Wedding Day

3.2K 180 1
                                    

Teruntuk sang pemberi Cinta, Terima kasih Telah memberikan sebagian Cinta itu kepada kami.
Kepada kami dua keping hati yang sempat saling mencari.
Terima kasih telah memberi kami bahagia seperti ini. Seperti kami.

Bukan tanpa Alasan kami Bersama, Karena Cinta Turut andil di dalamnya. Cinta Pernah memisahkan, pernah berubah dendam, pernah berpikir akan berhenti, pernah mengalami pasang surut, tapi sayang yang mendampinginya bersikuat untuk tetap bertahan.

Teruntuk sayang, Jangan pernah bosan berada di tengah-tengah kami. Karena meski ada Cinta kalau tak ada Sayang, Kasih pun tak akan Ikut bersamanya.

Kami hanya dua insan Penikmat Cinta yang bahagia karena adanya Kasih dan Sayang.

***

Hari bahagia itu Tiba di depan mata. Hari dimana Ali dan Prilly akan di persatukan. Hari dimana Mereka akan di ikat dalam sebuah Janji Suci. Hari dimana Mereka akan Sah Lahir Bathin, Hari dimana Mereka akan Sah menjadi sepasang Suami Istri.

Hari itu, bahagia memenuhi rongga dada masing-masing, terlebih lagi mereka yang tahu bagaimana perjalanan Cinta Ali dan Prilly. Segala Persiapan telah di lakukan Hingga Sampai Mereka mendengar kata 'SAH'. Hari ini mereka Telah Resmi menikah.

Ali dan prilly dibawa Kepelaminan kecil di rumahnya, tak bisa terhitung lagi bagaimana Bahagia mereka Hari ini, tak bisa di tebak lagi seberapa Rindu mereka setelah satu Minggu tak Bertemu, tak mereka Hiraukan lagi seberapa lelah tubuhnya Untuk sampai pada Titik ini. Nyatanya semua itu di gantikan dengan Rona Bahagia yang terpancar di wajah masing-masing.

"Selamat sayang. Mama papa bahagia."

Cukup dengan kalimat itu, kalimat yang keluar dari Bibir Lily sanggup meruntuhkan pertahanan Air mata Prilly, kalimat itu mampu membuat cairan bening itu luruh begitu saja. Bukannya bersedih, prilly bahagia, sangat bahagia tapi kalimat mamanya sukses membuat perasaannya bercabang.

"Mama sangat bahagia akhirnya Prilly Bisa Jadi Menantu mama"

Dan kalimat ini seakan menegaskan kalimat pertama. Prilly yakin bahwa Mamanya bahagia bercampur sedih, karena setelah ini Prilly akan Lebih banyak menghabiskan waktu dengan keluarga Suaminya.

"Jangan kecewakan papa"

Di tambah kalimat ini, Kalimat yang mewajibkan Kepada Ali untuk senantiasa Menjaga dan melindungi prilly dari apapun, kalimat Papa Dendo yang Seakan menegaskan kepada Ali bahwa Ia tak ingin lagi di kecewakan untuk yang kedua kalinya.. Ali paham maksudnya.

"Dia adalah tanggung jawab besarmu."

Terakhir adalah kalimat pengingat yang di lontarkan papa Revand pada Ali. Prilly adalah tanggung jawabnya. Dan prilly tidak Boleh di bandingkan dengan Apapun. Revand tidak pernah mengajarkan kepada Ali untuk mengabaikan seorang wanita yang mendampinginya. Tidak pernah.

"Sehat terus yah kak. Selamat atas Pernikahannya."

Dan kali ini Prilly benar-benar memeluk Rasya.. Rasya Adalah orang yang pernah mempertaruhkan nyawanya demi menyelamatkan nyawanya, Rasya pernah memberikan Hidup untuk Prilly, Hingga sampai saat ini ia bisa Berada Disini. Rasya adalah orang Lain yang pertama Mengetahui perihal penyakit yang di deritanya.

"Bahagia Terus yah.."

Akhirnya, Mereka Saling Memeluk, Ali prilly dan Rasya Rizzy, di pelaminan yang di sediakan di tengah-tengah ruangan. Rizzy adalah sahabat rasa Saudara untuk Prilly. Banyak pengorbanan juga bantuan yang pernah Rizzy berikan kepadanya, Juga kepada Ali. Mereka bukan lagi teman, mereka adalah saudara, meski tak sekandung, nyatanya mereka sama.

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now