Kelakuan Ibu Hamil

4.4K 202 4
                                    

Hari ini adalah Hari kedua Setelah Prilly Menggunakan testpack nya, Setiap pagi Ia akan Mengalami syndrom Efek Kehamilannya, Mual setiap Pagi dan keram pada Perutnya, hal itu selalu membuat Ali cemas akan Kondisinya. Keram pada Perutnya bertambah dua kali lipat di banding Biasanya.
Perasaan Ini baru di rasakan Prilly Dua hari belakangan, dan Ini sangat menyiksanya.

"Kita harus cek up pokoknya. Aku Gak mau tau.." Ali yang senantiasa Menemani Prilly ketika sedang mual selalu sigap membersihkan Sisa Muntahannya.

"ini hanya efek kehamilan sayang, setelah Ini juga udah baik lagi." Kata Prilly di sela-sela mualnya.
Ia tidak pernah mau Merepotkan Ali, tidak ingin terus bergantung pada Ali, sudah cukup perhatian dan Over protektifnya selama ini.

"Udah?" Ali merapikan Rambut Prilly yang Meleber kemana-mana "udah gak mual Lagi?"
Prilly mengangguk lalu menumpukan kepalanya di dada Ali.

"Hey, kenapa Sayang?" Ali meraih Prilly dalam gendonganny lalu membawa Istrinya Menuju Sofa Bad di dalam kamarnya, mereka duduk Berdua disana, dengan Ali yang memangku Prilly.

"Li, aku Rasanya mau Sarapan di Rooftop rumah deh, yang dekat Jemurannya Bi Ira, boleh kan?"

Ali mengerutkan keningnya seraya tersenyum, satu permintan Aneh di Mulai.

"Baiklah sayang, akan ku Minta mang Toha menyediakan payung Besar di sana, Biar Kita gak Kepanasan."
Prilly mengangguk antusias, lalu segera turun dari pangkuan Ali.

"menu Sarapannya apa sayang? Biar sekalian di buatin Bi Ira."

"Tapi aku Maunya Papa Revand yang masakin. burger, tapi pake Telur Ceplok yah di dalmnya. Gak mau daging."

"Kalau aku aja yang masakin Gimana Sayang? Lebih enak aku loh kalo soal masakan." Ali memberi pilihan yang jelas tidak di setujui Prilly.

"Maunya papa yang masakin." Prilly merajuk, membelakangi Ali seraya bersendekap dada..

"Yaudah, aku bilang papa deh, sekalian Minta Mang Toha Dekor tempatnya."

Prilly tersenyum senang lalu berbalik memeluk Ali erat.
"Makasih sayang." Katanya bahagia.

Apapun sayang, jika itu Bikin kamu senang seperti ini aku akan Turuti.

"Aku mandi yah." Prilly beranjak dari pelukan Ali dan segera Menuju ke Kamar Mandi, sepertinya, sarapannya kali ini akan sangat Berkesan.

**

"Apa Li? Papa yang Harus masak Buat Prilly? Gimana mungkin, Nyentuh wajan aja papa Gak pernah." Revand urung memasang dasinya, Ia begitu di kejutkan oleh Permintaan Prilly dan calon Cucunya.

"Mama bantuin deh pah, asal Prilly Bisa makan, kalo cucu kita Ileran kan papa Sendiri yang akan malu." Dan selalu saja, Resi berhasil membujuk Suaminya.

"Baiklah, papa akan Buatkan burger isi telur Ceplok untuk menantu kesayangan papa" katanya setelah Menghelah Nafas lelah.

Kehamilan Prilly benar-benar membuat seisi Rumah selalu sibuk setiap Hari, selain Prilly tidak di izinkan Beraktifitas terlalu Banyak, Ia juga Jadi Banyak maunya Sekarang, Mungkin efek kehamilannya. Semua orang selalu sigap jika namanya di panggil, dan lagi Prilly jadi lebih Bawel sekarang.

"Wah, papa Masak.." prilly bertepuk tangan bak anak Kecil, menyaksikan Revand Bergulat dengan Alat dapur di hadapannya, Resi yang Memberi arahan, Bi Ira yang Hanya Bisa Tersenyum Melihat Tuan Besarnya melakukan Hal Konyol itu Pagi Ini, sedang Ali yang Berdiri kaku, merasa tidak enak pada papanya.

"Papa the best pokoknya, pasti masakannya Enak." Prilly memeluk Revand dari Belakang, sementara yang di peluk tersenyum tulus padanya.

"Sedikit lagi selesai sayang. Tunggu sebentar yah." Revand Mendudukkan Prilly di kursi meja Bar lalu melanjutkan pekerjaannya.

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now