[6]

7.9K 369 7
                                    

Calvin POV

Gagal,gagal sudah list yang udah gue buat hari ini,padahal hari ini jadwal gue
Tidur,makan,main PS,makan,tidur,main PS,makan.Hancur sudah list yang udah gue buat gara-gara Via,kenapa orang itu gak bisa liat gue seneng.

"Viaa,harus banget gue yang nganterin lo yaa,gue mau santai nih"gue memasang muka semelas mungkin.

"Gak bisa lo harus temenin gue belanja,Tio malem ini mau dateng sama keluarganya,jadi gue harus masak yang enak buat calon mertua gue"

"Kan bisa sama mama Viaa,cowok gagah kaya gue suruh bawa sayuran sih,hancur reputasi gue"

"Mama lagi pergi,cowok gagah gak cuma di gym doang,bawa sayuran itu juga melatih otot"jawab Via bersedekap dada.

"Otot apa?"tanya gue menyiritkan dahi.

"Otot kesabaran"jawab Via enteng lalu melenggang pergi.

Gezz! Piso mana piso? Gorok juga nih.

"Calvin buruan!"teriak Via dengan lantangnya,berasa kaya cinderella yang disiksa ibu tiri.

⚫⚫⚫

"Via gue tunggu starbucks depan situ yaa"

"Calvin jahat banget sih sama kakak sendiri,lo ga kasian sama gue bawa belanjaan,hah? Gue kan perempuan Calvin,lo ma----"gue langsung menutup mulut Via,daripada dia mengeluarkan kalimat aneh dari mulutnya.

"Shut up! Yaudah sebagai adik yang baik,tampan dan penyayang ini gue temenin lo deh"gue menarik Via ke dalam tempat belanja.

"Vin pegang nih keranjangnya"Via memberi keranjang bewarna biru.

Oke,alih profesi jadi babu.

Via pun mencari bahan yang dibutuhkan,setelah muter sana,muter sini,akhirnya selesai juga belanjanya Via.

"Calvin,uangnya kurang 14.000 pinjem dulu dong"ujar Via tersenyum tak berarti.

"Nih mba kurangnya"gue memberikan uang 15.000 pada kasir dan membawa belanjaan kedalam mobil.

Rachel POV

"Rachel tolong anterin brownies ini dong ke rumah Calvin"mama memberi kotak berisi brownies.

"Okey,Rachel ganti baju dulu mah"gue langsung pergi kekamar.

"Ini browniesnya,awas jangan dimakan loh,ini buat keluarganya Calvin"

"Astaga mama,gak mungkin juga kali aku makan"

"Ya siapa tau aja kamu khilaf"gue roll eyes denger ucapan mama.

"Hobby banget sih roll eyes gitu,heran mama"ujar mama roll eyes juga.

"Turunan dari mama"balas gue roll eyes juga.

"Udah ah sana berangkat,dadah"mama langsung masuk ke rumah,hmm gemas sama mama sendiri.

Gue pun langsung melajukan mobil ke rumah tante Vina.

Author POV

Calvin yang sedang membantu kakaknya memasak,mendengar suara ketukan pintu 'apa itu ibu peri yang akan membantunya keluar dari dapur rumahnya yang saat ini baginya adalah neraka?'pikir Calvin,langsung ia berlari ke arah pintu depan.

"Whoaa,Rachel lo ngapain disini?"tanya Calvin.

"Ini gue disuruh ngasih brownies ini ke tante Dewi"jawab Rachel menyerahkan kotak berisi brownies.

"Ohh,makasih"Calvin mengambil brownies itu.

'Kalo Rachel gue ajak masak juga,seenggaknya bukan gue doang yang kena marah,gara-gara daritadi salah terus'ide licik Calvin muncul,untungnya dia gak tertawa jahat kaya ibu tiri di film cinderella.

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang