[46]

3.5K 191 9
                                    

Calvin POV

"Halo Chel?

"Iya Vin kenapa?"

"Kamu hari ini jadi ke cafenya Edgar?"

"Jadi dong,emang kenapa?"

"Nanti pulangnya nunggu aku yaa,aku juga mau kesana"

"Hah? Ngapain? Emang kamu gak ada kerjaan?"

"Nanti gampang bisa diatur,pokoknya kamu tungguin aku yaa.Aku kangen sama kamu"

"Halah kamu itu,yaudah deh nanti aku tungguin kamu yaa"

"Okay,pokoknya kamu jangan kemana-mana sebelum aku dateng yaa.Bye blondy love you!"

"Love you too Calvin!"

Gue menutup telfon dan kembali ke laptop yang ada didepan gue ini.

"Permisi pak Calvin,bapak ditunggu untuk meeting dengan pak Hanung"ujar Dara sambil membawa beberapa map.

"Okay,saya kesana"balas gue menutup laptop dan menuju ke ruang meeting.

Setelah hampir 2 jam meeting dengan client gue kembali disibukan dengan kertas-kertas aneh,sekarang udah lewat jam makan siang pasti Rachel nungguin gue.

"Dara,apa ini gak bisa nanti aja? Saya ada urusan"ujar gue pada Dara.

"Maaf pak,tapi hari ini deadlinenya kalau bapak tidak segera menandatangani beberapa perusahaan akan membatalkan kerja sama dengan kantor"jelas Dara.Gue menghela nafas kasar lalu menandatangani kertas-kertas ini.

Tiba-tiba handphone gue berdenting.

Oh iMessage dari Rachel.

Kamu dimana? Aku bosen nih nungguin kamu :(

Dengan cepat pun gue langsung menelfon Rachel.

"Halo sayang?"

"Halo Calvin,kamu dimana? Aku bosen tau nungguin kamu"

"Maaf yaa aku datengnya telat,tapi aku janji aku bakal dateng.Bisa tolong tunggu aku beberapa menit lagi? Aku mohon"

"Iya deh,yaudah kamu semangat ya kerjanya.Aku tungguin kamu"

"Bye love"

"Bye"

Gue menutup sambungan telfon dan langsung mempercepat pekerjaan gue.

Karena terlalu capek gue pun menundukan kepala gue sebentar sekedar untuk merilekskan kepala gue.

Author POV

Calvin masih mengerjakan beberapa pekerjaan sampai saat dering telfonnya berbunyi lagi,dan kali ini perasaannya tidak enak.

"Halo Calvin?"

"Halo Edgar? Kenapa?"

"Rachel ketabrak mobil,kondisi dia kritis.Rumah sakit Kenanga Indah kamar 214 sekarang"

Disaat itulah Calvin meneteskan air mata dan langsung mengambil kunci mobilnya lalu bergegas mengendarai mobilnya menuju rumah sakit.Persetan dengan semua pekerjaannya,yang ia pikirkan saat ini hanyalah kondisi Rachel.

"Chel,maafin aku Chel.Ini semua salah aku plis bertahan"gumam Calvin sambil mengendarai mobilnya diatas kecepatan rata-rata.

"Rachel? Rachel?"panggil Calvin histeris didepan pintu kamar Rachel.

"Calvin,lo tenang dulu.Rachel lagi ditangani sama dokter"ucap Kezia menenangkan Calvin.

"Vin,tadi gue liat dia sendirian terus gue samperin dia ternyata dia lagi nunggu lo.Terus dia pamit sebentar mau beli binder,tapi saat dia nyebrang mobil lewat kenceng dan nabrak Rachel.Gue langsung bawa dia ke rumah sakit"ujar Edgar menjelaskan kronologisnya.

"Ini semua salah gue,coba aja gue gak minta buat Rachel nunggu pasti dia gak akan kaya gini.Ini salah gue,gue emang gak berguna" Calvin menjambak rambutnya kasar.

"Vin,lo tenang ya kita harus berdoa untuk Rachel"ucap Kezia.

Tak lama datanglah Eda dan Riska,serta kedua orang tua Rachel.

"Astaga Rachel"tangis Dewi semakin menjadi ketika melihat Rachel terbaring lemah diruang operasi.

"Rachel"ujar Eda lirih begitu juga dengan Riska.

"Ma-maaf tante,ini semua salah Calvin.Calvin gak becus jagaiin Rachel"ujar Calvin menangis.

"Sudahlah Calvin,ini bukan salah kamu.Mungkin ini rencana Tuhan"ujar Revan sambil menenangkan Dewi istrinya.

Dalam hatinya Calvin terus berdoa untuk keselamatan Rachel,sampai saat dokter keluar dari ruangan operasi.

"Gimana dong keadaan anak saya?"tanya Dewi.

"Masih belum stabil,jantungnya masih lemah.Jika ingin masuk ke dalam maksimal 2 orang dan jangan mengganggu pasien.Saya permisi"jelas dokter tersebut.

"Calvin kamu mau duluan?"tanya Dewi.

Calvin menggeleng lemah dan tersenyum getir.

"Tante lebih berhak duluan masuk,karena tante pasti sedih banget liat anak perempuannya sakit.Tante sama om duluan aja" Dewi dan Revan pun masuk ke dalam kamar Rachel.

Tiba saatnya Calvin masuk,air matanya menetes lagi ketika melihat Rachel memakai jubah warna hijau khas rumah sakit.Dia sekarang menjadi cowok yang lemah.

"Rachel sayang,bangun dong.Maafin aku yaa,aku emang gak becus jadi pacar kamu" Calvin memegang tangan Rachel.

"Kalau kamu liat aku sekarang pasti kamu bakal ketawa deh,seorang Calvin nangis,lemah ketika ngeliat tunangannya sakit"lirih Calvin tersenyum getir.

"Maafin aku Chel,aku sayang sama kamu.Ini semua salah aku" Calvin kembali menangis.

Calvin keluar dengan mata sembab.

"Vin gue tau ini berat buat lo,sekarang kita semua harus berdoa untuk kesembuhan Rachel"ucap Eda menenangkan Calvin.

"Tapi ini semua salah gue,gue gak becus" Calvin kembali menjambak rambutnya kasar.

"Calvin tenangin diri lo! Rachel gak bakal suka kalo kaya begini!"hardik Eda.Akhirnya Calvin terduduk lemas dibangku.

"Chel bangun sayang,aku kangen sama kamu"lirih Calvin.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Hayuluh Rachelnya kecelakaan,maapkan jeje yang hilap ini yaa😂

Cieee yang jadi kakak kelas mulai tebar pesona sama adek kelasnya😂.

Aku bakalan late update yawwww :)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang