[29]

5K 260 13
                                    

Author  POV

"Vin,gar tumben gak bareng Axel daritadi kayanya gue gak liat Axel deh.Kemana dia?"tanya Kezia.

"Iya gue juga belum liat dia hari ini"timpal Rachel.

"Jangan tanya ke kita,karena kita juga gak tau dia dimana"balas Edgar.

"Jangan-jangan dia diculik"ucap Calvin tiba-tiba.

"Cih,mana ada yang mau nyulik Axel? Gak nguntungin"Edgar memutar mata.

"Ah mana mungkin,dia udah gede kali"balas Rachel.

"O iya Chel,besok gue gak bisa jemput lo kuliah yaa.Gue harus bimbingan skripsi,gak papa kan?"ucap Calvin.

"Iya gakpapa"balas Rachel.

"Eh Vin,gak kerasa ya sebentar lagi kita mau lulus bareng sama Axel.Cuma kita beda jurusan aja"ujar Edgar.

"Iya,gue sampe bosen satu sekolah mulu sama lo sama Sxel"balas Calvin.

"Lo harusnya beruntung Vin satu sekolah terus sama gue dan Axel,kalo gak ada gue sama Axel siapa coba yang mau temenan sama lo?"tanya Edgar menaik turunkan alisnya.

Calvin langsung memukul kepala Edgar. "Ya ada lah yang mau temenan sama gue,gue kan ganteng,pinter,baik,sholeh.Incaran cewek cantik"balas Calvin sombong.

"Iya yang mau temenan sama lo cewek alay di kampus"ucap Rachel memutar mata.

"Eh cemburu?"

Rachel membuang muka dari Calvin.

"Uh jangan gitu dong,cuma kamu kok yang ada dihati aku"Calvin memeluk Rachel erat.

"Uh Kezia aku sayang banget sama kamu babe"Edgar tiba-tiba memeluk Kezia saat melihat adegan Calvin dan Rachel.

"Lah kenapa sih kamu Gar?"tanya Kezia bingung.

"Aku sayang banget sama kamu Chel"Calvin memeluk Rachel lebih erat.

"Aku cinta kamu Kezia sayang"Edgar juga memeluk Kezia.

"I love you Rachel"Calvin memeluk Rachel kuat,terlihat wajah Rachel yang membiru akibat kehabisan nafas.

"I love you Kezia sayang"Edgar juga memeluk Kezia erat,Jezia pun sama terlihat kehabisan nafas.

"Stop it Vin,gue masih sayang nyawa"ucap Rachel dengan suara tercekat.

"Edgar tolong lepas,aku kehabisan nafas"ucap Kezia dengan suara tercekat.

Calvin dan Edgar pun tersadar bahwa tindakan mereka hampir membunuh pasangan mereka.

"Ma-maaf sayang"ujar Calvin dan Edgar bersamaan.

"Dasar idiot!!"geram Rachel.

Adegan yang rencananya mau menunjukan kalau mereka adalah pasangan yang paling mesra gagal.

⚫⚫⚫

"Makasih Vin"ujar Rachel saat sampai didepan rumahnya.

"Iya sama-sama sayang,yaudah gue pulang dulu yaa.Eh besok lo berangkat bareng siapa?"

"Bawa mobil kali"balas Rachel.

"Yaudah gue balik yaa,bye"

Rachel pun masuk ke dalam rumahnya dan merasa sesuatu yang aneh.Rachel segera berlari menuju kamarnya dan melihat.

"VENYAA?!! LO KAPAN DATENG?!!"Rachel terkejut melihat sepupunya Venya.

"RACHEL?! GUE KANGEN SAMA LO ANJIR!!!"balas Venya sambil memeluk Rachel.

"Ih kok gak ngasih tau dulu sih kalo mau dateng?"tanya Rachel.

"Kejutan"balas Venya tertawa.

"Tadi pas gue dateng tante udah siap-siap mau pergi,yaudah deh gue ditinggal sendirian"ujar Venya.

"Eh gimana di london? Banyak bule ganteng ya pasti"kata Rachel semangat.

"Yang ganteng emang banyak tapi yang bikin gue nyaman ya cuma Eric,Chel"balas Venya.

"Oh masih sama Eric toh? Eh dia gak ikut ke Indonesia?"

"Masih dong,enggak dia tetep di London dia kan juga mau ketemu orang tuanya Chel"

"Eh lo gimana? Udah punya pacar belum?"tanya Venya jahil.

"Udah,namanya Calvin.Satu kampus sama gue anaknya temen mama"balas Rachel.

"Bagus deh,tadinya kalo lo belum punya pacar mau gue kasih bule ganteng.Berhubung lo udah punya pacar,gak jadi deh"

"Ahh Venya"Rachel memukul bahu venya lalu tertawa.

Venya adalah salah satu sepupu Rachel,ibu Venya adalah adik dari papanya Rachel.Mereka berdua sangat dekat,seperti adik dan kakak.

"Yaudah Ve,lo belum makan kan? Gue masakin deh"ujar Rachel.

"Yeay! Gue kangen masakan Rachel"balas Venya semangat.

Lalu turunlah Rachel menuju dapur untuk membuatkan makanan untuk sepupu tercintanya.

Setelah memasakan makanan untuk Venya,Rachel pun memanggil Venya untuk makan.

"Venya,makanannya udah jadi nih"

"Whaat?! Lo emang paling tau kesukaan gue Chel.Sayur asem sama sambel teri.Oh my God delicious"pekik Venya senang.

Dengan membabi buta Venya langsung mengambil piring dan menyendokan nasi ke dalam piringnya.Venya terlihat sangat menikmati makanannya,ia sampai menambah 2 piring.

"Seriously,ini enak banget.Coba di london ada masakan kaya gini"ujar Venya.

"Gimana kalo nanti gue buka restoran di london ya Ve? Masakan indo?"ucap Rachel.

"Wah boleh tuh Chel"balas Venya tertawa.

Venya dan Rachel memiliki beberapa kesamaan.
Rambut mereka yang blonde,tinggi mereka yang sama,dan keduanya sama-sama takut dengan gelap.

"Ve lo istirahat dulu gih,baru sampe kan? Belum sempet istirahat"ujar Rachel.

"Ugh iya deh,udah kenyang nih.Gue tidur dikamar lo yaa,bye Chel"Venya langsung berjalan menuju kamar Rachel.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang