[47]

3.4K 185 5
                                    

Calvin POV

"Tante sama om sebaiknya pulang.Tante harus istirahat dirumah,biar Calvin yang jaga Rachel"ujar gue melihat tante Dewi dan om Revan.

"Kamu gimana? Kamu bukannya harus ke kantor?"tanya om Revan.

"Kantor aku limpahin ke papa dulu om,aku bener-bener mau jaga Rachel sampe dia sembuh"

"Makasih ya Calvin,kamu baik banget"ujar tante Dewi.

"Vin om dan tante pamit pulang dulu yaaa"pamit om Revan gue pun menganggukan kepala.

Pandangan gue kembali beralih pada Rachel yang terbaring tak berdaya.

"Rachel sayang bangun dong,kamu gak capek tidur terus? Aku kangen sama kamu,masa kamu gak kangen sama aku? Aku janji kalo kamu udah sembuh nanti aku bakal ajak kamu jalan-jalan"ucap gue.

"Vin?"panggil seseorang itu adalah Calsey dan Axel.

"Vin lo yang sabar yaa,kita cuma bisa bantu doa buat Rachel"ujar Calsey memegang pundak gue.

"Vin,gue dan yang lain bakal terus ada disamping lo.Lo percaya Rachel pasti sembuh"ucap Axel.

"Ini semua salah gue,gue terlalu bodoh.Gue gak bisa liat Rachel kaya gini"gue kembali meneteskan air mata.Oke kalian boleh anggap gue cengeng.

"Vin ini semua udah takdir Tuhan! Lo jangan nyalahin diri lo sendiri"sentak Axel.

"Vin gue tau lo belum makan kan dari semalem? Ini tadi gue mampir beli makanan buat lo" Calsey menyerahkan kantung berisi makanan.

"Gue gak laper Cals"

"Vin kalo lo gak mau makan yang ada ntar lo juga sakit"ujar Axel.

"Gue gak laper Axel"

Author POV

Axel pun mengambil kantung plastik berisi makanan itu dari tangan Calsey dan membukanya.

"Gue gak mau tau pokoknya sekarang lo harus makan!" Axel menyuapkan makanan tersebut ke mulut Calvin,dan dengan terpaksa Calvin membuka mulutnya lebar.

"Axel apaan sih!"protes Calvin.

"Lagian kalo gak kaya gini lo gak bakal makan! Gue cuma gak mau lo sakit! Cukup Rachel aja yang sakit.Masalahnya kalo lo sakit lo nyusahin,ntar lo buat gue dan Edgar jadi pembantu lo"balas Axel.

Baru saja Calvin ingin terharu karena perkataan Axel yang peduli padanya,ternyata ada alasan.Tidak jadi terharu.Disisi lain Calsey menepuk dahinya.

Setelah beberapa lama.

"Rachel kapan bangun? Aku kangen kamu sayang"ujar Calvin meremas tangan Rachel.Sedangkan Axel dan Kezia menatap iba Calvin.

"Nanti kita gangguin baby Lau lagi"sambung Calvin pelan.

"Vin,lebih baik lo istirahat dulu.Biar Rachel gue yang jaga"ujar Calsey.

Calvin menggeleng. "Gue mau temenin Rachel disini"ujar Calvin.

Tak lama datanglah Silvia dan Tio beserta anaknya.

"Calvin?"panggil Via dan langsung memeluk Calvin.

"Vi,ini semua salah gue.Gue gak becus" Calvin kembali menangis dipelukan kakaknya.

"Sshh,bukan salah lo.Sekarang lo istirahat yaa"ucap Via.

"Biar gue dan yang lain yang jaga Rachel disini"

"Enggak Vi,gue mau jadi orang pertama yang dilihat Rachel kalo dia sadar nanti"balas Calvin.

"Vin please,lo juga butuh istirahat.Rachel gak akan seneng dengan kondisi lo yang sekarang ini"

"Tapi----"

"Gak ada tapi-tapian.Gue mohon sama lo"

Akhirnya Calvin pun duduk di sofa sambil memejamkan matanya.

"Chel bangun dong,liat tuh Calvin gak punya semangat hidup tanpa lo.Nanti kita masak bareng lagi,Lauren juga kangen sama lo"ujar Via menangis sedangkan Tio menenangkannya sambil menggendong Lauren.

"Via gue sama Calsey pamit yaa"ujar Axel.

"Iya Xel,makasih yaa"

Setelah pamit pada Silvia dan Tio,Axel dan Calsey pun keluar dari ruangan.

Di sisi lain Eda tidak fokus dengan pekerjaannya karena terus memikirkan kondisi Rachel.

"Persetan gue harus ke rumah sakit sekarang!"ujar Eda.

"Kamu tolong urus semua pekerjaan saya,tolong wakilkan jika ada meeting"ujar Eda pada sekertaris barunya.

Dengan kecepatan penuh Eda mengemudikan mobilnya menuju rumah sakit.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Kalo ceritanya ini udah kelar aku mau bikin ask character nih,kira-kira ada yang mau nanya gak?

Plis jawab yaa,ini demi keberlangsungan cerita ini :')

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang