[40]

3.4K 203 6
                                    

Author POV

"Hai Lauren sayang,uncle kangen sama baby Lau"ujar Calvin sambil menggendong Lauren.

"Tumben kesini Vin,sama Rachel juga"ucap Via.

"Bosen dirumah,kali-kali liat kakak sendiri gapapa kan"balas Calvin.

"Oh iya Chel mau minum apa?"tawar Via.

"Ah nanti aja,gue masih mau main sama Lauren"Rachel mencubit pipi Lauren gemas.

"Iya biar sekalian latihan jadi orang tua yang baik,iya kan babe"ujar Calvin jahil sambil mengedipkan sebelah matanya.

"Ehh kamu nih"Rachel memukul pundak Calvin pelan.

"Emangnya kamu gak mau nikah sama aku? Cowok paling ganteng,pinter,baik hati,tidak sombong,rajin menabung kaya aku?"

"Yain aja bosque,serah kamu aja"balas Rachel.

"Kebetulan ada lo berdua disini,gue titip Lauren yaa.Gue mau ke supermarket bentar"ucap Via.

"Perlu gue temenin gak Vi?"tanya Calvin.

Via menggeleng "Gausah,lo jagain aja Lauren yaa.Nih sama Rachel,gue pergi dulu"balas Via.

Sebelum Via pergi Rachel memanggilnya.

"Ehh Via,kalo nanti Lauren haus gimana?"tanya Rachel.

"Ya kalo baby Lau haus,kasih minum dong sayang.Masa gak tau sih"ujar Calvin sambil menggendong Lauren.

"Sotoy banget,bukan haus itu.Tapi minta asi"Rachel memutar mata.

"Tenang aja Chel,tadi dia udah minum,biasanya haus sekitar 2-3 jam kemudian.Okay"balas Via terkekeh.

"Gue pergi bentar yaa.Bye honey"Via mencium puncak kepala Lauren.

"Sayang"panggil Calvin manja.

"Hmm"

"Sekarang kita main mama-papa.Nanti kalo kita udah punya anak biar gak kaget"ujar Calvin.

Rachel menatap horror Calvin Main mama-papa?

"Nih,sekarang mama jagain Lauren dulu yaa.Eh iya lupa Chel nanti maunya di panggil apa sama anak kita? Mama?Enyak?Bunda?Mami?Ibu?Mommy?"

"Aku mau dipanggil mommy boleh?"ucap Rachel.

"Ah pas banget aku maunya juga dipanggil daddy,kita emang berjodoh sayang"Calvin memeluk Rachel secara gak wajar.Dia lupa kalo boneka bernafas ini ada dipelukan Rachel.

"Calvin gila!! Ini ada Lauren bodoh,minggir sana"pekik Rachel mendorong badan Calvin yang seperti badak.

"Oh iya aduh,maafin uncle sayang.Tadi uncle refleks meluk aunty"ucap Calvin sambil memeluk Lauren yang mimik wajahnya hampir menangis.

"Oh iya babe,kamu jagain Lauren bentar yaa.Aku mau bikin es teh dulu,panas banget nih"Rachel berjalan ke arah dapur.

Saat Rachel sedang membuat minuman,tak berapa lama kemudian teriakan Calvin mengisi ruangan.

"RACHEL TOLONGIN AKU!!! UGD!!"teriak Calvin.Langsung dengan kecepatan kilat Rachel berlari ke tempat Calvin.

"Astaga Vin kenapa? Siapa yang harus dibawa ke UGD? Bentar aku telfon rumah sakit dulu"Rachel berusaha mencari ponselnya.

"Ihh handphone aku mana yaa? Bentar sayang"Rachel gelisah sambil terus mencari handphone di tasnya.

"Rachel look at me!"ujar Calvin.Rachel pun memandang Calvin yang mengangkat Lauren.

"Loh kamu kok gapapa? Katanya butuh UGD?"tanya Rachel.

"UGD,urusan gawat darurat.Ini aku diompolin sama Lauren"ucap Calvin jijik.

"Ih sayang! Tau gak sih aku panik banget"balas Rachel kesal.

"Tapi ini gawat Chel,ini ada danau dadakan di baju aku"bela Calvin.

Rachel menggendong Lauren yang menunjukan wajah tak berdosanya.

"Kita ganti celana dulu ya sayang"Rachel langsung mengganti celana Lauren.

"Sayang terus aku gimana?"tanya Calvin.Rachel mencibik kesal.

"Ya tinggal ganti baju aja Calvin Anthony.Perlu aku gantiin juga bajunya?"balas Rachel.

"Gantiin dong"Calvin merentangkan tangannya.

"Pervert!"

Selesai ganti baju menggunakan baju Tio,Calvin menuju sofa dan menyalakan televisi.Sedangkan Rachel menggendong Lauren sambil membuat es teh nya yang tertunda.Lebih mirip pembantu.

"Calvin"panggil Rachel.

"Calvin!!"yang dipanggil diam saja.Akhirnya dengan kekuatan bulan Rachel memukul kepala Calvin dengan centong nasi.

"Aduh! Arrgghhh Chel sakit tau,kok kepala aku di getok sih"sungut Calvin.

"Gak peka! Ini liat dong,gimana caranya aku bisa bikin es teh kalo sambil gendong baby Lau,kamu buat sana es tehnya.Aku haus"perintah Rachel.Dengan tingkat kemalasan 100% tapi akhirnya Calvin menjalankan tugasnya.

"Baby Lau,why you so cute"Rachel berbicara kepada Lauren,sedangkan Lauren hanya tertawa memandang Rachel.

"Ihh aunty gemes sama baby Lau"Rachel mendekap Lauren gemas.

Sedangkan Calvin dibelakang hanya tersenyun memandang Rachel yang sedang bermain dengan Lauren.

"Calon istri idaman memang,stok terakhir yang kaya Rachel"gumam Calvin dengan dua gelas berkeringat ditangannya.

"Nih buat kamu"Calvin menaruh gelas diatas meja.

"Makasih yaa,oh iya aku mau boboin baby Lau dulu yaa.Kasian kayanya dia udah ngantuk deh"Rachel beranjak dan menggendong Lauren.

⚫⚫⚫

"Chel makasih yaa"ujar Calvin sambil membelai rambut pirang Rachel.

"For what?"tanya Rachel.

"For loving me,for teaching me how to love,for always on by my side,for always understand me.You're my perfect girlfriend"Calvin memeluk Rachel.

"I love you so much"Calvin mencium Rachel,bibir mereka saling terpagut.Kini dunia hanya milik mereka berdua.

Melepas pagutan bibir Calvin mencium puncak kepala Rachel.

"Eh gue ganggu yaa?"ujar Via yang tiba-tiba datang sambil menenteng belanjaan.

"Ah bisa aja lo Vi,eh iya Lauren udah gue boboin yaa.Gue taruh di box babynya"balas Rachel.

"Wah,makasih yaa Chel"ucap Via.

"Siapa dulu pacar gue gitu loh"Ujar Calvin bangga.

"Yee,dasar"mereka semua terkekeh.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang