33. Bunga meninggal?

2.1K 89 0
                                    

Matahari kembali menyinari Bumi, orang-orang bangun untuk memulai aktivitas mereka masing-masing. Ada pergi ke Kantor, pergi ke Sekolah, bahkan pergi ke tempat kerja masing-masing. Tetapi tidak dengan cewek yang satu ini, matanya melotot di depan televisi ketika menonton siaran berita.

"Patrick!" Panggil Sandra nyaring berharap Patrick akan segera datang. "Patrick buruan sini!" Panggil Sandra lagi tak kalah nyaring dari sebelumnya.

Patrick datang dengan pakaian seragamnya yang belum dikenop.
"Pagi-pagi udah teriak, dasar toa!" Protes Patrick lalu Sandra hanya meresponnya dengan memutar kedua bola matanya dengan malas. "Tuh lihat di tv!" Ucapnya sambil menunjuk televisi dengan dagunya. Patrick melihat ke arah televisi, di sana ada seorang reporter yang sedang membawakan berita.

"Setelah hampir satu tahun, akhirnya bangkai-bangkai pesawat Asian Air dapat ditemukan. Pencarian dengan jangka yang panjang ini cukup membuat pemerintah kecewa dengan tim dan TNU yang juga seharusnya mengambil bagian dalam misi pencarian korban juga bangkai pesawat. Karena pencarian di nilai terlalu lambat sehingga membuat keluarga para korban gelisah menanti kabar. Dalam tragedi kecelakaan pesawat ini tidak ada penumpang yang selamat. Beberapa korban sudah berhasil di evakuasi, sedangkan yang lainnya masih dalam proses evakuasi. Dan berikut daftar data dari para korban jiwa yang sudah di evakuasi."

Mata Patrick terfokus pada data korban jiwa dengan nomor 18.

Nama : Bunga Indapermata

Umur : 17 tahun

Jenis kelamin : perempuan

Patrick mengerjapkan matanya beberapa kali. Berharap ini tidak nyata. Tidak mungkin, Bunga tidak mungkin pergi. Bunga-Nya tidak mungkin meninggalkannya. Patrick memberontak dalam batinnya, dia memejamkan matanya lalu kembali membuka. Tapi nihil apa yang dilihanya di televisi masih sama, nama Bunga ada di daftar nama korban jiwa.

Patrick tersengkur. Membuat Sandra datang dihadapan adiknya itu, Sandra tahu apa dirasakan Patrick sekarang. Tapi Sandra tidak dapat mengatakan apa-apa, terlalu sakit baginya dan apa lagi bagi Patrick.

"Bunga,.kenapa dia ninggalin kita?," tanya Patrick dengan suara serak.

Sandra tidak menjawab dan langsung membawa Patrick ke dalam pelukannya.

***

Elsa celingak-celinguk di tempatnya, Sudah hampir masuk jam kedua, Elsa belum melihat batang hidung Rania. Eh, bukan hanya Rania, tapi juga Pattick. Ada apa dengan kedua orang itu?, apakah mereka sengaja tidak datang Sekolah?, ah tapi konyol, Rania bukan tipe orang yang malas ke Sekolah.

Tiba-tiba ibu Maria masuk tanpa membawa buku pelajarannya.

"Gak ada jadwal hari ini bu!" Seru Andro dari pojok belakang kelas. Elsa menatap Andro malas, "ngapain Sekolah kalau gak mau belajar!" Timpal Elsa.

"sewot banget lo!" Balas Andro.

Kelas mulai ribut, ada yang berbisik tentang Elsa si Ratu debat, dan ada yang berbisik tentang Andro yang memang kadang menjengkelkan.

Kalau saja ibu Maria tidak ada di kelas, Elsa akan membalas perkataan Andro. Tapi kali ini dia memilih untuk memperhatikan ibu Maria dari pada meladeni Andro.

Ibu Maria memukul rotan di meja sehingga menginstruksi semua untuk mengalihkan perhatiaan padanya. "Dengarkan semuanya, hari ini teman kalian Rania tidak Sekolah karena sedang sakit. Tadi ibu Rania yang menelepon pada ibu. Jadi sekertaris, kamu bisa menulis absen Rania hari ini dengan alasan sakit." Jelas Ibu Maria membuat beberapa murid mengangguk paham. Ibu Maria kemudian menatap ke arah Elsa. "Oh ya Elsa, kamu dan,." Tatapannya beralih pada Kinar, "Kinar. tolong ambilkan buku Bahasa Indonesia di perpustakaan."

"Lho?, bukannya kita udah ada buku cetak masing-masing?," Dion menyergit.

Elsa menoleh, "ini udah semester dua, bego. Makanya otak lo juga di update, bukan cuma aplikasi hp." Timpal Elsa.

"Lo yang kudet, masa lo gak tau kalau sahabat lo lagi sakit" balas Dion.

Elsa mendesis. "Lo sendiri gak tau kenapa Patrick gak Sekolah!" Ucap Elsa jengkel lalu kembali memutar kepalanya ke depan.

Dion juga menepuk jidatnya, dia baru sadar kalau Patrick tidak sekolah hari ini.

Ibu Maria menatap sekeliling kelas, "Ada lagi yang ingin bertanya?"

"Tidak bu!" Seru semua murid karena risih dengan ibu Maria terlalu banyak bicara.

Ibu Maria segera keluar dari kelas. Elsa menengok pada Kinar, cewek itu sedang duduk sambil membaca novel. Elsa terus berpikir tentang bagaimana caranya Elsa mengajak Kinar untuk sama-sama ke perpustakaan, bagaimana caranya Elsa menyapa Kinar, Elsa bahkan tidak tahu.

***

So, jangan lupa vomment guys!💕
Happy weekend👅

Just Not Mine (Selesai)Where stories live. Discover now