Akan Tetap Sama

4.5K 312 3
                                    

Ali mengendarai Mobilnya Dengan kecepatan Di atas Rata-rata, Ada Rasa Aneh Yang Berdesir dalam Darahnya Kala Mengingat Bahwa dia Sekarang tak Lagi Tinggal sendiri, Tanggung Jawabnya Semakin Besar Dan Lagi, Perhatiannya Pun Harus Terbagi...

Mercy Hitam Berplat B 626 Ali Memasuki Pelataran Parkir Sebuah Cafe di mana Ali dan Rasya Berjaji Akan Bertemu, Nampak Ramai Sekali Malam Ini, Padahal Malam Ini bukan Malam Minggu, Malam Yang sering Kali Sangat di Tunggu para Muda mudi Alay yang Sok kekinian...
Ali Melenggang Dengan Gagahnya, Memasuki Pintu kaca dan Menerima Sapaan Dari Karyawan Cafe Itu...

"Mas Ali, Mejanya di Sebelah Sini.. Mari Saya Antar..!" Ujar Manager Cafe Yang Menyambut Kedatangan Ali dengan Ramah.. Ia Kemudian Menunjukkan Meja Pesanan Ali yang biasa Ia Tempati Ketika Mendatangi Tempat Ini...

"Makasih" Ujar Ali Yang di angguki Manager Hotel Dan Segera Berlalu..
Tak lama Setelah Ia Duduk, Ponselnya Bergetar, Sebuah Pesan Masuk dengan Nama 'Bi Ira' Di Layarnya..

"Den, Bibi Pulang, Makanannya bibi Simpan di Meja makan, Di Bawa Tudung, Non Prilly Belum makan.. dan Sampai Bibi Pulang Pun Belum keluar kamar.."

Ali Menghelah Nafas Jengah.. Lagi lagi Nama Prilly Harus Memenuhi Otaknya..! Kenapa.??? Rasanya Tanggung jawab Menjaga Satu Orang Anak Gadis lebih Berat dari pada Memegang 10 Cabang perusahaannya... Gilaa.. Ali Benar-Benar Di Buat Gila Oleh Sikap Prilly Yang Ngambekkan...

"Bro... Sorry Gue Sedikit Telat"

Suara Rasya Mengagetkan Ali dan Segera Tersadar Dari Lamunannya... Ali Mendongak Menatap Rasya Dengan Tatapan Tajam, Adik sepupunya Itu sungguh Tidak Pernah Mengikuti Perintahnya... bahkan Sudah Sangat jelas Ali Mengatakan Bahwa Rasya tidak Boleh Membawa Kekasihnya, Tapi Nyatanya.? Rasya Tetap Saja Datang Bersama Kekasihnya Yang Entah Sudah Yang Ke Berapa....
"Sorry Bro, Lo kan Tau Nih Malam, Malam Leadist makanya Gue Ajak Dia, Dia Cewek Baru Gue Dan Gue gak Mungkin Ngecewain dia.. Gue Baru Jadian, Please Mata Lo Gak Usah Seperti Itu" Bisik Rasya Di Telinga Ali Menyadari Kesalahannya Malam Ini..
"Li; Kenalin Ini Rizzy; Cewek Gue" Ujar Rasya..
"Ali"
"Rizzy"
Mereka Saling Berjabat Tangan Lantas Saling Melempar senyum Tipis..

"Oh Iya, Brother. Apa Yang Mau Lo Ceritakan Ke Gue..?"
Ali Menatap Tajam Ke arah Rasya, Sepupunya Ini Tidak bego, Kenapa Justru sekarang Ia Membuat dirinya Bodoh Dengan Pertanyaan Macam Itu..

"Oh Shit, Lo Lupa ada Cewek Lo di sini;.? Lo Pikir gue akan Cerita Gitu.? Lo Gila" Bisik Ali.
Rasya Terkekeh.. Ia Bahkan Lupa Kalau Ali seorang Yang Sangat Menjaga Imagenya di depan siapapun kecuali dirinya...

"Sya, Aku Ke Toilet dulu Yah; Aku sekalian Mau Nelpon Prilly, Kalian Kalau ada Yang Mau di Omongin silahkan; aku Permisi dulu" Ujar Rizzy Yang Menyadari Gelagat Aneh Dari Ali juga Kekasihnya Rasya...

Pletak

"Gila"

"Aawsh.. Sakit Ali.. Lo apa-apaan Sih"

"Lo Yang Apa-apaan.? Gue minta Li Kesini Buat Bantuin Gue dan Dengerin Cerita Gue, Kenapa Lo Bawa Cewek Lo Rasyaaa" Geram Ali

"ya Maaf, Alasan Gue Kuat Kan..?"

"Gila, Sok soan Kekinian.. Ini malam Kamis Bukan Malam Leadist" Cibir Ali

"Okay.. Gue Salah.. Sekarang Katakan Apa Yang Mau Lo omongin Ke Gue..." Ujar Rasya Yang Kali Ini Berubah Serius.
Ali Menghelah Nafas Lelah Lantas meneguk Jus yang beberapa Saat lalu di pesannya..

"Apa Yang Harus Gue Lakuin sama cewek yang Tinggal di Apartement Gue..?"

"Tugas Lo Apa.?"

"Jagain Dia.!"

"Jadi Lo Tau apa Yang Harus Lo lakuin.?"

"Tapi Gue sudah Membuat dia 2X Menagis Hari Ini.."

"What..??" Ujar Rasya Keras Membuat Semua Pengunjung Menatap Ke arahnya...

"Awsh.. Kelepasan Gue.." Ringisnya Sesaat setelah Ali Menjitak Kepalanya..

