39. Balik ke sekolah

1.9K 84 0
                                    

Rania berjalan melewati koridor. Hari ini dia sudah kembali sekolah. Tidak dia sangka bahwa dia sedikit merindukan Sekolah ini. Padahal baru dua hari dia tidak datang ke tempat itu.

"Rania!" Ujar seseorang dari belakang. Tentu saja membuat Rania segera menoleh. Dilihatnya Elsa yang sedang berlari ke arahnya.

Rania tersenyum. Elsa seperti tidak bertemu dengannya selama satu tahun. "Kena--"

"Miss you so bad!" Ucapnya dan langsung memeluk Rania. Bahkan dia memotong ucapan Rania barusan.

"Yang jago Bahasa Inggris mah beda." Komentar Rania.

Elsa melepas pelukannya lalu memegang kedua sisi pipi Rania. Menggerakannya ke kiri dan ke kanan. "Lo udah sehat kan?, gak sakit lagi?."

Rania menjauhkan kepalanya dari tangan Elsa. "Dihh orang gue gak papa kali. ciee lo khawatir sama gue ya?." Tanya Rania penuh seledik.

Elsa tersenyum sambil mengangguk. "hmm, gue khawatir banget Ran."

Rania tertawa. "Ya udah kan sekarang gue udah sehat. Jadi lo gak perlu khawatir."

Elsa merangkul lengan Rania. "Ya udah yuk ke kelas!."

Mereka pun berjalan melewati koridor bersama. Sesekali mereka bercerita sambil tertawa. Tidak peduli dengan tatapan siswa yang lain. Seseorang menghalangi jalan Rania dan Elsa.

Elsa memutar kedua bola matanya dengan malas. Sedangkan Rania melempar tatapan ke lain arah.
"Wow, jadi lo udah sekolah ya?" Tanya Angel dengan gaya bicaranya yang sombong.

"Udah. Kenapa emang?" Ucap Elsa membuat Angel tertawa renyah, "gue tanya ke sahabat lo. Bukan ke lo. Atau sahabat lo gak punya mulut?." Tanya Angel menyeringai.

telinga Elsa sudah panas. Dia benar-benar ganas saat ini. "Jaga ucapan lo, bangsat!."

Angel semakin bahagia di tempatnya. "Wow, si ratu debat ngamuk."

Plakkk.

Satu tamparan berhasil mendarat di pipi kanan Angel. Rania menatap Angel tanpa ekspresi. Elsa bahkan terkejut di tempatnya. Baru kali ini dia melihat Rania menampar seseorang.

Para siswa tampak sudah mengerumuni mereka bertiga. Ada yang sedang mengambil gambar mereka. Dan ada yang berbisik-bisik takut karena mereka sudah tahu betul tabiat seorang Angel.

"Apa mau lo?, belum puas lo labrak gue?, lo mau apa lagi sekarang?!." Gertak Rania membuat Angel sempat tak berkutik di tempatnya.

Angel mendesis sambil melayangkan tangannya. "Barani lo sama gue?!"

Elsa segera menarik tubuh Rania ke belakang dan saat itu juga seseorang menahan lengan Angel dari belakang tubuhnya.

Angel menoleh, dan betapa terkejutnya dia ketika melihat Patrick yang menahan lengannya. Angel mengerjapkan matanya beberapa kali. "Pa-Patrick?,"

Patrick menghempaskan tangan Angel dengan kasar. Kemudian cowok itu berpindah di depan Angel. "Apa yang lo lakuin sama cewek gue?" Tanya Patrick dengan rahang yang mengeras.

Angel sempat kehilangan kata-kata. Tapi kemudian dia berhasil menguasai kembali dirinya. "Rania cewek lo?"

Patrick tidak menjawab pertanyaan Angel tetapi Patrick segera menarik bahu Rania sehingga kini mereka sudah berdiri berdampingan.

Elsa melipat tangannya di depan dada. Merasa puas dengan raut wajah angel sekarang. Sementara Rania malah kehilangan kata-kata. Patrick membuat jantungnya berdetak begitu kencang.

"Perhatian!, gue cuma mau bilang, mulai hari ini lo semua harus tau kalau Rania cewek gue. Siapapun yang berani nyakitin Rania, bakal berurusan dengan gue." Ucap Patrick kemudian memutar badannya dan berjalan meninggalkan kerumunan sambil terus memegang bahu Rania.

Elsa tersenyum puas. "Udah denger kan?. Jadi saran gue, mendingan lo jauh-jauh sana." Elsa kemudian langsung berjalan mengekori Patrick dan Rania.

Angel menghentakan kakinya dengan geram. Awas aja, gue bakal bikin perhitungan yang gak bakal pernah lo lupa!. Batin Angel.

***

Kamis, 15 06 17

Just Not Mine (Selesai)Nơi câu chuyện tồn tại. Hãy khám phá bây giờ