[26]

4.7K 273 20
                                    

Calvin POV

"Vin! bantuin gue astaga,gue bingung sama kakak lo ngidamnya aneh-aneh"ujar Tio dengan muka nelangsanya.

"Aneh-aneh gimana?"tanya gue balik.

"Masa Via minta dibawaiin gado-gado"

"Yaudah tinggal beli sih tio,pelit lo"balas gue memutar mata.

"Masalahnya dia gak mau yang dibeliin,maunya yang gratis"ucap Tio dengan muka melasnya,dasar Via sukanya yang gratis.

Tiba-tiba muncul ide di otak gue.

"Gue tau kita harus ke siapa"gue langsung mengajak Tio pergi.

"Misi tante Rachelnya ada?"tanya gue sopan saat sampai dirumah Rachel.

"Eh Calvin,ada tuh didalem masuk dulu biar tante panggil"

Lalu gue dan Tio masuk ke dalam rumah Rachel.

"Vin ngapain ke rumah Rachel?"tanya Tio berbisik.

"Udah pasti nanti lo akan berterima kasih sama gue"Tio langsung memutar matanya.

"Calvin ngapain? Eh sama kak Tio,kalian ngapain?"tanya Rachel yang turun dari tangga dengan rambut di cepol.

"Chel lo bisa bikin gado-gado kan?"tanya gue to the point.

"Bisa sih,kenapa?"

"Ah Rachel bantuin gue,jadi Via tuh ngidam gado-gado tapi dia gak mau yang dibeli,maunya gratis"ujar Tio memelas.

"Haha,Via pinter nyarinya yang gratis"balas Rachel tertawa.

"Yaudah gue bikinin deh"Rachel berjalan menuju dapur.

Author POV

"Calvin potong sayurannya,kak Tio potong tahu sama tempenya,gue yang bikin bumbunya"kata Rachel mengintruksi.

Mereka pun mulai mengerjakan bagiannya masing-masing.

"Chel udah nih"Calvin menyerahkan tempat berisi sayuran yang ia potong.

"Astaga! Kok motongnya kaya gini?! Ih jelek"ujar Rachel melihat hasil potongan sayuran Calvin.

"Lah sama aja kan,yang penting ke potong"balas Calvin santai.

Setelah semua siap,Tio,Rachel dan Calvin langsung menuju ke rumah Tio.

⚫⚫⚫

"Via sayang"panggil Tio.

"Kan aku bilang jangan pulang sebelum dapet gado-gado gratis! Kamu emangnya udah dapet gado-gadonya?"balas Via berteriak.

"Udah sayang,ini aku bawaiin,ada Rachel sama Calvin juga nih"balas Tio lembut.

"Waaah ada pasangan sejoli nihh"ujar Via bersemangat.

"Via gimana kandungannya?"tanya Rachel ramah.

"Baik kok"balas Via tersenyum.

Lalu Via memandang Calvin tajam.

"Dasar adek durhaka! Kok lo gak pernah main kesini lagi sih?! Gak kangen sama gue"tanya Via sebal.

"Sibuk Vi"balas Calvin santai.

Mendengar jawaban Calvin memukul lengan Calvin kencang.

"Arrghh sakit Vi! Tenaga lo 2× lebih kuat"ringis Calvin,dan Rachel hanya terkekeh.

"Via kalo hamil ya gitu,tenaganya kuat banget"bisik Tio pelan pada Calvin.

"Keponakan om,nanti kalo udah lahir jangan nyebelin kaya mama kamu yaa"ucap Calvin pada perut Via yang mulai membuncit.

"Calvin!"

"Vi dimakan tuh gado-gadonya"ujar Rachel.

"Ini bener gratis kan?"tanya Via.

"Astaga iya sayang,ini gratis"balas Tio.

"Yaudah deh aku makan"Via langsung menyuapkan gado-gado tersebut ke dalam mulutnya.

"Ih enak banget,kamu dapet darimana?"tanya Via pada Tio.

"Itu buatan Rachel sayang"balas Tio melirik Rachel.

"Rachel masakan lo enak banget! Sumpah,kapan-kapan kalo kesini bawa masakan buatan lo yaa"

"Dasar! Sukanya yang gratis"desis Calvin.

"Via jaga kesehatan yaa,awas lo kalo sakit gue gak mau keponakan gue kenapa-napa di dalem perut"ujar Calvin saat mau pulang.

"Iya bawel!"balas Via cuek.

"Via gue sama Calvin balik dulu yaa"ujar Rachel.

"Iya,sering-sering main ke sini yaa,bawa makanan"

"Iya Vi tenang aja"balas Rachel terkekeh.

"Via gue balik yaa"Calvin memeluk Via erat,bagaimana pun juga Via tetap kakak yang baik untuk Calvin,dan Calvin sangat menyayangi kakak sematawayangnya tersebut.

"Iya hati-hati"Via dan Tio melambaikan tangan ke arah Calvin dan Rachel yang berjalan menuju mobil.Lalu Calvin mengantarkan Rachel pulang ke rumahnya.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Love.
Jeje

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang