PHO (?)

4.4K 250 1
                                    

Prilly Diam Membisu dengan Mata Terpejam di atas Tempat Tidurnya, Kalimat Mamanya Masih Terngiang di Telinganya, Kalimat Yang akan Selalu Sama, Akan Selalu Ia Dengar Dan Akan Tetap Seperti Itu.. Sebuah peringatan akan satu hal yang Membosankan, Namun Akan Berakibat Fatal Untuknya Jika Tak Menuruti Permintaan Mama..

Prilly Menghelah Nafas Lelahnya, Setidaknya, Masalahnya Dengan Ali Sudah Selesai Dan ia Serta Ali baik-baik Saja, Meski Masih Membutuhkan sedikit Perjuangan Dan Kepercayaan Untuk Kembali Sampai Pada Titik Bernama Cinta Lagi..
Sebuah Ketukan Dari Daun Pintu Terdengar, Prilly Membuka Matanya Lantas Berjalan Dan Membuka Pintu Kamarnya, Nampaklah Ali Dengan Tatapan Sayunya Tepat di manik Mata Prilly, Prilly Tersentak Lantas Mengkah Keluar Kamar dan Menutupnya Kembali. Ada Apa Dengan Ali..?

"I, please Percaya Padaku.. Rena Bukan Siapa-Siapa...!" Ujar Ali, sama Sekali Tak ada Kebohongan di Matanya Namun Entah, Prilly Belum Tergoyah Untuk Percaya Pada Ucapan Ali.

"Dia hanya Sekedar Rekan Kerja Ku.." Lanjutnya..

"Apapun statusnya Buatmu Tidak akan Pernah Merubah Bagaimana Spesialnya Dirimu Untuknya.." Ujar Prilly dan Sekali Lagi Menutup matanya kuat Di Hadapan Orang Yang Menyayanginya Lebih.. "Li, Cukup Aku Yang Menyiksamu Selama 5 Tahun Ini, Cukup Aku Yang Tersiksa Dengan Rasa Ini, Cukup Aku Yang Merasakan Bagaimana di acuhkan Olehmu.. Jangan Dia Li, Dia Tulus.."

"Dan Apapun Tidak Akan Merubah Kenyataan Prilly, Segalanya Masih Milikmu.. Please Jangan Egois.." Ujar Ali Dengan Penuh Tekanan. Wajahnya Berubah Merah, Ingin Marah di Hadapan Prilly karena Keras Kepalanya Wanita Itu Namun Ali Mati-matian Menahan Gejolak Emosi Di Dadanya..

"Sudah Li, Aku Terlalu Banyak Menyakitimu, Aku Tidak Pantas Di Perjuangkan...!" Ujar Prilly Lantas Kembali Masuk Ke kamarnya Menutupnya Keras Menyisakan Ali Dengan Mata Mengatup Rapat menahan Emosi, sedang Prilly, Jatuh Memerosotkan Badannya Di Belakang Pintu, Memeluk Lututnya Pilu seraya Menenggelamkan Wajahnya Di sana, Entah Apa maunya Hatinya..

**

Ali Menghelah Nafas Gusar, Setelah Menemui Prilly, Ia Juga Kembali Masuk Ke kamarnya; Sudah Banyak Waktu yang Terbuang; Sudah Banyak Pekerjaan Yang Terbengkalai Tapi Peduli Setan.. Ali Tidak akan Ke Kantor Hari Ini, Prilly Lebih Penting Dari apapun Sekarang..
Penjelasan Rasya Tentang Alasan Prilly Meninggalkannya 5 Tahun Lalu Begitu Menyiksanya, Seharunya Sudah Sejak Lama Ia Mengetahuinya Dan Dia Dan Prilly Tidak akan Mengalami Hal Macam Ini, Seharusnya Ali Tidak Egois Dan Mendengarkan Penjelasan Rasya Dan Prilly Dulu, Seharusnya Ali Tidak Keras Kepala Dan Mementingkan Dendamnya Saat Pertama Bertemu Prilly Lagi, Seharusnya Ali Tahu Dari Hatinya Jika Cinta Prilly Tidak akan Pernah berubah Untuknya. Namun Semua Itu Hanya kata 'Harus' Yang Tak di Perdulikan Ali.. Tinggallah Ia Dan Penyesalannya sekarang...

Ali Membanting Badannya Ke atas King Size seraya menjadikan tangannya Sebagai Bantalan, Sudah Seharian Ini Ia Tak keluar Apartement, Ali Juga Tidak Membuka Email Dan Tak Perduli pada Ponselnya Yang Entah Di mana Sekarang, Sekali Lagi; Ali Hanya Memperdulikan Prilly Dan Perasaannya yang Masih Sama Namun Sangat Sulit Di Persatukan, Ali dan Prilly masih saling Mencintai Namun Terhalang Ego dan kepercayaan..
Di Tengah Keheningan Berteman Sepi, Benda Kecil yang Sejak Tadi Tak Di Perdulikan Oleh Ali Bergetar di Bawa Bantalnya, Karena Merasa Terusik Akhirnya Ali Meraih Dan Melihatnya.. Ada Banyak Missed Call Dari Rena, dan Ada Beberapa Pesan, Dengan Jengah Ali Membuka pesan Itu; Pesan Dari Rena.

"Saya Sudah Berulang Kali Menghubungi Bapak Namun Tak ada Respon, Jam Kantor Telah Usai Dan Hari Ini Pak Ali Mengabaikan 3 Rapat Penting Dan Beberapa Pekerjaan Yang Terbengkalai.. Semuanya Telah Saya Cancel Dan Di Lanjutkan Minggu Depan. Terima Kasih"
Isi Pesan Rena Membuat Ali Membolakan Matanya, Tiga Rapat Penting Itu Salah Satunya Adalah Rapat Pengalihan Thander pekerjaan Dan Rena Mengcancelnya.? Oh God; Ali akan Di Anggap Tidak Profesional Dalam Bekerja...

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now