5 Tahun Lalu

3.5K 162 3
                                    

Rindu Selirih angin mengusik relung Jiwa Hampa..
adakah Satu cahaya yang tersisa untuknya..
Adakah Satu Jalan yang hendak di pilihkan takdir lalu di berikan padanya..
Lelah Jiwa Bergelut Manja. menjadikan Kokohnya Ranting Menyerah Dan Mengikuti jejak Daun mencumbui tanah, Mengering di terpa angin lalu hilang..
adakah sebuah Cinta Menemui Jalan Takdirnya??
adakah Satu Rindu masa Lalu yang Nampak Pada Akhir cerita??
Nyatanya, tidak Akan pernah ada Angan yang tersampaikan, Mengoyak relung Qalbu penuh duri.. Disini, di batas Senja...

*

Ali tersentak setelah Menguping Isi kertas yang di baca Rizzy di kursi taman yangbtak jauh darinya.. tanpa sadar di belakangnya ada Prilly yang berdiri Dan bersendekap dada menatapnya amatir... ia tersenyum Miring Lantas Menggaruk tengkuknya yang Gak Gatal.. sama sekali tidak Gatal..

"Ngapain di sini??"

Prilly berucap seraya menaikkan sebelah Alisnya.. menatap Ali monoton dengan tatapannya yang sulut di artikan, Atau Bahkan Mungkin ini yang sering Rizzy bilang 'tatapan Songong'..

"Kamu gak Ngantor kan??"

Lagi, Ali tersenyum di hadapan wajah prilly.. Rizzy menoleh mereka lantas Bergeleng pelan.. Dua Insan Pelaku cinta Yang susah di tebak jika Bersama... bahkan terkadang Moddyan satu sama lain.. Aneh...!

"kenapa gak Ngantor???"

Prilly berjalan kehadapan Ali lantas Mendongak, Berusaha Mensejajarkan Tingginya dengan kekasihnya..

"Sok Galak... Sini, duduk dulu... marah-marah Mulu dari tadi..." Ali menarik Tangan Prilly lalu duduk di tempat yang tadi sempat Rizzy duduki sebelum pergi..
"heh.. kamu itu Anak kecil jadi harus di jagain, Tingginya aja masih segini, Sok jagoan...!"

prilly memelototkan matanya tak terima cibiran Ali terhadapnya Dan Siap melayangkan cubitan di perut Ali namun ia Kalah, tangan Ali sudah bersiap Menggelitik perutnya jika sewaktu-waktu Ia Mencubit Ali...

"sayang...! Sini deh....!"

"apa??" selalu... jawaban yang paling Ali suka Dari Prilly.. jawaban terjutek yang ia rasa Menggemaskan..

"ciee ngambek...! Udah Ah.. jeleknya Nambah Ntar kalo ngambek-ngambek...!" ujar Ali Lantas Menarik Prilly bersandar di lengan Kokohnya.. "aku mau nunjukin kamu sesuatu...!"

"dimana??"

Ali terlihat melonggarkan Dasinya Lantas Melepasnya.. setelah itu dasi maroon yang di pakainya Ia Ikatkan untuk menutupi Mata Prilly..

"Nah, sekarang kita Ke mobil...!"

"eh, mau Ngapain Li..??"

"aku punya Sureprize buat kamu..."

Prilly akhirnya mengikuti kemana Ali akan membawanya, Ia percaya, Ali adalah Sosok laki-laki penuh kejutan yang dikirim Tuhan kepadanya, Sebagai pelengkap dari hidupnya, Penyempurna Jiwanya Dan Obat bagi setiap Rasa Sakitnya.. bukankah mereka saling Menguatkan..?!

*
Prilly Point Of View

Aku tidak Pernah Tau Bagaimana Pikiran seorang Ali hingga Hari ini ia tak Kekantor, Aku tau Itu Dari Aldi yang tak sengaja Melihatnya masuk ke dalam Mobilnya namun tak Meninggalkan Parkiran, Aku tau Ali khawatir bahkan teramat khawatir Namun Satu yang Ali mungkin Tidak Paham, Aku tidak pernah suka di awasin, aku bukan burung cantik dalam sangkar.. aku Prilly dan aku tahu kodratku sebagai kekasihnya..

setelah ujianku Usai, Aku Menemui Aldi dan Memintanya mencintai Salsa Yang jelas Tidak akan Bisa Ia penuhi dan aku tau Ali pasti melihatku, tapi aku yakin Dia Akan Mengerti posisiku.. Aku, Orang yang di cintai mati-matian oleh Aldi namun ku tolak
hidup-hidup perasaannya.. Aku sudah punya Ali, dan Ali adalah segalanya.. bahkan Mungkin dia adalah Pemilik segalanya Tentangku..

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now