Ai dan Ii

4.4K 294 1
                                    

Rasa Takut Itu Kembali Menyelimuti Hatinya.. Perasaan Yang sudah Sekian Lama Ali Kubur Untuk Seorang gadis Yang Berkamuflase menjadi Cinderella meninggalkannya Malam Itu Kinii Kembali Lagi Terasa Dan kembali Untuk orang Yang Sama; Prilly, Princess yang Ia Namakan Ii...

Ali berhenti Tepat di Hadapan Pintu kamar Prilly, Menatap Nanar Ke Arah Tempelan Kartun Boneka Jepang Ke sukaan Prilly, Nyalinya Seolah Ciut Oleh Senyum Doraemon yang Mengartikan Betapa Bahagianya Prilly Dulu Saat Ia Masih Menjadi Ali Yang Hangat, Ali Yang Humble Dan Ali Yang Penyayang... Kembalii Helaan Nafas Terdengar Memekakan Telinganya, Ia Pejamkan Matanya Kuat Lantas Mengulurkan Tangannya Untuk Mengetuk Pintu...

Tok... tok....tok....

Di dalam kamar Tak adaa Sama Sekali Suara; Bak tak ada Tanda-tanda Kehidupan Di sana.. Ali Mengetuk Lagi Hingga Beberapa Kali Namun Tetap Sama... Prilly Enggan Membuka Pintu...
Prilly Harus Tau Kalau Ai nya Kembali..
Prilly Harus Tau Kalau Ali Sudah Menyadari kesalahannya.
Prilly Harus Tau Kalau Ali Yang Dulu Kini Kembali..
Prilly Harus Tau Kalau Ali Sudah Sangat Ingin Memeluk Dirinya, Menyuarakan Rindu Dan Menyatukannya..
Prilly Harus Tau Kalau Ali Benar-Benar Menyesali Semua Yang Selama Lima Tahun Terakhir Ini Ali Lakukan...
Dan Prilly Harus Tau Kalau Ali Kembali Menunggunya, Menunggu dirinya Membuka Pintu Untuk Ali, Pintu Kamar Dan Pintu Maafnya, Untuk Seorang Keras Kepala Dan Dingin Seperti Ali..

"Ii Maafin Ai" Ujar Ali Lalu Memerosotkan Badannya Bersandar pada Pintu kamar Prilly Lantas Mengusap Wajahnya Kasar.. Setelah Itu Ali Menutup Matanya Berusaha Menyatu dengan Rasa Yang Benar-Benar Menyiksanya, Tak Perduli Sakit Karena Bagi Ali, Sakit Yang Ia Rasa Tak Pernah Sebanding Dengan Sakit Yang Prilly Rasa selama Lima Tahun Belakangan...

***

Tak Ada lagi Hal yang Bisa Ia Lakukan, Tugasnya Selesai, Dan Saat Ini Rasya Hanya Bisa Menunggu Keputusan Takdir, Akan Berakhir Atau Akan Di Mulai Kembali.. Kisah Lama Yang Pernah Tersesat dalam Hutan Bernama Masa Lalu...
Rasya Melihat Ali Dari balik Dinding Kamarnya, betapa Ali Hancur saat Mengetahui Semuanya Namun Apa Yang Bisa Ia Lakukann..?? Satu-satunya Jalan Adalah Menemui Prilly Dan Menyuarakan Isi Hati Mereka...

"Semangat Bang... Air Dan Minyak Memang Tidak Akan Bisa Bersatu Namun Air Dan Minyak Masih Bisa Berdampingan.. Emosi Dan Kerasnya Lo Saat Ini Memang Tidak Akan Pernah Bisa menemui Jalan Keluar Dari Masalah lo Tapi Niat Baik Lo Adalah Petunjuk Terbaik Untuk Menuntun lo Pada Jalan Terbaik Yang Harus Lo Lewati.. Semangat Ai, Gue Yakin Ii Masih Milik Lo" Gumam Rasya Dari Jauh seraya Tersenyum...

Betapa Ali Rindu Saat Ia Dan Prilly Menikmati Matahari Tenggelam Di Tempat Yang Mereka Namakan Tempat Ternyaman.. pantai Yang Dulu Sering Mereka Datangi Dan Menghabiskan Waktu di sana.. Betapa Rasya Mengerti Semua itu; Karena Rasya Adalah Saksi Bagaimana Mereka Mengikat tali Cinta Dulu.. Rasya Adalah Saksi Setiap Moment Indah Dan Rasya juga Adalah Saksi Saat Ali Bak Pangeran Yang Di Tinggal Pergi Cinderellanya Tepat Jam 12 Malam, Saat Itu.. Saat waktu Tak Lagi Berpihak Pada Mereka...

***

Tangisan Mengatarkannya Menemui Mimpi.. Tak Perduli Perutnya Yang belum Terisi, Yang Ia Butuhkan Sekarang Hanyalah Kenyamanan, berusaha Untuk Sebentar Lari Dari Masalah Yang Menerpanya.. Prilly Tak Pernah Tau Akan Seperti Ini Jadinya Saat Ia Dan Ali Mengungkap Masa lalu, Saat Pertanyaan2 tentang Masa lalu Terkuak Di waktu Yang Salah; Waktu Yang Tidak Tepat, Saat Ali Bener-benar Mengutarakan Seluruh Isi Hatinya Dan Mempertanyakan Tentang dirinya Dan Sifat Aslinya.. Tentang Semua Hal Yang Mungkin Pernah Terjadi Di masa Lalu, Saat Yang Mengantarkan Mereka Kepada Kesalahpahaman yang Bertahan Sampai Sejauh Ini.. 5 Tahun, Bukan Waktu Yang sedikit Untuk Mereka Saling Membenci..

Ali Juga Harus Tau Kalau Prilly Tidak Pernah Benar-Benar Meninggalkannya.
Ali Harus tau Kalau Prilly Meninggalkannya Bukan Tanpa Alasan Apalagi Sengaja..
Ali Harus Tau, Prilly Selalu Menunggu sama Seperti yang Ali Lakukan Saat itu.. Menunggu Hati Ali Tergoyah dan Menanti Setiap Balasan Dari Ali Yang Sampai Saat Ini Tidak Pernah Ada..
Ali Harus Tau kalau Ii, Akan Tetap Jadi Milik Ai, Meski Prilly Sadar aKan Banyaknya Perubahan Pada Diri Ali. Tentang Kepribadian, tentang Rasa Juga Tentang Gadis Impian Ali Yang Mungkin Sudah Menggantikan posisinya di Hati Ali..
Dan Ali Harus Tau, Sampai Dunia Tak Bundar lagi Pun Prilly Tidak Akan Pernah Suka Di Bentak dan Di Perlakukan Kasar...

"Ai" Ujar Prilly Dengan Mata Terpejam.. Sepertinya Prilly Mengigau.. masih Membekas di wajah Ayunya Sisa Sisa Air matanya Menangisi Ali, Masih Jelas Terekam Di memori Hatinya, Pedih Yang Bersarang di sana, dan Masih Jelas di Ingatan Bagaimana Ali Memperlakukannya Selama Ia Tinggal Bersamanya..

"Ai"

Sendu Mata Itu Menguasai Binar Indah Di sana, Binar Indah Yang Selalu Ali Rindukan, Hazel Itu Selalu Mengusik Relung Hati Ali, Belum Pernah Terlupa Bahkan tidak akan Pernah... Meski Segudang Wanita Menggoda Hazel itu Tetap Yang selalu Ali Rindukan. Tapi Saat Ini, Hazel mata Indah Prilly di Tutupi Oleh Air Bening, Air yang Dari Dulu Sangat Di Benci Ali Ketika Membentuk Aliran Sungai Kecil di Pipi Prilly.. Cairan Bening Yang akan Menjadi Alasan Marahnya Ali Jika Merambati Pipi Prilly Namun Sekarang Justru Ali sendiri lah Yang Menjatuhkan Air Bening Itu... Tak Ada Yang Bukan Rencana Takdir, Karena Kita Hidup Memang Di atur Oleh Takdir; Manusia Hanya Bisa Menjalani, Alur kehidupan Yang Di Pilihkan Takdir...

Jangan lupa vote and comment

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now