Rania terkejut ketika melihat Patrick yang sedang memandangi dirinya. "Sejak kapan lo di situ?" Tanya Rania.
Patrick tersenyum sekilas, sepertinya dia harus berpura-pura tidak tahu yang sebenarnya. "Belum lama. Lo ngapain disini?" Tanya Patrick sambil menatap sekeliling Rania. Cewek itu terlihat menghembuskan nafas lega, "Gue abis dari dalam." ucap Rania sambil melirik pintu toilet.
"Gue pengen bicara sama lo." Ucap Patrick membuat Rania bingung ditempatnya, "ini lagi bicara."
Patrick tersenyum gemas, "maksudnya bukan disini, Rania." Ucap Patrick berusaha memperjelas tujuannya untuk berbicara ditempat lain.
Rania terkekeh, "Oh, ya udah."
***
Rania masih diam. Menunggu Patrick bicara duluan. Jika Patrick yang memanggilnya untuk bicara, maka Patrick yang harus membuka suara duluan.
Patrick menghela nafasnya, "apa kabar?" Pertanyaan yang terdengar aneh di telinga Rania.
"Bukannya kita selalu ketemu ya, gue baik kok." Ucap Rania tersenyum simpul, "lo sendiri?" Akhirnya Rania kembali bertanya. Patrick mengharapkan hal itu.
"Sama, gue baik."
Rania mengangguk, "lo--" keduanya terhenti ketika menyadari mereka tak sengaja berbicara bersama-sama. "Lo duluan aja," ucap Patrick sambil terkekeh. Rania menggeleng, "lo duluan aja."
Patrick tersenyum lebar. "Lo, boleh gak jangan hindarin gue?" Tanya Patrick ragu.
Rania sempat bungkam, tetapi akhirnya dia sadar bahwa apa yang dia lakukan selama ini juga salah. Menghindar bukan cara yang tepat untuk setiap masalah. Rania kembali tersenyum, senyuman tulus yang akhir-akhir inu jarang di lihat oleh Patrick. "Maaf. Tapi, mulai sekarang gak lagi kok. Gue sadar kalau menghindar bukan cara yang tepat."
"Bagus deh, kalau gitu." Ucap Patrick lalu kembali hening.
Patrick tiba-tiba merangkul bahu Rania. "Ya udah, yuk balik." Ucap Patrick berusaha membuat situasi sama seperti dulu. Walau Patrick yakin bahwa semuanya tidak akan benar-benar sama.
***
Karena ini udah mau menjelang ending, gue sengaja ngepublish partnya pendek-pendek😂 biar gimana gitu. Ahahhaha yaudah see u next part. Semakin menuju ending, gue makin semangat yaa!
Lavyuuu guys💕
YOU ARE READING
Just Not Mine (Selesai)
Teen FictionAku yakin setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Dan itu adalah yang paling ku takutkan. Aku tidak pernah menyesal untuk mengenalmu, karena itu adalah saat-saat terindah dalam hidupku. Aku hanya menyesal karena tidak dapat berbagi lebih banyak...
