Demi Bakti

8.2K 341 3
                                    

Di bawah Langit Biru Pagi Ini, Di Temani
Hembusan Angin Bersama Meriahnya Suara
Kicauan Burung Menambah Hangat Suasana
Hati Para Penikmat Pagi.. Langit Cerah Tanpa
Sedikitpun Awan Hitam Terbersit di sana,
Matahari Seakan tak Ingin Kalah Oleh
Keindahan Sang Rembulan Malam Nanti...
Dia Terbangun Dari Tidur Indahnya Setelah
Matahari dengan Lancangnya Menelisik Masuk
di Celah Jendela Kamarnya.. Sinarannya Tepat
Berada Di matanya Sampai Ia Mengerang Dan
Mengutuk Hordennya Karena Tidak Bisa
Menghalau Sinaran Matahari itu...

"mamaa..." Rajuknya Manja Seraya Bangun Dari
Tidurnya.. Ia Duduk Dengan Wajah Yang di
Tekuk... Harinya Seakan Tak Seindah
biasanya...
Dia Menghelah Nafas lelahnya Lalu Menyibak
Selimut Yang Menutupi sebagian Badannya...
Gadis Mungil, cantik Dan lembut.. Manis Dan
Sangat Manja.. Bahkan Jika Tak Malu dengan
Umur Mungkin Ia Masih Tidur bersama mama
dan papanya..

Namanya Prilly Natasya... Gadis Berusia 19
Tahun Berbadan Mungil, anak Fakultas Seni di
Universitas Indonesia. Anak Dari pasangan
Dendo Dan Lily, salah satu pengusaha
Ternama di Jakarta...

"Jam 7.. Kampus..!" Ujarnya Lalu Dengan malas
berjalan Menuju Kamarnya Lantas Bersiap...

Setelah lama menata Penampilannya, Prilly
Dengan Stylenya; Atasan Lengan Panjang
Berwarna Pink, Celana Bahan Putih Serta
Kepangan Rambut yang di tata Rapi dengan
Bando yang senada Dengan Pakaiannya, Pink,.
Prilly Keluar Dari Kamarnya lalu menuju Ke
Meja Makan..

"Selamat pagii Bidadarinya Mama Papa" Sapa
Mamanya Lalu Menarik lembut Tangan Prilly
duduk di sebelahnya..

"Mau makan apa Pagi Ini sayang..?"

"Roti Gandum aja Ma. Aku Buru-Buru"

"Yaudah, Ini Kotak Bekalnya, Jangan Lupa di
makan yah sayang" Ujar mama Lily lalu
Menyerahkan Kotak Bekal makanan Kepada
Prilly..

"Oh Iya Nak, malam Nanti papa mau Bicara
Sama Kamu.. Temui papa di Ruangan Kerja
Yah.?" Ujar Dendo yang di angguki Manja Oleh
Prilly

"Prilly Pergi dulu Yah.. Bye mama, Papa"
Ujarnya Lalu Menyalami Tangan Mama Dan
papanya Lantas Berlalu..

***

"Pak, Kampus Buruan Yah..!" Titahnya pada
Sang supir pribadi Yang akan Mengantarnya
Kemana Pun Perintahnya...

Prilly Duduk Bersandar di atas Mobil Sembari
Memakan Sarapan Buatan Mamanya, Rasanya
Aneh Sekali Jadi dirinya. dia usianya Yang
sudah Terbilang dewasa prilly masih saja
Bersikap Manja Dan ke kanak-kanakan... Ia
Juga Terkadang Heran pada Dirinya Namun
Itulah Kenyataan, Prilly Imut yang Lucu dan
Manja, Sangat Manja...
Di Tengah Lamunanya, Prilly di Kagetkan Oleh
Suara Mang Asep yang Mengatakan Bahwa
Mereka telah sampai di UI..

"Ah.. Astaga.. Sampai gak Sadar.. Makasih Yah
pak.. Bapak Sekarang Pulang, Jemput Ily Jam 12
Yah.. Jangan Telat." Ujarnya yang otomatis di
Angguki Mang Asep..

Prilly Melenggang dengan Anggunnya Memasuki
gerbang Kampus Seraya Bersenandung Kecil
Hingga Ia Sampai Pada Koridor Dan Mihat Rizzy
Di sana..

"Pril...! Hay.. Tumben Lo Gak Telat...!" cibir
Sahabatnya

"Gak Usah Meledek...!"

Rizzy Tertawa Lantas Merangkul Prilly Dan
Kembali Melangkah Menuju Fakultasnya...

