[35]

3.8K 191 7
                                    

Calvin POV

"A-adaw sakit,Via tolongin!!!"pekik gue.

"Argghh tolong!!"teriak gue.

"Calvin kenapa??"Via berlari menghampiri gue.

"Vi sakit dijambak Lauren,sakit banget"gue memegang kepala gue yang dijambak anak berumur 5 bulan ini.

"Ah lemah banget jadi cowok"ujar Via.

"Via tolong,sakit tau"

Akhirnya Via membantu tangan anak ini terlepas dari rambut gue.Huu untung gue pake shampo mahal jadi gak rontok nih rambut.

"Lauren sayang,jangan jambak rambut uncle Calvin yang bagus dan wangi ini lagi yaa.Lauren harus jadi anak baik,jangan kaya mommy kamu yang ngeselin"ujar gue pada bayi berumur 5 bulan ini.

"Heh! Anak gue diajarin yang gak bener"Via menjitak kepala gue.Ternodai kepala suci gue.

"Eh btw gimana hubungan lo sama Rachel?"tanya Via sambil membawa Lauren ke pangkuannya.

"Lancar kok,gue malah ada rencana ngelamar dia"ujar gue.

"Hah?! Ngelamar?"Via terkaget.

Gue menggangguk "Emang kenapa? Kecepetan yaa?"

"Gue pikir lo masih terlalu muda buat nikah Vin,umur lo baru 22 tahun lho"ujar Via.

"Lah Axel sama Calsey juga seumuran sama gue,tapi minggu depan mereka udah nikah"balas gue sambil memainkan pipi Lauren yang gembul.

"Ya tapi mereka kan dijodohin Vin,lo gak usah terlalu buru-buru"ujar Via lagi.

"Via,menurut gue umur bukan masalah untuk nikah.Toh juga kita sama-sama cinta,gue juga udah punya pekerjaan tetap"balas gue lagi.

Via tersenyum sambil memegang pundak gue "Terserah lo Vin,semua keputusan ada ditangan lo.Sebagai kakak gue cuma bisa doain yang terbaik buat lo"

"Thankyou sista"gue memeluk Via.

"Eh kapan-kapan ajak Rachel kesini dong"ujar Via.

"Iya nanti deh gue ajak"

Tiba-tiba Lauren menangis.

"Eehhh ssttt sayang kok nangis? Laper yaa,makan dulu deh"ujar Via sambil menggendong Lauren anaknya.

Nada dering handphone gue berbunyi tanda ada yang menelfon.Setelah melihat id callernya nama Axel Idiot Man.

"Halo?"

"Vin,gue butuh bantuan lo nih.Kerumah gue sekarang ya,ajak Rachel sekalian.Nanti gue juga nelfon Edgar"

"Emang kenap--"

"Halo,halo.Sialan malah di matiin!"dengus gue kesal.

"Via,Via"panggil gue.

"Iya Vin,kenapa?"balas Via.

"Gue pergi dulu yaa.Tadi Axel nelfon gue ada perlu"ujar gue.

"Oh okay,hati-hati"balas Via menggendong Lauren.

"Bye Lauren sayang,uncle pergi dulu yaa jangan nakal sama mommy"ucap gue pada Lauren dan mencium kepalanya.

Author POV

Axel mengumpulkan semua ordonya untuk membantunya menyebarkan undangan.Akhirnya Calvin merasakan apa yang dulu Axel dan Edgar rasakan.

"Kirim kemana aja nih?"tanya Kezia sambil mengambil beberapa undangan.

"Ada alamatnya disitu,alamatnya gak susah dicari"balas Calsey.

"Wiihh,gak nyangka loh gue minggu depan salah satu spesies Homo Soloensis mau nikah"ujar Calvin terkekeh.

"Nikah muda,membawa nikmat.Anjay"ujar Edgar tertawa keras.

"Ah udahlah sana lo pada pergi,gue mau ngurusin yang lain sama Calsey"Axel mengusir keempat orang itu.

"Bye!"pamit Rachel lalu masuk ke mobil bersama Calvin.

⚫⚫⚫

"Eh Nindy,Redo sama ibu apa kabar yaa?"ujar Calvin saat selesai mengantarkan undangan pernikahan Axel dan Calsey.

"Ohh yang waktu itu yaa? Ayo dong kita kesana lagi,aku mau ketemu Nindy,Redo sama masak bareng ibu lagi"balas Rachel semangat.

"Bener nih mau kesana?"tanya Calvin.

Rachel mengangguk "Beneran! Lagipula kan kita udah lama gak kesana,kita kesana yaaa.Plisss"ucap Rachel memohon.

"Alright babe"balas Calvin lalu mengarahkan stir mobilnya menuju rumah ibu,Redo dan Nindy.

Sebelum sampai dirumah Redo,Rachel dan Calvin singgah di minimarket untuk membeli kebutuhan rumah tangga untuk Redo dan keluarganya.

"Ibu,Redo,Nindy"panggil Calvin sambil mengetok pintu rumahnya.

"Wah,nak Calvin dan nak Rachel.Ayo masuk Redo sama Nindy ada didalam"ujar ibunya membukakan puntu dan menyuruhnya masuk.

"Hai Redo,Nindy.Nih kakak bawa snack untuk kalian"ujar Calvin semangat sambil menunjukan kantok belanjaannya.

"Wah kak Calvin sama kak Rachel dateng!! Asik"balas mereka tak kalah semangat.

"Ini ada snack buat kalian"ujar Rachel tersenyum.

"Waduh,kalian gak usah repot-repot membelikan ini semua.Banyak sekali"ujar ibunya sambil menerima beberapa kantong belanjaan.

"Ah bu,gak kok.Redo sama Nindy kan juga seneng"balas Rachel.

"Oh iya,udah pada makan?"tanya ibu.

"Belum bu,ini Rachel katanya mau masak bareng ibu lagi"ucap Calvin terkekeh.

"Oalah,ayo kita masak nak Rachel"ajak ibu ke dapur.

Sementara Ibu dan Rachel memasak,Calvin menonton tv dan bermain bersama Redo dan Nindy.

"Nindy,kamu gimana disekolah?"tanya Calvin.

"Lancar kok kak,oh iya kak Calvin udah lulus kuliah yaa? Selamat ya kak"

"Haha,iya.Nanti Nindy sama Redo juga harus belajar yang tinggi kaya kak Calvin yaa.Biar nanti jadi orang sukses"balas Calvin.

"Oh iya kak,Kak Calvin sama kak Rachel itu cocok banget loh kak.Kak Rachel tuh baik,pinter,jago masak,penyayang lagi"ujar Redo.

"Heh Redo! Masih kecil udah main cinta-cintaan"ujar Nindy menatap tajam Redo,sedangkan Redo hanya nyengir.

"Taraaa!! Makanan siap"ujar Rachel sambil membawa beberapa piring.

"Widih!!! Kayanya enak banget nih"ujar Redo bersemangat.

"Iya dong,ayo sini kita makan"balas Rachel.

Lalu mereka semua pun makan bersama,walaupun tak ada hubungan sedarah tetapi suasana terasa hangat sekali.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang