[30]

4.3K 234 4
                                    

Author POV

"Venya,ayo buruan lama banget deh"teriak Rachel kesal.

"Iya sabar Chel,cewek tuh harus dandan yang cantik sebelum pergi"balas Venya.

"Gue cewek tapi dandannya gak selama lo"

"Lo kan bukan cewek tulen"Venya tertawa keras.

"Ih sialan!!"balas Rachel kesal.

Setelah menunggu 10 menit Venya belum juga selesai berdanda.

"VENYA CAROLINE STANLEY! KALO LO BELUM SELESAI DANDAN JUGA GUE MENDING BERANGKAT KULIAH SENDIRI!!"teriak Rachel murka.

"Aduhh Rachel sabar dong"balas Venya yang kini berlari menuruni tangga.

"Lo daritadi dandan tapi kenapa gak ada yang berubah dari lo?"tanya Rachel.

"Gue tuh tadi catok rambut dulu,liat nih rambut gue makin badai"ujar Venya sambil mengibaskan rambutnya pada wajah Rachel.

"Iya badai tornado,topan,gempa bumi,tsunami sekalian"gumam Rachel.

"Yaudah yuk,cus berangkat"Rachel mengambil kunci mobil dan langsung menuju garasi.

Didalam mobil Venya terus bercerita tentang pacarnya Eric dan Rachel hanya memutarkan bola matanya sambil fokus menyetir.Ini yang Rachel tidak sukai dari sepupunya Venya,Venya bisa saja mengoceh seharian tentang sesuatu yang tidak penting sekalipun.Mulutnya pun tidak akan berbusa jika mengoceh seharian.

"Akhirnya sampe juga"desah Rachel lega saat sampai di universitasnya.Selain mereka bisa sampai dengan selamat,Rachel juga terbebas dari ocehan Venya yang tiada henti.

"Ve,gue kenalin lo sama temen-temen gue yaa"ujar Rachel.

"Tapi nanti kalo mereka gak suka sama gue gimana? Terus nanti kalo mereka gak suka sama gue gimana?"tanya Venya cemas.

"Jangan pikir ini di London yaa,ini di Indonesia orangnya ramah-ramah.Udah pokoknya lo tenang aja mereka orangnya friendly kok"jawab Rachel.

Lalu mereka berdua ke kantin dimana sekutunya berkumpul.

"Hello guys"sapa Rachel.

"Hai,eh ini siapa Chel?"tanya Kezia.

"Kenalin ini Venya sepupu gue dia kuliah di London,disini dia lagi liburan"jawab Rachel.

"Hai kenalin nama gue Venya"sapa Venya hangat sambil mengulurkan tangan,baru saja Kezia ingin membalas uluran tangan Venya namun tangan Axel lebih dulu menyambut tangan Venye.

"Hai beautiful,kenalin nama gue Axel,cowok paling ganteng dikampus ini"ujar Axel manis setengah mati,sampai gula pun kalah manis darinya.

"Heh Axel! Gue tau lo kelewat jomblo.Tapi Venya ini udah punya pacar!"Rachel memukul tangan Axel.

"Yah gagal melepas status kejombloan"Axel sedih.

"Hai kenalin nama gue Kezia,yang disebelah gue ini namanya Edgar satu-satunya spesies Homo Sapiens yang masih hidup"ujar Kezia tersenyum.

"Sayang! Masa aku Homo Sapiens sih?! Jahat kamu"ujar Edgar mengucutkan bibirnya.

"Ahk cuma bercanda sayang"

"Ih kamu sekarang udah mulai ngelucu yaa"Edgar merangkul pundak Kezia.

"Oh iya gue ada kelas nih,cuma satu kok.Gue titip Venya yaa jangan sampe dia diambil sama cowok-cowok nakal,apalagi diambil sama om-om"ujar Rachel terkekeh.

"Ih Rachel! Emangnya gue jalang apa"Venya memutar matanya kesal.

"Yaudah gue duluan yaa bye"Rachel melambaikan tangannya lalu menghilang dari pandangan.

Venya POV

"Venya,lo kapan dateng ke Indo?"tanya Kezia.

"Gue baru dateng kemaren,dan berhubung dirumah Rachel sepi banget like kuburan akhirnya gue minta Rachel buat ikut ke kampusnya deh,Hehe"balas gue nyengir.

"Oh iya lo beneran udah punya pacar?"tanya cowok yang diketahui bernama Axel ini.

Gue mengangguk. "Iya,dia tinggal di London"balas gue.

"Yah,padahal harapan gue untuk gak jomblo tadi meningkat 80% Setelah denger jawaban lo tadi langsung turun drastis jadi 0%"ujar Axel macam orang putus asa.

"Xel,makanya cari pacar.Apa perlu gue masukin iklan dikoran "Dicari perempuan tulen,bisa memasak,bisa disuruh-suruh,bisa cuci baju.Dan menerima Axel apa adanya" Gitu?"ujar Edgar terkekeh.

"Sialan! Lo pikir gue mau nyari pembantu apa?! Seandainya nyari pacar semudah nambahin followers di Instagram"balas Axel termenung.

Gue pun hanya tertawa mendengar perkataan Axel dan Edgar.

"Oh gue tau!"ujar Kezia tiba-tiba,gue sampe terkaget-kaget.

"Apa?"tanya Axel.

"Lo harus diobral! Biar ada yang mau jadi pacar lo"

"Lo pikir gue legging ketat di obral gitu!"balas Axel tak terima.So cute!

"Axel di gratisin pun gak ada yang mau"ujar Edgar tertawa kencang.Oke ini beneran lucu.

"Katanya doa orang teraniaya itu cepet dikabulin sama Tuhan.Sekarang gue mau berdoa supaya cepat dapet pacar yang baik,cantik,gak oon"ujar Axel sambil melipat tangannya seperti orang berdoa.

Axel ini sepertinya jomblo ngenes yang sebentar lagi akan bertransisi menjadi jomblo abadi.Bukannya mendoakan yang tidak baik,liat aja tingkahnya yang sekarang lagi menggaruk-garuk meja kantin.

"Xel,Ve gue sama Kezia duluan ya.Soalnya kita ada kelas nih,bye"ujar sepasang kekasih itu lalu pergi.

"Venya"panggil Axel.

"Iya?"balas gue.

"Ceritaiin dong tentang lo selama di London"ujar Axel.

"Hmm,gue kuliah di Oxford,gue tinggal sendirian di flat,gue suka makanan Indonesia,walaupun gue lumayan lama tinggal London tapi gue gak pernah lupa bahasa Indonesia dan gue lebih suka pake bahasa Indonesia,kadang kalo gue lagi sebel sama temen gue di London gue suka pake bahasa Indonesia dan bikin mereka bingung,kadang gue berharap ada yang jualan tahu bulat di London bcs gue suka banget tahu bulat,nanti gue kalo gue jualan tahu bulat di London harganya jadi 500 dollar,bukan lagi 500 rupiah dan gue akan kaya raya.Gue sempet kerja part-time di Starbucks tapi gue gak lama gue keluar karena ketauan sama papa gue gak boleh lagi kerja.Gue pernah nangis waktu di flat gue mati listrik dan gue sendirian,Oh iya pacar gue namanya Eric,dia blonde,cool.Omg I love him so much!"balas gue semangat.

"Wow"ujar Axel dengan mulut sedikit menganga.

"Hah? Kenapa? Lo takjub sama cerita gue?"tanya gue menaik-turunkan alis.

Axel menggeleng. "Gue kagum sama kecepatan bicara lo yang kalo dirata-rata itu 10 kata per detik"Axel bertepuk tangan.Sialan sekali anak ini.

"Ahk gue kira lo suka sama cerita gue"gue mendengus kesal sedangkan Axel tertawa.

Hampir setengah jam gue dan Axel mengobrol,ya walaupun Axel otaknya rada geser tapi gue nyaman ngobrol sama dia.

"Eh kelas gue bentar lagi mulai nih,lo gapapa gue tinggal?"ujar Axel.

"Ohh gapapa kok,paling bentar lagi Rachel juga dateng"balas gue senyum.

"Yaudah gue duluan ya,bye"Axel pergi dari pandangan gue.

Kurang lebih 5 menit kemudian Rachel dateng.Lalu kita pun pulang menuju rumah.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Akhirnya cerita ini di next jugaaa.Maaf yaa kalo kalian nunggu cerita ini lama,bcs aku kehilangan mood untuk next cerita ini.Makasih untuk kalian yang udah stay nunggu cerita ini dan gak delete cerita ini dari library.

Jangan lupa untuk vote and comment ya guys!!!

Double update nihh,untuk kalian readers tercinta💓

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang