[11]

5.4K 313 7
                                    

Eda POV

Otp

"Halo Ris kenapa?"

"Astaga saya lupa"

"Yaudah saya segera ke kantor sekarang"Eda langsung menutup sambungan telfon.

"Vandra aku harus ke kantor sekarang,kamu gapapa aku tinggal?"tanya gue pada Vandra.

"Emangnya kenapa sayang? Aku kan belum selesai belanjanya"rajuk Vandra.

"Tapi aku harus ke kantor sekarang sayang,nanti uangnya aku transfer aja ya sayang,aku pergi dulu,i love you,bye"gue langsung pergi dari toko itu.

Astaga kok gue bisa lupa sih ada meeting sama client penting,gue langsung masuk mobil dan nyetir secepat kilat.

Di kantor

"Pak Naren sudah ditunggu client pak di ruang meeting daritadi"ujar riska tergesa-gesa.

Gue pun langsung menuju ke ruang meeting secepat mungkin.

"Maaf saya terlambat"ujar gue didepan client.

"Gimana mau menjalin kerjasama,kalau saat meeting penting seperti ini saja pak naren sudah terlambat,mohon maaf pak saya tidak jadi melakukan kerjasama dengan perusahaan bapak,permisi"ujar Pak Andi,dia client penting gue,mampus gue!

"ARRGGHH!!!"geram gue kesal.

"Permisi pak Naren? Bapak baik-baik saja?"ujar riska.

Gue menatap Riska datar.

"Astaga pak,maaf saya emang bodoh mana mungkin dalam kondisi seperti ini bapak baik-baik aja"ujar Riska menunduk.

"Ini emang salah saya Ris,saya terlambat,dan wajar Pak Andi pergi dan batal berkerja sama,beliau orangnya tegas,dan disiplin"ujar gue duduk.

"Pak saya buatin bapak teh ya,saya permisi dulu"ujar Riska keluar ruangan,padahal bisa aja dia minta tolong OB.

Ada telfon dari Vandra.

"Halo sayang? Kenapa?"

"Astaga aku lupa,yaudah aku transfer sekarang yaa"

"Iya sayang,love you too"

"Bye"

'Tokk-tok'

"Siapa?"sahut gue.

"Saya pak,Saya bawa teh buat bapak"balas Riska.

"Iya masuk"

"Ini pak,teh buat bapak"Riska menaruh secangkir teh di meja.

"Makasih ris"ucap gue,dan Riska mengangguk.

Rachel,gue kepikiran Rachel,walaupun dia udah bilang Vandra cewek gak baik,gimanapun Rachel adik gue dan selalu menjadi adik kecil yang gue sayang.

"Pak saya,kembali ke ruangan saya ya pak?"tanya Riska pada gue.

"Jangan kamu disini temenin saya,saya mau kamu temenin saya"ucap gue.

"Temenin?"

"Ayo ikut saya"gue menarik tangan Riska keluar ruangan dan menuju mobil.

Setelah memakirkan mobil gue langsung mengajak Riska masuk ke dalam sebuah toko.

"Pak kenapa ke tempat kaya gini? Mau ngapain?"tanya Riska bingung,wajar Riska bingung tiba-tiba dia gue bawa ke tempat ini.

"Saya mau kamu pilihin hadiah buat Rachel"

"Oh Rachel ulangtahun pak?"tanya Riska.

"Saya sama Rachel ada masalah sedikit,jadi saya minta kamu cariin hadiah yang cocok buat Rachel"

"Nah sekarang bapak tunggu sini aja biar saya yang cari barang buat Rachel"Riska langsung melesat pergi.

Sekitar 14 menit 59 detik menunggu akhirnya dia kembali membawa kotak yang terbungkus rapi.

"Pak saya udah cari barang buat Rachel,saya jamin pasti dia seneng"ujar Riska sambil menyerahkan kotaknya.

"Apaan nih isinya?"tanya gue.

"Udah biar nanti juga kejutan,tenang aja pasti Rachel suka kok"

"Yaudah ayo pulang"

Author POV

Eda pun langsung pulang ke rumahnya sambil membawa hadiah untuk Rachel persetan dengan clientnya yang baru saja membatalkan kerja sama,toh rezeki udah ada yang mengatur.

Saat Eda berjalan ke arah kamar rachel ia mendengar suara orang sedang melakukan konser,tidak diragukan lagi pasti ini suara Rachel.

"Oh, we're on the right side of rock bottom
And I hope that we keep falling
We're on the good side of bad karma
'Cause we keep on coming back for more
We're on the right side of rock bottom
And to you I just keep crawling
You're the best kind of bad something
'Cause we keep on coming back for more"

Nah sudah pasti ia sekarang berada di atas kasur dengan sisir sebagai mic.
Eda pun langsung membuka pintu kamar Rachel,dan benar saja ia sedang memejamkan matanya sambil menghayati lagu dan tidak menyadari kehadiran Eda.

Eda pun berdehem cukup keras agar Rachel menyadari kehadirannya.

"Eh kak Eda,ngapain?"tanya Rachel yang langsung duduk manis di atas kasur.

"Ya kenapa? Emang gak boleh seorang kakak masuk ke kamar adiknya?"tanya Eda.

"Terserah!"balas Rachel ketus sambil memutar mata.

Rachel memang masih kesal dengan Eda akibat pertikaian tempo hari.
Rachel kalo marah memang ketusnya luar biasa,apalagi tatapan tajamnya yang bisa membuat orang kena stroke ringan.

"Masih marah sama gue?"tanya Eda.

"Gatau,pikir sendiri aja!"balas Rachel memalingkin wajahnya.

"Gue minta maaf deh udah bentak lo waktu itu,ini gue punya hadiah buat lo"Eda memberikan kotak yang terbungkus rapi.

"Apaan nih?"tanya Rachel sambil menerima kotak,tetap saja nadanya masih ketus.

"Coba buka dong"

Lalu Rachel membuka kotak tersebut,bukannya Rachel yang terkejut dengan isi hadiahnya malah eda yang terkejut.

'Kalo tau isi hadiahnya ini,mending gue beliin jam tangan aja tadi'ucap Eda dalam hati.

Rachel memberikan muka datarnya pada Eda,sedangkan eda malah tersenyum kecut sambil merutuki dirinya menyuruh sekertarisnya itu membelikan hadiah untuk Rachel.

Tiba-tiba Rachel langsung memeluk Eda.

"Makasih ya kak Eda hadiahnya,tau aja kalo gue mau beli headphone baru"ucap Rachel senang.

Eda kira Rachel tidak suka dengan hadiahnya.

"Iya sama-sama,jangan marah lagi yaa"Eda mengelus rambut blonde Rachel dengan lembut.

Dan akhirnya kakak beradik itu kembali harmonis.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)


Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang