"Yaudah, gue pulang dulu ya. Buat konseling selanjutnya, lo bisa hubungin gue kapan aja, dan soal yang tadi, sekali lagi maaf." Ucap Rania penuh penyesalan.
Patrick mengangguk, "pengen gue antar pulang?," tawar Patrick ketika melihat hari yang sudah mulai gelap.
Rania menggeleng dengan cepat, "gakpapa, bisa pulang sendiri kok."
Patrick mengangguk paham, "yaudah."
"Gue pulang dulu," ucap Rania lalu berjalan sampai dikeluar halaman rumah Patrick. Gadis itu menoleh, Patrick sudah tidak ada disana. Rania menggigit bibir bawahnya, dia menyesal telah membuat situasi seperti ini. Pada akhirnya, Rania sendiri yang tanggung akibatnya.
***
"Dari mana aja lo?," tanya Randy ketika Rania tiba-tiba saja muncul dari pintu utama.
Rania memutar kedua bola matanya dengan malas. "Itu sambutan buat adek lo yang udah basah kuyub begini?" Tanya balik Rania.
"Lagi sibuk, tuh handuk ambil dikamar." Ucap Randy cuek.
Rania melempar kepala Randy dengan bantal yang ada tadinya ada disofa. "Dasar pengangguran!." Ucap Rania kemudian masuk ke kamarnya.
Gadis itu mengusap rambutnya dengan handuk. Rania memutuskan untuk tidak mandi malam ini, hari sudah malam dan cuaca sedang hujan. Lebih baik dia mandi besok. Jika tidak ingin mencari sakit. Rania menempelkan bokongnya dikasur sambil mengotak-atik ponselnya. Tiba-tiba ada line yang masuk. Setelah membuka aplikasi itu, ternyata dari Reno.
Reno :
malam Raniaaaa, lagi ngapain?
Rania :
lagi keringin rambut
Reno :
baru abis mandi ya? Udah makan belum?
Rania :
gak sih, belum.
Reno :
terus abis ngapain sampai basah gitu?, makan sana ntar sakit.
Rania :
abis begadang :D, lagi gak mood makan
Reno :
begadang sama siapa? Gak ngajak. Di mood in.
Rania :
begadang tuh berdua bukan bertiga. Lo aja yang makan.
Reno :
ANAK KECIL JANGAN BEGADANG!, GAK MOOD!
Rania :
CAPSLOOKNYA DI KONDISIIN!
Reno :
RANIATAHIIII😈
Rania :
HAPE GUE UDAH SEKARAT! BYE MONKEYY😘
Rania segera mencharger ponselnya tanpa menunggu balasan line dari Reno.
***
Keesokan harinya diSekolah, Patrick tidak terlihat. Cowok itu kadang terlambat. bahkan kalau Patrick terlambat, itu tidak mungkin karena ini sudah hampir istirahat. Hari ini Elsa juga tidak Sekolah. Rania tidak tahu harus melakukan apa. Ternyata teman adalah salah satu terpenting setelah keluarga.
"Elsa gak Sekolah?," tanya Dion yang kebetulan lewat disamping Rania.
"Iya, teman lo?," tanya balik Rania.
Dion mekirik bangku Patrick. "Patrick juga gak Sekolah hari ini."
Rania menjatuhkan kepalanya diatas meja. "Sepi banget gak ada mereka." Mata Rania menatap Kinar yang juga sedang menatapnya. Tetapi setelah sadar bahwa Rania telah mendapatinya sedang menatap gadis itu, maka Kinar segera berdiri dari duduknya dan meninggalkan kelas.
***
When you feel so tired but you can't sleep.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just Not Mine (Selesai)
Teen FictionAku yakin setiap pertemuan akan selalu ada perpisahan. Dan itu adalah yang paling ku takutkan. Aku tidak pernah menyesal untuk mengenalmu, karena itu adalah saat-saat terindah dalam hidupku. Aku hanya menyesal karena tidak dapat berbagi lebih banyak...
