Hangout Gila

2.7K 157 3
                                    

Dingin Menelisik Mengganggu Ketenangan Tidur Ali.. Ia Terusik oleh Dinginnya Angin Dan tersentak Kala Pandangannya terhalang oleh Gelapnya Malam.. Ali baru Ingat Jika Ia dan Prilly sedari tadi sedang Mencari Gua Kupu-kupu dan Sampai seaat ini tak Mereka temukan. Semua adalah kesalahannya yang dengan Beraninya Menerima Tantangan prilly membuang Peta petunjuk jalan Itu.. Ali merutuki kebodohannya sekarang. Ia tak tau Harus Membawa Prilly Kemana sedang Ali tak tahu Jalan Terus atau Kembali..

Ali merasakan Badannya Hangat, Ia Memeriksa Sekitar Lehernya Namun suhunya Biasa Saja Namun Setelah Ia Menoleh dan Mendapati Prilly masih tertidur Ali baru sadar kalau Suhu Badan Prilly lah Yang Menghangat dan Tak kalah Mengejutkannya Lagi, Ali melihat dengan Jelas Darah Segar keluar dari Hidung Kekasihnya.. Sungguh Bodoh dirinya Menuruti kemauan Prilly tadi.. Lalu sekarang Harus bagaimana Ali???

Ali merubah posisi Tidur Prilly, memakaikan Jaket padanya Lalu Menyandarkan Kepalanya Di Dadanya.. Raut wajahnya Bertambah Khawatir Kala Jam Alarm pengingat Di ponselnya Berdering.. sudah 3 waktu yang terlewat bagi Prilly tak Meminum Obat...

Ali meremas Kepalanya Kuat lantas Menatap nanar ponselnya, dan Sialnya Tak ada Jaringan di sana.. Tak ada Yang Bisa Ali perbuat selain mendekap erat Tubuh Prilly..

"Sayang.. Hey.. kamu Gak papa kan??"
Ali Mulai Mengusap Darah Yang keluar dari hidung Prilly dengan Tangannya.

"Kepalaku pusing Li.. Dingin.." Keluhnya Seraya Memejamkan matanya Kembali.. Tak ada Daya Juga Tenaga di badan Prilly terlebih lagi perutnya Yang sama Sekali belum terisi sejak pagi..

"Sayang Sabar yah.. Kita Cari Jalan Keluar...!"

Ali meraih tubuh Prilly dalam Gendongannya Lalu Mengangkat badan Mungil Itu berjalan Kembali-keluar dari Hutan..

***

Malam Kian Menusuk kulit Mereka.. Ali masih Membawa Prilly dalam Gendongannya namun Belum juga Mereka Temukan Orang Yang bisa Di mintai Tolong,.. Semakin Frustasi Ali membawa Tubuh Lemah Prilly Untuk Berjalan menembus Gelap Malam Dengan rasa Yang bercampur..

"Li Laper..!" Rengek Prilly dalam Gendongan Ali,.
Mendengar Hal itu Ali Mulai memutar otak mencari akal, dimana Ia dapat menemukan Makanan hanya untuk sekedar mengganjal Perut Prilly dan Dirinya Sendiri..

"Sabar yah Sayang.. sekarang Kamu Arahin Senter Ponselmu ke atas dan Lihat pohon buah yang bisa Kita Makan.."

Prilly Mengangguk lalu Mengikuti Arahan Ali...
Hingga Tak sengaja Matanya Menangkap Sebuah Pohon Jambu Hutan dan Hal itu Reflek membuat Prilly Memekik Hebat... Rasa Laparnya Akan terbayar meski hanya dengan Jambu hutan Ini.. Baginya, saat ini, apapun yang bisa di makan Akan Ia makan tak Perduli Jika Sebenarnya Prilly Tak pernah suka makan Jambu..

"Ali ada Jambu Utan.."

Ali mendongak menatap kemana Arah Senter Prilly dan Benar saja Di sana Ada Beberapa Buah jambu yang sudah Matang.. Ali dengan Cepat menurunkan Prilly dari Gendongannya lalu memetik buah Itu dan Segera di berikan kepada Prilly..

Betapa Prilly Senang Menerima Buah Itu dan segera Melahabnya dengan Rakus.. Lebih dari sifat rakus Ibu Tiri yang suka Menyiksa Anaknya..

"Pelan-pelan Sayang..."

"Laper Li.."

"Iya.. Tapi gak harus Cepat-cepat kek gini Juga kan. Gak ada Yang ngejar Ini" Ali mengusap puncak Kepala Prilly Dan menyandarkannya pada Bahunya..

**

"Li..."

"Heemmm..."
Ali berdehem menanggapi Desisan Prilly.. saat Ini Mereka Sudah Kembali Berjalan Mencari Jalan Keluar dari Hutan Ini.prilly tak lagi di Gendong Karena Sudah Punya Cukup Banyak Tenaga.. lagi Pula Prilly tak mau terlalu banyak Merepotkan Ali..

Menjemput Hati (Selesai)Where stories live. Discover now