wajib Jujur

2.8K 165 1
                                    

Hari berganti.. Riuh Suara Jangkrik pun terdengar memekakan telinga, menggantikan keramaian Kota nan Gaduh. Masih di tempat yang sama, Perasaan yang sama dan Cinta yang semakin membuncah.. sedari tadi Prilly tak hentinya Menatap Wajah Ali yang tersenyum tenang kepadanya, Senyum hangat yang akan Selalu Ia rindukan Jika lelaki itu tak ada Bersamanya..

sama Seperti Rindunya Ombak pada Pantai, meski sering Bertemu namun Rasa Tetap saja Selalu Ingin Bersama..

Ali memperhatikan Prilly sejak Tadi namun sama sekali lelaki iti tak Menggubris Aktifitas Prilly, Baginya, dengan Melihat senyum Prilly itu sama saja Dengan Menambah semangat Bagi Ali.. Prilly adalah Dia dan Dia adalah Prilly.. Prilly adalah Ali dan Ali ada Untuk Prilly..

Sampai Malam menjemput seperti ini, Mereka tetap pada Posisinya.. Saling Mengunci pandang, Memahat Para Wajah dan menguncinya di relung hati, Membuat Bingkai Sebegitu Indah bagi Sebagian Ruang Yang kosong di sana Hingga Nanti Mereka Menjadi Milik satu sama Lain..

"Li..."

"Hhh...."

Tanpa merubah Posisi Mereka, prilly bersuara dan Hanya di jawab deheman kecil oleh Ali.. Entahlah tapi mereka Belum mau merubah Posisi..

"Apa yang akan Kamu katakan pada Mama dan papa perihal alasan kita Menolak pernikahan??"

"Jawab apapun yang Menjadi alasanmu Kemarin sayang.. jangan Bohongi Mereka untuk membuat Mereka Senang.."

Prilly menghelah Nafas Berat lantas menangkup sebelah Pipi Ali..

"Tapi aku tidak Siap Melihat Air mata Mama..!"

"Jangan Berkata manis untuk menutupi suatu kejujuran sayang.."

"Dan kamu???"

"Aku juga akan mengatakan Hal yang sesungguhnya.."

Prilly terdiam.. dia hanya Takut Mamanya Mengeluarkan Air mata Lagi Jika Tahu alasan prilly menolak pernikahan adalah Penyakitnya.. hanya itu, Prilly tidak ingin mamanya Sakit..

"Li..."

"Hhhmmm...."

"Aku takut.!"

"Ada aku.. Pegang tanganku dan Kita akan Mengatakan Hal itu sejujur-jujurnya.."

"Kita Seperti orang yang akan Di Sidang saja yah.." Ujar prilly lalu Terkekeh pelan .

"Memang mau di sidang kan..!"

"Kamu sih Nolak Nikah sama aku.."

"Kan kamu yang Nolak.. segala pake alasan sakit lah.. memangnha kamu pikir aku Akan Berhenti buat Cinta sama kamu kalo kamu sakit..!"

Prilly memicingkan Matanya Menatap Ali Jahil..

"Bahkan Takdir sekalipun tak akan pernah Ku Biarkan Merenggutmu dari sisiku.."

Prilly tersenyum lagi lalu mencium telapak tangan Ali berkali-kali..

Kisah Cinta Mereka memang tidak seromantis Romeo dan Juliet Si legendaris itu, Juga tak Sama seperti Perjuangan Rama Mendapatkan Shintanya Kembalu, apalagi sekeren Pasangan Digo-Sisi, Tokoh Sinetron yang Fenomenal sampai saat ini, Couple yang memberi banyak pelajaran bagi penggemarnya bahwa perbedaan itu bukan untuk di tinggalkan Tapi untuk di satukan.. Mereka hanya Ali dan Prilly, dua insan Cinta yang saling mencintai.. Mereka hanga punya Cinta, Tidak mempunyai kekuatan sedikitpun..

"Permisi"

Seorang Suster Membuka Pintu Ruang rawat Prilly Membawa Beberapa perlengkapan di tangan Mereka.. ali segera bergeser dari duduknya dan membiarkan Suster memeriksa keadaan Prilly..

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now