Sebuah Alasan

2.6K 154 0
                                    

Ruangan Mendadak Hampa Udara.. Sebuah Kenyataan baru saja Terlontar dari Bibir Pelaku Cinta Yang mengaku saling Mencintai.. Sebuah Kenyataan yang Sulit di terima Akal Kedua orang Tuanya.. Mengapa Bisa Ini Terjadi? Tidakkah mereka saling Mencintai?? Lalu mengapa Mereka Menolak??

"sayang Jangan Bercanda Deh.!" Resi Menghelah Nafas Lalu mendudukkan Dirinya di kursi meja makan.. Ia masih Tidak Percaya Atas apa yang Di lontarkan Ali dan Prilly..

"Ini Gak Bercanda Mama.. aku memang Tidak Mau Menikah Dengan Prilly.." Ali meraih kursi di dekat mamanya lalu ikut duduk di sampingnya..

Mendadak Hening..
pikiran Mereka Melayang, menembus Cakrawala, Bermain di angan, Mencari Alasan Kuat atas Pertanyaan, Kenapa semua ini Bisa Terjadi.. tidakkah Mereka saling Mencintai?

"Lo Ishh.. Bang.. Lo Igh... apa-apaan Sih" seakan Rasya Tak Sanggup lagi Mengucapkan Kata yang telah tersusun di Otaknya.. bagaimana Bisa Seorang Ali menolak Menikah Dengan Prilly, yang jelas kita semua Tahu Bahwa Mereka saling Mencintai..

"Aku Punya Alasan.. Dan aku Rasa Aku tidak harus memberitahu kalian."

"Pril.. Lo apa-apaan Sih . Bukannya, Setiap Hubungan yang Paling di Nanti itu adalah Pernikahan..?"

"Tidak Bagi Gue Zy.!"

Para orang Tua Saling Menatap dengan Tatapan saling Memohon, berharap salah satu dari mereka dapat meyakinkan Ali dan Prilly Untuk Menikah..

"Baiklah.. saat ini papa Akui kalian berhasil membuat Sureprize Buat kami, Dan Yah, Kami memang terkejut, apalagi di suguhi Penutup seperti ini, Ali dan Prilly Menolak Menikah.." Revand Melangkah kecil di hadapan Mereka, Seperti orang yang sedang Menghakimi. "Tapi selama Kalian berdua--- "Revand Menatap Ali dan Prilly Bergantian lalu melanjutkan Ucapannya "belum Memberikan Alasan Kepada Kami, Pernikahan itu akan Tetap kami Laksanakan.."

Revand Tersenyum Miring, Menatap Ali dan Prilly bergantian. "Papa kasi waktu Satu Minggu kepada Kalian, untuk menjelaskan kepada Kami Apa Alasan kalian Menolak..

Degh..

Oke.. Ini juga Adalah sebuah Sureprize yang Tak terencana.. anggap Saja Revand sedang ingin Bermain dengan Anaknya..

"dan setelah Satu Minggu itu dan Kalian Belum Memberikan Alasan, Maka Pernikahan kalian Akan Terjadi Minggu setelahnya.."

Ini bukan pilihan Melainkan Sebuah Ancaman. Dan Ali tau Jika Papanya Tidak Pernah main-main dengan Ucapannya..
pernikahan Terjadi hari itupun Bisa Jika Revand Sudah berkehendak..

Terbukti saat Ali masih Berada Di Luar Negeri dulu, saat itu Revand Memenangkan Thender dan Ali di Minta Mengurusnya namun karena Masih labil dan Malas Bekerja, Ali mengabaikan Perintah papanya, Alhasil Ali di pulangkan Ke Padang, Tempat Orang Tua Mamanya, Dan Di sana Ia di asingkan Selama satu bulan. Tanpa Fasilitas..
Dan sepertinya Saat ini Ali akan Berpikir Dua kali untuk Melawan.

***

"Prilly Tunggu.."
Cegah Lily saat Prilly hendak Berlari Menuju kamarnya Setelah pulang dari Apartement Ali..

"iya mamah .",
Prilly Menoleh dengan senyum Rekahnya.. menatap mamanya penuh tanya.

"Jangan Remehkan ucapan om Revand Tadi, Tau sendiri kan Gimana Om Revand.." Lily menunduk, Berharap Prilly Mengerti keadaannya.. "Dan satu hal lagi, Orang Tua itu Tidak pernah Menjerumuskan Anaknya.."
Prilly hanya Mengangguk Kemudian Berlalu..

Sesampainya di Kamar, Ia Menghempaskan Badannya di atas King Size.. Akhirnya setelah lama meninggalkan Kamarnya, Ia bisa Kembali berada di sini.. Namun tak dapat di pungkirinya Bahwa Semua ini terasa Berbeda.. Tidak ada lagi wangi Mint yang ia Hirup, tak ada Lagi ketukan Pelan yang akan ia terima saat Malam Larut seperti ini, karena Semua itu Hanya Ali, dan di rumah Ali..

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now