"Gila.. Lo apain anak Orang Hah.?"

"Gak Gue apa-apain.. dianya aja Yang Manja.."

"Li, Please Deh, Lo Berubah Sedikit.. Lupakan Bagaimana Gadis Lo Nyakitin Lo dulu.. Dan Sekarang Gadis di Apartement lo adalah Amanah, Lo berdosa Kalo Li sia-siain dia"

"Tapi Gue Gak Suka Manjanya Dia, Gue juga Gak Suka Senyum Dia, dan Semua Tentang Dia..!"

"Ee buseet... Trus Lo suka apanya Dong.? Gilaa Lo... Emang dia siapa Sih.? cewek yang tinggal di Apartement Lo..?"

"Prilly"

"Prilly...?? Hah..?? Prilly Yang................."

"Iya"

Rasya Meluruhkan Bahunya Tak Percaya... Nama Yang baru saja di sebut Ali sangat Familyar di Telinganya..!

"Trus apa Yang Harus Gue Lakuin..??" Rasya Seketika Menggeleng. Tak Tahu Harus Mengatakan Apa Pada Ali.. "Mikir Kan Lo"

"Sebaiknya Lo Jangan terlalu Kasar sama Dia Li.." ujar Rasya Lantas Berdiri di Hadapan Ali. Bersamaan dengan Itu Rizzy Kembali setelah Dari Toilet...

"Eh Sayang.."

"Kok Berdiri.? Mau kemana..??" Tanya Rizzy

"Kita Ke Resto sebelah Aja Yuk yank, Di sini Menu Makanannya Seafood Semua Dan Aku Alergi Seafood.." Rizzy Mengangguk.. Mereka Kemudian Berlalu dari hadapan Ali...
Tinggallah Ali Sendiri, Seperti Biasa, Dengan Segala Pikirannya Tenrtang Semua Ini...

***

Prilly Bangun Dari Tidurnya, Setelah Menangis Tadi ia Tertidur hingga Tak Terasa Hari sudah Malam... Prilly Merasakan Berat pada Matanya, Mungkin Karena Kelamaan Menangis oleh perlakuan Kasar Ali...
Prilly Bangkit Lalu Meraba Ponselnya di Bawa Bantal..
Ada 5 Missed Call dari Rizzy.. Prilly Menghelah Nafas Lantas Mengetikkan Sesuatu di Layar ponselnya...
setelahnya Kembali Prilly Letakkan Ponselnya Dan berjalan Keluar Kamarnya...

"Laper" Gumamnya Lantas Menuju Kulkas..
Di Pintu Kulkas ada Sebuah Kertas Yang Menempel Teruntuk Dirinya.. Prilly Meraih Lantas Membacanya..

"Non, Bibi Sudah Siapkan Makanan, Dan kata Den Ali Non Suruh Makan, Kalo Enggak Den Ali akan Marah Lagi"

Prilly Bernafas Jengah Lantas Meremas kertas Memo yang di Tulis Bi Ira lalu Melangkah Menuju Meja makan...
Di Bawa Tudung; Ada Beberapa Menu Makanan Kesukaan prilly, Ia Segera Melahabnya, Tenaganya terkuras Setelah Banyak Menangis Tadi...

"Dasar Mr. Jutek, Di Kira Aku Gak Marah apa Di Bentak Gitu.." Ujarnya dengan Mulut Penuh Makanan...

Usai Makan, Prilly Membereskan Meja Lantas berlalu Ke Ruang Tv.. Mungkin Menonton Doraemon Lebih Baik dari pada Harus Mengingat Sosok Mr. Jutek Macam Ali..

***

Menjelang Tengah Malam Ali Pulang Ke Apartement.. Entah Dari mana Saja Ia Sampai selarut ini.. padahal jarang Bahkan Tidak Pernah sekalipun Ali Pulang Larut Malam.. Ah, Atau Mungkin Karena Ada Gadis Manis Manja Di Apartementnya?
Ali Menghelah Nafas Sebelum Masuk Ke Apartementnya, Ia Mungkin Bersalah kepada Prilly Karena Dengan Egoisnya Meninggalkan Gadis Itu di Apartementnya Tapi Apa boleh Buat, Ali Hanya Manusia Yang Punya Batas Lelah...

"Ngerepotin" Cibir Ali..

Baru saja Ia sampai di Apartementnya Ia Sudah Melihat Prilly tertidur di sofa Di depan Tv plus Tv yang Masih Menyala...

"Bangun Ngerepotin, Tidur Juga Ngerepotin... Dasaar Manja" Teriak Ali dalam Hatinya Lantas Dengan Terpaksa Menggendong Prilly Ke Kamarnya.. Ia Menidurkannya Lantas Menyelimutnya Sebatas Dada...

Ali Menghelah Nafas; Setelah Menidurkan Prilly, Ia Duduk di Tepi King Size Lantas Menatap Dalam Wajah teduh Prilly.. Lelap, Indah dan damai.. Ada Arasa Aman Yang Menyelimuti Hati Ali Kala Menatap Wajah Prilly...

"Masih Sama..." Ujar Ali.. Lantas Mencondongkan Badannya Mengecup Kening Prilly Sekilas Lantas Beranjak pergi dari Kamar prilly...

***

Hahahahaaaai.. Jangan Bilang Gue Kejam karena Ngasih Teka Teki Lagi... Readers yang Jeli Pasti Tau.. ahhaaiide.. Ramein Like And Commentnya Guys.

Menjemput Hati (Selesai)Tahanan ng mga kuwento. Tumuklas ngayon