[14]

5.6K 439 19
                                    

Calvin POV

"Via yang mau nikah lo,kenapa yang milih souvenirnya gue sih?"tanya gue pada Via.

"Vin,gue sama Tio juga harus ngurus yang lain,pliss lo bantu kita"jawab Via.

"Kalo misalnya lo sama Tio ga suka gimana? Pasti nanti gue kena semprot sama lo berdua"

"Gak akan deh gue sama Tio serahin ke lo bagian souvenirnya,Calvin kan paling baik,ganteng"

Nah mulai jadi penjilat Via.

"Gue ganteng ga usah diragukan lagi,itu fakta! Yaudah nanti pulang kuliah gue beliin deh,uangnya?"

"Nanti gue transfer"jawab Via.

Gue pun langsung mengambil kunci mobil dan berangkat kuliah.

Author POV

"Edgar gak mau itu punya gue!"teriak Axel.

"Bagi dikit elah,pelit banget"Edgar memutar mata.

"Dikit dari mana?! Lo hampir abisin jusnya"balas Axel sengit.

"Guys!"Calvin datang tiba-tiba dan menggebrak meja kantin dan itu membuat Axel dan Edgar kaget setengah mati.

"Sialan lo Vin! Gue kaget bodoh"ucap Edgar mengelus dada.

"Eh yang cocok buat souvenir pernikahan apa sih?"tanya Calvin menghiraukan perkataan Edgar.

"Lo mau nikah?!"ucap Edgar dan Axel berbarengan.

Calvin memutar matanya,kenapa juga ia harus mempunyai teman yang idiot macam Axel dan Edgar.

"Bukan gue tapi Via,dia minta gue buat beliin souvenir,gue bingung nih"

"Lo beliin aja kaos kaki"jawab Axel asal.

Calvin dan Edgar membelalakan matanya kaget.

"Kenapa kaos kaki?"tanya Calvin heran.

"Gatau,tiba-tiba aja gue kepikiran kaos kaki ya gue jawab aja kaos kaki"jawab Axel polos.

Edgar dan Calvin pun menepuk dahi mereka.

'Kurang kerjaan mikirin  kaos kaki'batin Edgar.

Ketika pulang kuliah Calvin langsung menemui Rachel.

"RACHEL!"teriak Calvin kencang sampai membuat Rachel tersedak nasi gorengnya.

"Apaan sih Vin! Gue keselek tau!"balas Rachel roll eyes.

"Temenin gue yok"

"Kemana?"

"Udah ikut aja yok"Calvin menarik tangan rachel.

"Bentar itu nasi gorengngnya,aduh itu,nasi gorengkuu"ujar Rachel drama.

"Ih Calvin! Mau kemana sih? Nasi goreng gue itu baru juga makan 2 suap! Sayang kalo ga dimakan vin"ujar Rachel kesal.

"Jangan terlalu sayang nanti baper"balas Calvin.

"Baper apanya? Ahh lo mah,gue laper Vin"rengek Rachel.

"Nanti gue traktir makan,ini gawat banget"ujar Calvin dan menarik Rachel lalu masuk mobil.

"Gawat apanya?"tanya Rachel.

"Via minta tolong beliin gue souvenir buat pernikahannya sama Tio,ya sebenernya gue kasian juga sama mereka,tapi gue bingung mau beliin mereka yang jenis kaya gimana"jelas Calvin.

"Ohh jadi maksud lo,lo minta temenin gue buat bantu cari souvenir buat pernikahan Via?"

"Iya"

"Kenapa gak ngomong sih? Gue pasti bakal bantu lo"ujar Rachel tersenyum tulus.

"Makasih ya Chel,jadi makin sayang deh"balas Calvin wink.

"Idih,apaan sih Vin"balas Rachel menunduk,dan yang pasti pipinya sekarang merona.

Sampai di toko perlengkapan pernikahan,keduanya pun langsung masuk kedalam toko.

"Chel pilih yang mana yaa? Bingung gue"ucap Calvin sambil melihat sekitarnya.

"Pilih ini aja nih"jawab Rachel sambil menunjukan note book kecil dan bolpoin.

"Ga ah kurang pas Chel"balas Calvin menggeleng.

"Nah ini aja nih"Rachel menunjukan sebuah gantungan kunci.

"No no,udah biasa"jawab Calvin.

"Ini aja kipas"Rachel menunjukan kipas tangan.

"Itu pasaran banget Rachel"

Rachel memutar matanya.

"Ih terus yang mana dong?! Daritadi gaada yang cocok sama lo"Rachel mendengus kesal.

"Nah ini aja ya Chel"Calvin menunjukan sepasang boneka kecil lengkap dengan baju pengantin yang berada dalam kotak kaca.

'Apa gunanya lo ngajak gue kesini?'batin Rachel kesal.

"Terserah lo aja Vin"balas Rachel.

Calvin pun langsung mengurus segala administrasi dan Rachel menunggunya sambil melihat-lihat souvenir.

"Kalo gue nikah gue pengen souvenirnya yang ini ahh"Rachel mengambil sebuah pajangan berbentuk prisma kaca yang didalamnya ada bentuk hati.

"Eh emangnya gue mau nikah sama siapa yaa?"Rachel terkekeh dan kembali menaruh pajangan tersebut.

"Chel ayo pulang"ajak Calvin yang baru kembali.

"Ayo"

"Mas nanti barangnya akan dikirim H-3 pernikahannya yaa"ujar pegawainya.

"Iya mba"jawab Calvin.

"Souvenir pernikahan yang kalian pilih cocok untuk berdua berdua yang akan menikah"ujar pegawainya tersenyum ramah.

Rachel membelalakan matanya kaget dan hendak mengklarifikasi pernyataan pegawai tersebut.
Baru saja Rachel membuka mulut tapi Calvin tiba-tiba menyelang.

"Hehe iya mba kita memang akan menikah,doain ya mba biar langgeng"Calvin tersenyum tanpa rasa bersalah.

Rachel menatap Calvin tajam dan memukul bahu Calvin.

"Aww honey sakit tau"balas Calvin sok imut.

"Kalian memang pasangan romantis,saya permisi dulu"pegawai itu langsung kembali ke asalnya.
Setelah pegawai tersebut jalan cukup jauh,Rachel langsung memukul kepala Calvin kencang.

"CALVIN LO HARUS TANGGUNG JAWAB!"teriak Rachel kesal dan memukul Calvin,dan teriakannya itu membuat semua pengunjung ditoko itu melihat ke arah mereka berdua.

"Aww babe,sakit tau"Calvin meringis kesakitan.

Rachel melihat sekelilingnya dan ia merutuki dirinya karna berteriak tadi.Ia pun langsung menarik keluar toko.

"Calvin ini semua gara-gara lo! Pokoknya lo harus tanggung jawab!"bentak Rachel kesal.

"Tanggung jawab apa? Kan kita ga ngelakuin apa-apa,Rachel itu bukan anak gue"Calvin sedikit menjauh dari rachel.

Rachel menepuk dahinya,mengapa ia berteman dengan orang idiot ini.

"Bukan itu maksud gue! Lo harus klarifikasi ke pegawai tadi,kalo bukan kita yang nikah"

"Udah biarin aja Chel"jawab Calvin langsung masuk mobil,rachel kesal bukan main dengan Calvin.

"Dasar Calvin,gila,sinting,idiot!!"Rachel menghentakan kakinya kesal.

"I hear you,babe"balas Calvin dari dalam mobil.

Rachel pun masuk ke mobil Calvin dengan bersungut-sungut.

Haii jeje balik nih,pokoknya gue seneng banget!!!

Karna banyak yang minta lanjut jadi gue  lanjut deh ceritanya,ternyata kalian masih mau baca cerita abal-abal ini,makasih guys;)

Oke makasih udah baca yang ga penting diatas:D makasih yang selalu support gue:) kalian the best!

P.s Mungkin gue bakal jarang banget update cerita:)

THANKS A LOT!!:)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang