pergi gitu aja,ceroboh"ujar mamanya sambil memberikan beberapa lembar uang.

"Da-ah Rachel jalan dulu"Rachel langsung pergi.

"Eda emang kamu mau kemana?"tanya Dewi.

"Ehm,itu aku ada urusan gitu deh"jawab eda.

"Ohh,yaudah mama ke kamar dulu yaa"Dewi pun pergi.

Tinggalah Eda sendiri di ruang keluarga,ia berpikir sedikit kejam pada Rachel karena ia lebih mementingkan kencannya dengan Vandra daripada membantu adiknya itu.Tapi toh Rachel sendiri yang minta pergi sendiri.
Eda pun langsung berangkat dan menemui Vandra.

⚫⚫⚫

"Adduh berat banget lagi belanjaannya"ujar Rachel sambil membawa 3 kantong belanjaan besar.

"Mas tolong bawaiin belanjaan saya ke mobil dong,saya gak kuat"ujar Rachel pada pegawai supermarket.

"Mba ga kuat? Lambaikan tangan ke kamera mba"jawab pegawainya.

"Lah dikira uji nyali kali,maksud saya gak kuat ngakat belanjaan mas"balas Rachel.

"Hehe saya bercanda kok mba,dimana parkir mobilnya?"

Rachel pun langsung berjalan ke arah mobilnya terparkir.Setelah itu pegawainya langsung memasukan belanjaan dalam kursi mobil belakang.

"Makasih mas udah dibantuin,nih ada tips buat mas"rachel menyerahkan uang tips 10.000

"Wah makasih mba,saya balik kerja lagi ya mba"ujar pegawai tersebut dan pergi.

Rachel pun langsung menaiki mobilnya dan pergi menuju rumah.

Sampai dirumah Rachel langsung membawa belanjaan dengan susah payah ke dapur.

"Mama ini belanjaannya"teriak Rachel.

Dewi pun langsung menghampiri rachel.

"Tuh kan apa mama bilang kamu pasti susah bawa belanjaannya"ujar Dewi melihat tangan Rachel yang memerah membawa belanjaan.

"Gapapa kok mah,Rachel kan kuat,hehe"balas Rachel dengan cengirannya.

Author POV

"Sayang dress ini cocok ga buat aku?"tanya Vandra yang sedang mencoba dress berwarna merah maroon.

"Cocok kok,kamu mah pake apa aja juga kelihatan cantik"balas Eda.

"Ih bisa aja,yaudah aku beli yang ini yaa"

"Iya,ambil aja,aku bayar dulu ya"Eda pun langsung membayar belanjaan Vandra.

Eda dan Vandra pun kembali mengelilingi mall  Vandra membeli banyak sekali berbagai macam dress,heels,aksesoris dan tentu saja semua belanjaan itu dibelikan oleh Eda,Eda pun tak ragu untuk membelikan belanjaan itu semua untuk Vandra.

"Sayang aku laper,makan yuk"ajak Vandra.

Eda pun langsung membawa Vandra ke salah satu restoran yang berada dalam mall tersebut.

"Mau pesen apa?"tanya Eda.

"Aku mau pesen spagetti sama iced tea"jawab Vandra.

"Saya samaiin deh,makasih mas"ucap Eda.

Sang pelayan langsung mencatat dan pergi dari tempat itu.

Selang berapa lama pesanan pun datang tanpa menunggu waktu Eda dan Vandra langsung menyantap makanan tersebut.

⚫⚫⚫

"Sayang makasih yaa udah ngajak aku belanja,udah ngajak aku lunch bareng,aku sayang deh sama kamu"ujar Vandra manis.

"Iya sayang aku juga sayang banget sama kamu,aku pergi dulu yaa"balas Eda tak kalah manis.

"Bye sayang"ujar Vandra melambaikan tangan ke arah mobil eda yang sudah melaju.

Eda belum sadar bahwa selama ini ia hanya dimanfaatkan oleh Vandra,ia terlalu dibutakan oleh cinta sesaatnya saja.Dan Rachel benar akan firasatnya pada Vandra,ketika Rachel pun sekarang mulai ragu dengan firasatnya dan mencoba menghilangkannya,hanya tinggal menunggu waktu untuk memperlihatkan semuanya.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang