Menjemput Hati

3.4K 175 1
                                    

Hari kembali Berganti, Meninggalkan kisah Menjadi sebuah Cerita kehidupan. tak ada yang Tau apa dan Bagaimana Kehidupan Esok sekalipun itu telah terencana, takdir akan tetap berjalan sesuai yang di perintahkan meski waktu berhenti sekalipun..



Ali berjalan Menuruni Tangga bersama Semangat dalam dirinya, bersama pakaian Lengkap dan Tas Kantornya Ia bersiul tanpa Beban Memijakkam kakinya satu demi satu pada tangga yang akan mengantarkannya Ke lantai dasar.. angannya Melambung jauh menembus cakrawala, Membayangkan Bagaimana Nanti dirinya jika sudah Benar-benar satu atap dengan prilly Dengan status suami istri, Bagaimana Mereka akan Memulai pagi dengan Bahagia yang melimpah.. hinga Tersadar, Ali telah sampai di hadapan Kamar Prilly yang si Empunya Sedang berdiri Tegap di ambang Pintu... senyum hangat prilly Menjalari Hati Lara Ali yang bersembunyi di balik kepura-puraan.. Prilly juga Telah Rapi pagi ini, Dengam Di balut atasan Kembang dan mini Rok Polos Membuat dirinya terkesan Anggun..



"Selamat pagi Ali-ku"



"pagi Prilly-ku" Sapa Ali lalu Mendekat ke arah Prilly hendak Memapahnya, namun secepat yang ia Bisa prilly menyela tangan Ali.."Kenapa??" Ali mengerutkan kening, dan seketika Raut wajahnya berubah Khawatir..



"Aku bisa..! aku sudah Rada Enakan.. hari ini aku ada Ujian di kampus.. aku akan ke kampus..!"



Ali memelototkan Matamya tak percaya.. Bagaimana Bisa Prilly ke kampus hari inibsedangkan kondisinya tidak begitu memungkinkan untuk ke kampus.. oh No thing..!



"Kalo kata aku jangan dulu deh sayang.. kamu tuh masih----"



"Ali-ku.. Ini ujian Penting.. Ini ujian Meja terakhirku dan setelah ini aku kan mendapat gelar.. ayolah please izinin aku.. dan aku janji gak akan kenapa-napa.." Prilly membentuk huruf V pada Jarinya dengan tatapan memohon pada Ali.. ah sudihkan Ali untuk Mengizinkan..



"Sayang Tapi Kamu kan Harus Banyam Istirahat dan Kamu juga harus----"



"gak ada Alasan untuk menolak Li.. Please ini yang terakhir dan setelah ini Urusanku di kampus selesai.. please...!"



Dan selalu, Tatapan Mohon dan Tampang iba Prilly adalah alasan kuat untuk Ali menyerah pada keadaan.. dan Ali mengangguk..



"Tapi Harus ada Yang jaga..!"



Prilly memutar Bola matanya Malas.. harus ada Yang jaga Katanya.!


"Aku Bisa Sendiri.. Aku gak Mau kamu ataupun Rasya Ikut denganku ke kampus.. Itu Busyit tau gak Li.."



"Sayang-----"



"Ali Please.. ini yang terakhir.."



Ali akhirnya Mengangguk mengizinkan Prilly ke kampus Hari Ini sendirian.. berdebat lebih panjang sama saja dengan memancing kemarahan Prilly dan Ali tidak Akan membangunkan Singa yang sedang tidur..



"sekarang Kita sarapan, setelah itu aku anter ke kampus.." kali Ini Prilly yang mengangguk patuh.. Tak salahkan Jika Saling mendengarkan? dan hal itu yang sedang di terapkan keduanya..



Hidup bersama Sebagai Kekasih lebih berat dibanding dengan seorang Istri.. Mereka Masih Harus Berjuang untuk menyatukan dua kepribadian, mengesampingkan Ego dan mewujudkan Mimpi Hidup indah Bersama Meski pada Kenyataannya Mereka tahu Bahwa Tak selamanya mereka akan Berada di dunia yang sama...



*



"Aku sudah selesai.. aku Tunggu Di luar...!"



Prilly Menghembuskan Nafas Lelahnya.. Kata-kata itu...! prilly teringat pada Saat Ia dan Ali sarapan Bersama dan Ali mengantarnya ke kampus.. Sama Seperti yang di lakukan Ali saat Ini.. kasar.. Prilly tahu Ali sedang Menahan Amarah..

Menjemput Hati (Selesai)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang