Mengungkap Rasa

4.5K 268 3
                                    

"Ii Maafin Ai"

Lagi-lagi Ali Mengucapkan Kata Itu Di Bawah Kaki Prilly.. Ali Menyesal, Sungguh... Dan Jika Boleh; Ali Ingin Kembali Ke Masa Lalu Dan Mendengarkan Penjelasan Rasya juga Prilly, Cinderella yang Meninggalkan Pangerannya...

Prilly Masih Tetap Diam... Diam Yang Sebenarnya Ia Tak Tau Harus Berbuat Apa Sekarang.. Prilly Pikir Ali Tak ada Di Apartement Namun Nyatanya Ali kembali Melakukan Hal Yang Sama Seperti 5Tahun Lalu Ia Lakukan, Menunggu Prilly...
Tak ada Lagi Bulan Sabit Penerang Malamnya Di Bibir Ranum Gadis Mungilnya, Tak ada Lagi Celotehan Manja Dan Teriakan Gemas dari Bibirnya.. Semua Itu Di Gantikan Oleh Air mata, Air mata yang sulit Ia Artikan... Ali yang Ia Kenal Satu Bulan belakangan Ini Seakan Lenyap Bersama Hujan Yang Mulai Mereda...

"Maafin Aku" Ujar Ali Lagi..
Prilly Memejamkan Matanya Bersamaan Dengan Jatuhnya Air mata Prilly tepat Mengenai Bibir Ali Yang saat Ini Mendongak Menatapnya.. Ali Mengecup Air Bening Itu seakan mengatakan Pada Dunia Bahwa Ini adalah Air mata Terakhir Prilly Yang Jatuh Karenanya, Karena Kebodohannya Dan Karena kesalahpahaman Ini..
Prilly Menatap Nanar Ke arah Ali di kakinya, Perlahan Ia Mensejajarkan Badannya Dengan Ali Di Lantai Lantas Kembali Menatapnya Tepat di Manik Matanya.. Tatapan Ke Rinduan Kepada Iris Hitam Teduh Itu.. Iris Hitam Yang Belakangan Ini Mengusiknya, Iris Hitam Yang Menjadi salah Satu Alasan Bahagianya...

"Ali Kamu Ngapain Di Sini..?" Tanya Prilly Yang Memang Tidak Tahu apa lagi Yang Terjadi Setelah Ali Membentaknya Kemarin, Memberondongnya Dengan Banyak Pertanyaan Tentang Perubahan Pada Dirinya...

"Aku Melakukan Hal Yang Sama Seperti Saat itu, Menunggumu" Jawab Ali Tanpa Sedikitpun Mengambil Alih Pandangannya dari Iris Hazel Prilly...

Prilly Tersentak.. Seperti Sedang Di Suguhkan Moment Termenyakitkan dari Irisan Pisau Tajam di Lengannya...
"Maafin Aku.." Ujar Prilly Seraya Menatap Senduh Kearah Ali..

"Aku Yang Salah..." Ujar Ali..

"Aku Yang Meninggalkanmu Saat itu.."

"Tapi aku Yang Tidak Mau Mendengarkan PenjelasanMu"

"Aku Pergi Tanpa Memberitahumu, Aku Yang Ngingkarin Janji"

"Dan Aku dengan Ketidakpekaanku Terus Mengurung Diri di Hutan belantara Kenangan Bernama Masa lalu... Aku Yang Menyebabkan Kesalahpahaman Ini terlalu Jauh"

"Aku Ingkar Janji Li"

"Tapi Aku Yang Jahat Pril.."

"Maafin Aku"

"Maafin Aku" ujar Mereka Bersamaan...

Perlahan Tangan gemetar Ali Terulur Dan Menangkup Kedua pipi Prilly, Menghapus Air matanya dengan Ibu Jarinya, lalu Mengecup Keningnya lantas Memeluknya.. Sama Seperti Yang Biasa Ia Lakukan Dulu Kala Berbuat Salah pada Gadisnya.. Tapi, Masih Bisakah Sekarang Prilly di Sebut Gadisnya Setelah 5 Tahun Berlalu..???
Rasya Dan Bi Ira Yang Menyaksikan Moment Ini Merasa Sangat Bersyukur; Tuhan Telah Menunjukkan Jalan Terbaik Untuk Mereka, Waktu Telah sampai Pada Titik dimana Kenyataan Harus Terungkap Dan Saat Ini, Rasya Sangat Merasa Bahagia Berada di Antara Mereka, Ali Dan Prilly...

Perlahan, Ali Dan Prilly Saling Menguatkan Untuk Berpindah Posisi duduk di atas Sofa, terlihat Dari Aktifitas Mereka Yang Saling Memapah Menuju Sofa, Mereka Saling Melempar Senyum Kala Ali Sudah Mendudukkan Prilly di sampingnya...

"Maafin Ai Yah I," Ujar Ali Tulus Tepat di manik Mata Prilly..

"Maafin Ii Juga Yah Ai" Ujar Prilly yang Kembali Membawanya Ke dalam Pelukan Ali... Tempat Ternyaman Yang Sudah lama Ia Rindukan...

"Eheemm; Pelukannya Udah Kali, Ini Sarapan Dulu.. Giliran Udah Baikan Ajaa Gue yang dari Tadi di Sono di Cuekin, Makasih Loh Bang, Ly" Celoteh Rasya Yang Datang bersama Bi Ira Membawa 4 Piring Nasi Goreng Untuk Ali dan mereka Sarapan...

"Gue Yakin Kalian Sangat Lapar.. Nih Makan.. Udahan Dulu Pelukannya" Ujar Rasya Lagi lalu Memberikan masing2 Satu Piring Ke Tangan Ali Dan Prilly..

"Makasih Sya.. dari Dulu Kamu Memang Selalu Ngertiin Kita.." Ujar Prilly Lalu Menatap Rasya Di Sebelahnya..

"Gak papa Pril, Gue Sayang Kalian, Jadi apapun akan Gue Lakuin.. Termasuk Berkorban Kena Minyak Panas Gara2 Bikin Sarapan Untuk Kalian"

"Lagu Lu Sok soan Bikin Sarapan.. Bilang aja Lo Sok tau Bantuin Bi Iraa.." Cibir Ali Seraya mengunyah Nasi Goreng Kacang Polong Yang Katanya Buatan Rasya...

"Uh, Sekarang Udah Stay Cool, Tadii Mewek" Cibir Rasya Mengingatkan Ali... Sedang Ali Hanya Tersenyum Menanggapi Kelakuan Adik Durhakanya..

"Sama Sih Kek Cinderella Lo Ini.. Sama-sama Pelaku Cinta Yang Melow" lanjut Rasya..

"Yah Dari Pada BadBoy Macam Lu"
Ujar Ali Yang Membuat Tawa Menggema di Ruangan Itu.. Hujan Telah Reda; Bersama Dengan Banyaknya Keajaiban yang di Tinggalkannya..
Pagi Ini Kembali Menjadi Saksi Kenyataan Hidup Bahwa Akan Lebih Indah Jika selamanya Seperti ini, Lupakan Kenangan Buruk pada Hutan Belantara Masa Lalu Dan Kembali Memulai Sesuatu Yang Baru... Malam Boleh Saja Mengurung Ali Di Masa Lalu Namun Pagi Ini Kembali Menjadi Saksi Bahwa Mereka Telah Saling Memaafkan...

Cinta Itu Bukan Tentang Seberapa Banyak Kenangan Manis Yang Tercipta Karena Kebersamaan, Cinta Juga Bukan Tentang Kepahitan Pada Masa Lalu.. Cinta adalah Tentang Dua Pelaku Cinta Yang berjanji Untuk Saling Memiliki Tanpa Menoleh sedikitpun pada Hutan Bernama Masa Lalu.. Dan Pelaku Cinta Sejati Adalah Dia Yang Berani Mengakui Kesalahan Dan Memperbaiki Kisah, Merajut Kasih Dan Menjalin Cinta...

***

Sorry for slow update.. enjoy reading guys...

Jangan lupa baca juga story ku yang lain..
-story of my life
Dan new story - pelita.. add sebagai list..

Makasih

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now