"Si manis Manja Dateng...! Tumben Gak Pake
Bodyguard..!"

"Bisa Juga Lo Cepat datang..?"

"Lo Aneh Riz, Masih Aja Betah Sama Si manis
Manja.. Iewh"

Selalu dan Akan Tetap Seperti Itu; Segala
Cibiran akan Mereka Dapatkan Ketika Prilly dan
Rizzy jalan Berdua, Segala Cemoohan dan
Ocehan Mahasiswa Gak jelas di kampusnya..
Sampai Pada Akhirnya Prilly dan Rizzy Sampai
di Kelasnya..

***

Duduk berlama-lama Di depan Piano Mungkin
telah Menjadi Hobbynya; Diam, Merenung dan
Menatap Kosong Ke arah Tuts Hitam Putih juga
adalah Kebiasaannya, Tak Jarang Bahkan
Setiap saat Jika Ada Waktu Luang Baginya...
Ruangan Ini Tak Nampak Seperti Ruangan
Direktur Perusahaan, Lebih bisa Di katakan
sebagai Ruang Musik, Yah. ruang Musik Pribadi
di mana Di dalamnya ada Banyak alat Musik
Yang Biasa Ia Mainkan di Pojok Ruangan,
Tertata Rapi Lengkap Dengan pengedap
suaranya...

Dia; Aliando Revand, CEO Revando Enterprize;
Penyuka Musik, Cuek, Dingin dan Irit Bicara...
Beruntung Jika Sekertarisnya Dapat Mendengar
Suaranya Satu Hari. Anak Tunggal Dari
Pasangan Revando Dan Resi, Pemilik Revando
Enterprize Yang saat Ini sedang Tak Berada di
Tanah Air...

Lantunan Piano Kembali Terdengar, sangat Apik
Dan merdu memanjakan Telinga; tak ada suara
selain Nada Dari Tuts Hitam putih Itu Karena
Ali Tak Begitu Suka Dengan Keributan..

"Permisi Pak...! Ini ada Berkas Yang Harus
bapak Tanda tangani"
Ali Tak Menjawab, Ia Hanya Memberi isyarat
Agar Sekertarisnya Menyimpannya di Atas
Meja.. Selanjutnya Ali Melangkah Ke arah Meja
Kerjanya...

"Dan Ini Jadwal Meeting Bapak Minggu Ini,
Kalau ada Yang perlu di ganTi silahkan Coret
dan saya Akan Menggantinya"

"Keluar" Ujar Ali dan Dengan Cepat
sekertarisnya Menuruti perintahnya..

Akan Tetap Samaa Seperti Yang Hari yang Lalu..
Mungkin Sendiri adalah saat Dimana Ia Bisa
Bereskpresi.

Ali Membuka Lembar demi Lembar File
Perusahaan lantas Menandatanganinya,. Ia
Menghelah Nafas melihat Nama 'Revando'
Papanya Ada di Atas Kertas Itu Membuatnya
Harus Mengingat Kembali Percapakan Mereka
Tempo Hari..

*

"Emang Harus Banget Yah pah.??"

"Iya Nak... Dia Itu Anak Sahabat papa dan
Mama dan Kami Tidak Mau Mengecewakan
Mereka..! Lagian Kamu Juga Kan Kenal dia jadi
papa Rasa Tidak Susah Untuk Kalian Berdua
Nanti.."

"Tapi Pah......"

"Ali..! Papa Tidak Terima Penolakan.. kamu
Juga Gak Bakalan Ngurus Dia kok.. dia Udah
Gede, Udah semester akhir Kuliahnya kamu
Hanya Perlu Menjaga Dia Itu aja..!"

"Ali Gak Bisa...!"

"Mana Mungkin Kamu Gak Bisa
Menyanggupinya Li.. Kalian Hanya butuh satu
dua Hari Untuk kembali Saling Dekat.. Pokoknya
papa Gak Mau Tahu.. Kamu Harus Turuti apa
Yang mama papa Minta.."

"Eemmh"

Ali hanya Menjawab Dengan berdehem lantas
mematikan Sambungan Telponnya..

Revando Selalu Saja Memintanya Melakukan
Hal Aneh yang Menurutnya Sangat Konyol...
Namun Apapun Itu, Ali akan Tetap Menurutinya
Sanggup atau Tidak Sekalipun..

*

"Tomorrow"
Ujarnya Malas seraya Menghembuskan Nafas
lelahnya...

***

Kritik dan Saran di Perlukan. Jangan sungkan;
jangan Koment Next... Thanks

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now