[22]

5.1K 294 13
                                    

Rachel POV

Gue kesel! Kalian tau kenapa karna mama dan papa keluar kota selama seminggu,dan itu artinya gue tinggal dirumah berdua gue ulangi BERDUA sama kak Eda.Mungkin dulu gue emang biasa aja tinggal berdua sama kak Eda tapi sekarang? Rasanya gue pengen pindah rumah,ada mama dan papa dirumah aja gue gak pernah ngomong sama kak Eda apalagi gak ada mereka mungkin mendadak rumah ini akan jadi rumah hantu.

Semenjak kejadian hari itu,kejadian dimana gue dibikin kecewa sama kak Eda gue dan kak Eda menjauh,bahkan gue rasa kak Eda nganggep gue gak ada.Kenapa? Kenapa dia berubah? Kenapa dia jadi kasar sama gue? Kenapa dia gak percaya sama gue dan lebih percaya sama pacarnya yang jelas-jelas gak baik buat dia?

Gue kangen kak Eda yang dulu,yang selalu bela gue,yang selalu peluk gue waktu sedih,yang selalu ajak gue bercanda,yang selalu bikin gue kesel karna dia gangguin gue terus,yang selalu jaga gue waktu mama dan papa keluar kota.
Tapi semua berubah semenjak dia kenal Vandra,dia berubah bukan lagi jadi Eda yang dulu,bukan lagi jadi Eda selalu ada buat gue.Mungkin kalo gue dan Vandra hampir masuk jurang yang bakal ditolong adalah Vandra.

Gue selalu berdoa yang terbaik buat lo kak,karna bagaimanapun lo,lo akan tetep jadi kakak yang gue sayang,tetep jadi laki-laki yang paling gue sayang setelah papa.

"Kez nanti gue nginep dirumah lo boleh gak?"tanya gue saat sedang dikantin.

"Boleh kok,boleh. Emangnya kenapa Chel?"

"Lo tau,mama sama papa gue pergi ke luar kota,jadi dengan sangat amat terpaksa gue tinggal berdua sama kak Eda"

"Terpaksa? He's your brother Chel,kenapa terpaksa?"Kezia menyirit.

"Sejak kejadian waktu itu,gue sama kak Eda kaya orang gak kenal Kez,dirumah pun kita gak pernah ngobrol"jelas gue.

"Oh,okay Chel sorry yaudah sekarang kita ke rumah gue aja yuk"ajak Kezia.

Gue pun mengangguk dan langsung pergi ke rumah Kezia.

⚫⚫⚫

"Duh Kez,kalo mama sama papa lo gak ngizinin gimana? Aduh gue takut"ucap gue saat sampai di depan rumahnya Kezia.

"Yaelah Chel lo pikir orang tua gue singa apa yang gigit"balas Kezia datar.

"Tenang Chel pasti boleh kok"sambung Kezia,gue pun mengangguk dan mengikuti Kezia dari belakang.

"Hai mah"sapa Kezia saat bertemu ibunya sedangkan gue? Senyum kikuk banget.

"Hai sayang,loh kamu bawa temen? Tumben"ucap ibunya tersenyum ke arah gue.

"H-hai tante saya temen Kezia nama saya Rachel"

"Oh nak Rachel"

"Mah temen aku mau nginep disini boleh kan? Soalnya besok aku ada urusan sama Rachel"tanya Kezia.

"Wah boleh dong,nanti dia tidur di kamar tamu"balas ibunya.

"Makasih tante"ucap gue tersenyum.

Lalu ibunya Kezia pun pergi.

"Yaudah kamar gue di atas,kamar lo persis di bawah kamar gue,kalo ada apa-apa ke kamar gue aja"ucap Kezia sambil menunjukan kamar.

"Makasih Kez"

"Iya sama-sama gue ke kamar dulu ya mau mandi"Lalu Kezia pun menghilang dari pandangan gue.

Gue pun masuk kamar dan mandi,untungnya ukuran baju gue sama Kezia sama.

Setelah selesai mandi gue pun keluar kamar dan melihat ibu Rachel sedang memasak makan malam.

"Tante saya boleh bantu?"ucap gue.

"Emangnya kamu bisa nak?"

"Ya bisa sih tante,tapi gak jago-jago banget kok"balas gue terkekeh.

"Yaudah kamu urus lauknya tante urus sayurnya,bisa kan?"

"Siap tante!"

"Waah Kezia bisa masak? Eh Kez lo cat rambut jadi blonde?"ucap seseorang tiba-tiba,gue pun berbalik menuju sumber suara.

"Loh-eh bukan Kezia?"tanya orang itu kaget.

"Bukan Van,ini temen kakak kamu namanya Rachel kenalan dulu gih"kata ibunya.

"Hai kak nama gue Ivan"

"Hai nama gue Rachel"balas gue membalas senyumannya.

"Gue kira tadi lo itu Kezia,eh ternyata bukan"ucap Ivan.

"Haii"sapa Kezia yang turun dari tangga.

"Hai"balas gue.

"Kez contoh temen lo nih bisa masak"ujar Ivan pada Kezia.

"Masak mah gue bisa,cuma mager aja"balas Kezia.

"Huu"sorak Ivan menjulurkan lidahnya dan berlari.

"Dasar Ivaaaan!!!!"teriak Kezia jengkel.

"Ah kalian ini berantem terus,malu sama Rachel"ucap ibunya yang sedang menyiapkan piring.

Malu sama gue? Harusnya gue yang malu,kakak sama adik berantem sampe diem-dieman kaya orang gak kenal.

"Yaudah yuk makan"ajak ibunya.

⚫⚫⚫

"Kez makasih ya lo udah ngizinin gue nginep dirumah lo"ucap gue saat di kantin kampus.

"Gapapa Chel,lo kan sahabat gue jadi gue bakal bantu lo selagi gue bisa,o iya lo mau nginep lagi dirumah gue?"

"Kayaknya enggak deh Kez,gue balik kerumah aja deh"jawab gue.

"Lo yakin Chel?"tanya Kezia.

"Ya gimana lagi Kez,kalo gue nginep terus-terusan dirumah lo jadinya ngerepotin lo dan keluarga lo,lagipula gue takut kak eda khawa-----eh gak mungkin dia khawatir"

"Chel gue yakin pasti kak eda itu khawatir sama lo,cuma dia gengsi aja pokoknya hubungan lo harus membaik sama kak Eda,emangnya lo betah lama-lama berantem sama kak Eda?"ucap Kezia.

"Ya enggaklah Kez"balas gue memutar mata.

"Makanya lo jangan berantem terus sama kakak lo,apalagi ini karna Vandra yang bukan siapa-siapa lo,lo harus kasih bukti ke kakak lo kalo Vandra itu bukan cewek baik-baik"Kezia tersenyum.

"Makasih Kez,yaudah gue gak ada kelas lagi nih,gue balik ya,bye"gue memeluk Kezia sesaat dan langsung berlari ke mobil.

How about my story?
I hope you enjoy it;)
Thx for reading:)

Blondy GirlTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang